Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin mendobrak pintu besi rooftop menggunakan kakinya dengan sekuat tenaga sampai-sampai membuat ketiga engselnya copot dan pintu tersebut jatuh.
Pemuda itu berjalan menuju meja kursi di sana seraya jemari salah satu tangannya bergerak membuka seluruh kancing seragamnya tak sabar lalu melepasnya kasar dan membantingnya ke atas meja.
Sekarang Hyunjin dalam kondisi telanjang dada dengan kalung emas yang menggantung di lehernya. Lantas ia menjatuhkan brutal bokongnya ke kursi lalu bersandar dan menyibak rambutnya yang dipenuhi keringat.
"Bangsat! Kesel banget gue hari ini!"
Brak!
Hyunjin sontak menendang meja di depannya sampai jatuh berbalik posisi kemudian mengacak-acak surainya frustrasi, bahkan tanpa sadar taringnya sudah muncul.
Ia memerosotkan sedikit tubuhnya lalu menghela napas seraya menyibak rambutnya lagi dengan lidah yang bermain di dalam mulut.
"ARGHHH!!!"
Oh, tidak. Saat ini ia benar-benar membutuhkan 'asupan untuk menuntaskan emosinya yang masih belum surut itu. Lantas Hyunjin bangkit lalu berlari kencang ke arah balkon, mulai melompat dari rooftop ke gedung lain dan melompat lagi, seperti itu hingga akhirnya ia berhasil memasuki kawasan yang hanya dipenuhi oleh beragam tumbuhan liar.
Malam hari, Nayla berjalan lesu di sepanjang trotoar jalan menuju rumahnya setelah turun dari kendaraan online. Ia baru pulang kerja dan pikirannya begitu semrawut lantaran habis membuat masalah di sana. Meskipun baru kali ini ia membuat kesalahan, namun siapa oknum yang tak akan merasa jatuh ketika tak bisa mengerjakan tugasnya dengan benar?
Apalagi sebelumnya ia sudah mendapat perkara di sekolah. Mulai dari nilai ulangan buruk, menjatuhkan makanan orang, bercekcok dengan Hyunjin dan sekarang?
Ia menghela napas untuk yang kesekian kali.
Mungkin hari ini memang ujian untuknya.
"Hai, culun.."
Nayla yang tadinya menunduk pun langsung mendongak cepat dengan netra terbelalak lalu ia menoleh ke samping.
"Apa kabar? Udah lama nih gak ketemu, sombong banget lo gak ngasih kabar."
"K-kamu ngapain di sini?!" Nayla spontan bergerak mundur saat melihat salah satu anggota geng Mingi tiba-tiba mendatanginya dengan motor. Dia Dino.
Nayla sontak berlari kencang kala lelaki itu mulai turun dari motornya untuk menghampiri dirinya.
