Twenty Seven | Lost and Found

159 31 14
                                    

Paradis, Tahun 858

.

.

.

Sudah lebih dari satu jam sejak pasukan khusus yang dibentuk Erwin itu berpencar guna mencari informasi dan memastikan informasi yang mereka miliki di dalam kapal.

Mendekati waktu untuk berkumpul kembali, Armin segera kembali ke tempat yang telah dijanjikan.

Armin tiba lebih dulu, disusul Eren dan Jean yang datang berbarengan diiringi Connie yang mengaku bahwa ia hampir saja lupa untuk kembali sebab sangat menikmati 'jalan-jalan' menikmati pemandangan laut di geladak kapal.

Mereka berempat berkumpul, hanya tinggal menunggu dua anggota terakhir yang sampai sekarang masih belum menunjukan batang hidungnya meski sudah lebih dari lima belas menit berlalu berlalu dari waktu yang telah disepakati.

"Mereka tidak mungkin lupa kan?" Connie yang pertama angkat suara membuat Jean dengan lekas menyahut.

"Kau pikir mereka itu seperti dirimu?" Jean berkata sarkastis.

"Kalau begitu mereka tidak mungkin tertangkap bukan?" sekarang Connie merasa cemas.

Connie sangat mengkhawatirkan Sasha sebenarnya. Jika membandingkan dengan prajurit sekelas Mikasa, Sasha yang ceroboh dapat dengan mudah tergoda oleh makanan atau kudapan yang dapat membuatnya lalai sehingga kemungkinannya untuk tertangkap lebih besar dibanding yang lainnya.

"Mana mungkin mereka tertangkap." Jean berujar yakin walau dalam hatinya ia pun merasakan kecemasan yang sama seperti yang Connie rasakan. Akan tetapi Jean bersikap bijak. Ia tidak ingin membuat teman-temannya yang lain juga merasa cemas.

"Tapi sudah lebih dari lima belas menit berlalu dan mereka masih belum tiba. Aku khawatir terjadi sesuatu pada mereka."

"Connie benar." Giliran Armin yang buka suara.

"Kita semua tahu sehebat apa Mikasa itu kan?" Jean bicara dengan nada retoris. "Tidak mungkin dia akan membiarkan penyamarannya terungkap dengan mudah. Jika pun dia sudah ketahuan, pasti sudah ada keributan besar terjadi sejak tadi."

Jean sangat tahu kalau Mikasa itu adalah prajurit yang hebat.

Bahkan Mikasa juga yang terkuat diantara mereka para laki-laki yang ada di sana sekarang. 

Jadi tidak akan mungkin kalau Mikasa membiarkan dirinya ditangkap oleh lawan.

Pasti ada sesuatu yang sedang Mikasa lakukan sehingga dia tidak kembali pada waktu yang ditentukan.

Jean meyakini itu.

Tapi entah mengapa dia tidak bisa menyuarakan semua pemikirannya tersebut.

"Jadi bagaimana? Apakah kita hanya akan menunggu mereka kembali seperti ini?" Eren bertanya dengan tidak sabar.

Baik Armin maupun Jean tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan Eren tersebut. Sedangkan Connie juga tampak menunggu arahan dari mereka berdua yang merupakan orang-orang dengan tanggungjawab untuk memimpin kelompok mereka.

Sayangnya pada saat ini pun kedua orang tersebut juga bingung harus melakukan apa.

Apakah mereka harus menunggu sedikit lebih lama lagi atau langsung saja melanjutkan misinya tanpa kehadiran Sasha dan Mikasa.

Jika mereka memilih menunggu, seberapa lama waktu yang dapat mereka habiskan untuk menunggu Sasha dan Mikasa kembali padahal setiap detik yang mereka miliki saat ini begitu berharga.

Dan jika kapal yang mereka tumpangi ini nanti sudah melewati batas teritorial Paradis, maka secara otomatis misi yang diberikan kepada mereka ini jadi gagal. Maka dari itu mereka sebenarnya tidak memiliki waktu untuk disia-siakan sedikit pun.

Who are You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang