14

419 76 5
                                    

Happy Reading!

"Menurut lo, bagusan ini, apa ini?" Tanya Hyunjin—seraya menunjuk dua buah kalung berbahan emas di dalam etalase besar di hadapannya—pada Nayla di sebelahnya yang tengah sibuk melihat model-model kalung lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurut lo, bagusan ini, apa ini?" Tanya Hyunjin—seraya menunjuk dua buah kalung berbahan emas di dalam etalase besar di hadapannya—pada Nayla di sebelahnya yang tengah sibuk melihat model-model kalung lainnya.

Nayla menoleh, "Yang mana?"

Hyunjin mengulang kalimatnya. Lantas Nayla mengulum bibirnya ke dalam, mulai berpikir dengan netra yang tertuju ke arah dua benda pilihan Hyunjin seraya salah satu telunjuk tangannya berada di depan dagu.

Saat ini keduanya tengah berada di toko emas dalam sebuah mal besar, sepulang sekolah.

Nayla sejujurnya bingung mengapa Hyunjin tiba-tiba minta ditemani dirinya. Apalagi mengunjungi tempat seperti ini, tempat yang bahkan belum pernah ia pijak barang seujung kakipun.

Benar-benar tak pantas ia berada di sini sekarang, sungguh terasa aneh dan asing. Belum lagi penampilan dari para pengunjungnya yang beberapa sengaja menonjolkan brand produk berkelas. Nayla ingin pulang saja rasanya.

Namun karena tak mau mengecewakan Hyunjin, lantas sebisa mungkin ia mencoba untuk membiasakan diri terhadap suasana di sekitarnya.

Baik, kembali pada dirinya yang sedang berpikir.

Sedangkan Hyunjin memperhatikan ekspresi serius gadis itu.

"Ini aja kak, bagus."

"Oke."

"Hah?"

Hyunjin bingung, "Apa?"

"Cepet banget."

"Emang maunya lama?"

"E-enggak, maksudnya kakak kok cepet banget, gak kelamaan mikir pas milih. Padahal di sini bagus semua tapi kakak langsung nemu yang cocok."

Hyunjin mendengus geli, "Gue pake yang mana aja cocok sebenernya." Ujarnya.

Karena Nayla bukan pribadi yang reflek nyinyir di saat ada seseorang tengah menunjukkan kepercayaan dirinya, jadi ia spontan mengangguk setuju sebagai balasan.

"Bener, kak Hyunjin pake apa aja cocok." Pujinya sambil mengacungkan kedua jempolnya ke hadapan lelaki itu. Hyunjin terkekeh.

Usai membeli kalung, mereka berdua lanjut ke tempat optik karena kebetulan melewati. Nayla yang mengajak, katanya hanya ingin periksa, lantaran akhir-akhir ini gadis itu menyadari bahwa pandangannya telah memburam.

Pemeriksaan di sini gratis karena sebelumnya ia bertanya lebih dulu pada sang dokter dan sekalian iseng bertanya harga untuk pergantian kacanya saja.

"Sebelah kanan minus 4.5, sebelah kiri minus 4. Masing-masing bertambah satu min kamu, mau langsung diganti? Di sini kami sistemnya bisa ditunggu dan bisa diambil besok. Kalau adek sekarang uangnya gak cukup, bisa dp dulu, kacamata diambil besok sekalian melunasi pembayaran. Gimana?"

Scars | Hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang