03

648 87 6
                                    

Happy Reading!

"Permisi!" Ujar seorang siswi bersama satu temannya di depan pintu masuk kelas 10 Ipa 2, dengan salah satu tangan siswi itu memegang selembar kertas ukuran a5 yang berisi tulisan komputer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi!" Ujar seorang siswi bersama satu temannya di depan pintu masuk kelas 10 Ipa 2, dengan salah satu tangan siswi itu memegang selembar kertas ukuran a5 yang berisi tulisan komputer.

Seorang siswa kemudian muncul dari  sana sambil berlari kecil menghampiri dua siswi tersebut, "Iyaa, kenapa kak?" Tanyanya.

"Mau ngasih surat edaran ekskul ke anak baru," Balasnya.

"Oh iya, sini kak biar aku kasihin."

"Ah ya, ini yaa. Makasih, dek."

Kedua siswi tersebut pun lantas berlalu pergi.

"Hey, wahai anak baru. Ini untukmu, anak baru. Terimalah." Ujar siswa tadi yang diketahui bernama Han dengan dramatis sambil mendatangi meja Nayla. Dia adalah ketua kelas di sini.

Nayla pun langsung menerima kertas pemberiannya sambil memasang cengiran lebar akibat tingkah konyol sang ketua kelas itu, "Makasih ya.." ucapnya.

"Sama-sama, sayang."

"Geli, najis!" Semprot Rara yang duduk bertiga bersama Nayla dan Dania.

Saat ini mereka sudah berada di kelas usai memanjakan perut mereka di kantin tadi, dan masih ada sisa waktu istirahat sekitar lima menit.

Nayla pun mengalihkan fokus pandangnya pada kertas di genggamannya dan mulai serius membaca keseluruhan isi dari surat edaran tersebut sambil mengulum bibirnya ke dalam.

"Menurut kalian, aku ikut yang mana?" Tanya Nayla.

"Kata gue sih lo joinan paskib aja bareng gue sama Nia juga." Balas Rara lalu mengacungkan jempol sembari menyeringai lebar.

"Tapi aku lembek kalo disuruh begituan."

"Tambahin slime activator." Celetuk Dania.

Nayla terkekeh sesaat, "Seriuss.. apalagi pas bagian dikasih aba-aba waktu jalan-jalannya itu, aku lemot banget buat nangkepnya soalnya dulu pernah jadi petugas upacara gara-gara dipilihin, terus akhirnya diomelin guru jam pertama." Jelas Nayla kemudian cemberut.

Mereka berdua sontak tertawa ketika melihat ekspresi gadis itu yang begitu menggemaskan saat bercerita.

"Yaudah coba lo ikut ekskul bela diri, biar berwibawa dikit." Usul Rara.

"Bela diri?"

Tunggu.

Mendengar kata bela diri, ia jadi teringat kepada para pembuli dirinya. Ia mengadahkan wajahnya ke atas, membayangkan ketika dirinya menjadi anggota bela diri, mungkin ia bisa membalas kelakuan bejat mereka semua dengan mematahkan seluruh persendiannya satu persatu.

Ah, semakin dipikirkan, ia jadi lumayan tertantang untuk mengikuti bela diri, seolah ia ingin menunjukkan kepada para iblis berkedok manusia itu bahwa dirinya bukanlah ia yang dulu.

Scars | Hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang