13

430 68 5
                                    

Happy Reading!

Awalnya Nayla merasa ragu dengan kalimat yang Hyunjin ucapkan kepadanya kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya Nayla merasa ragu dengan kalimat yang Hyunjin ucapkan kepadanya kala itu. Bagaimana tidak? Ia tahu betul bahwa cowok jangkung berbibir tebal itu memiliki banyak penggemar, mustahil jika tak ada yang mengucilkannya, ataupun sekadar melempar tatapan penuh kebencian ke arahnya.

Namun dari semua bayangan kejadian yang ia takutkan itu nyatanya benar-benar tak ada yang terjadi. Sudah terhitung empat hari sejak foto dirinya dan Hyunjin tersebar hingga menciptakan kegemparan satu sekolah, sampai saat ini hidupnya masih tentram tentram saja.

Kini gadis itu tengah sibuk mengerjakan tugas Seni Budaya yakni menggambar salah satu hewan di buku gambar a3 nya. Ia menoleh pada teman sebangkunya, Jeongin. Cowok itu menggambar monyet, sedangkan dirinya membuat kucing, tapi dibanding kucing, gambarnya malah lebih mirip babi.

Nayla frustrasi, lantas ia merengek pada Jeongin.

"Yaudah tinggal ganti namanya jadi babi."

"Tapi kan aku mau bikin kucing, Jeong."

Fyi, Nayla dan Jeongin sekarang sudah dekat, mereka sudah berhasil membangun status pertemanan, namun tidak dengan Dania juga Rara. Entahlah Jeongin hanya mau akrab padanya saja.

Cowok itu menghela napas lalu melirik gambar cewek di sebelahnya.

"Bilang aja ke dia," seraya menunjuk sang guru di depan dengan wajahnya, "ini hewan persilangan bu. Ntar dikasih nilai plus dah, dianggap kreatif."

Nayla tertawa, "Bisa aja, D plus kali." Balasnya.

"Yaudah biarin dah, punya gue juga jelek kok, yang penting gambar, dapet nilai, selesai."

"Iya sih, tapi risih aja liatnya. Punya kamu mending, masih ketebak itu apa."

Usai berdebat kecil perkara gambar menggambar dari yang awalnya Nayla membuat hewan persilangan antara kucing dengan babi sampai akhirnya ia menuruti saran Jeongin untuk menggambar ulang yaitu bikin ular.

Bel istirahat telah berkumandang sejak lima menit lalu, Nayla menjadi salah satu orang yang belum menyelesaikan gambarannya. Namun untungnya sang guru berbaik hati memberikan waktu pengumpulan sampai jam istirahat kedua dengan membawanya ke ruang guru, diletakan tepat di atas meja beliau.

Nayla menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, melakukan perenggangan otot. Sekarang ia sendirian di kelas, ia tak istirahat lantaran kedua teman ceweknya dipanggil untuk rapat lomba Paskib bulan depan. Tapi sebenarnya ia sendiri juga malas keluar, terbukti saat dirinya menolak tawaran Jeongin yang mengajaknya ke kantin tadi. Cowok itu tak membawa bekal hari ini.

Nayla malas karena ia mengantuk. Semalam gadis itu begadang mengerjakan tugas rangkuman 5 bab di matpel PPKN usai pulang dari kerjanya. Tugas tersebut diterima kemarin dan harus dikumpulkan hari ini juga.

Scars | Hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang