[Completed]✔️✔️
Kisah Lee Jeno dengan lika-liku kehidupannya yang dipenuhi oleh kebahagiaan, keceriaan bersama, duka dan kesedihan yang ia rasakan selama ia masih berjalan di atas tanah dan di bawah langit bumi yang berputar.
!!Oneshoot/two/three...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
« Enemy to Love »
...
Kejadian 3 Minggu yang lalu, membuat pikiran seorang Jevandra kacau balau.
Namun, Bisma tak diam saja ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan hati seorang Jevandra. Itu pun menjadi tantangan tersendiri bagi Bisma untuk meluluhkan Jevan.
***
Pagi hari yang cerah ini, membawa perasaan hangat dihati Bisma. Entah mengapa hari ini ia sangat senang sampai ia lupa bahwa sepanjang jalan ia tersenyum lebar seperti orang aneh.
Sesampainya di sekolah, ia sesekali menyapa adik kelas atau guru yang tak sengaja lewat. Itu membuat sedikit heboh para warga sekolah karena tak biasanya Bisma ramah seperti ini, mungkinkah harus hubungi dokter untuk memeriksa kondisi Bisma.
Dan juga, kelas Bisma dan Jevan bersebelahan otomatis Bisma menoleh ke dalam kelas. Mungkin saja ia ingin mengecek apakah Jevan sudah datang atau tidak.
Tepat sasaran. Jevan sudah ada di kelas dan duduk di mejanya dengan teman-temannya yang mengelilinginya, Bisma membelokkan langkahnya ke kelas Jevan dan menghampiri ke meja Jevan, Chandra yang melihat Bisma berjalan ke arah mereka pun menyikut lengan Jevan.
"Paan sih Chan?" Tanyanya bingung.
"Tuh, ada tamu buat lo!" Jawabnya cempreng, membuat yang lain menoleh ke belakang.
Dan reaksi mereka melihat Bisma datang ke kelas mereka hanya tersenyum kecil sambil mengode ke Chandra untuk pergi dari meja Jevan. Mereka sengaja pergi buat kasih ruang Bisma dan Jevan untuk berbicara berdua.
"Jev, kita ke kantin dulu ya!" Ujarnya sambil menarik tangan Chandra.
"Ehh-- kok malah pada pergi!" Pekiknya.
Bisma tahu bahwa Jevan sedang panik. Iya, dia selalu menghindar dari Bisma untuk enggan berbicara atau berkomunikasi sedikit saja.
Tapi bagi Bisma, ia tak akan pernah menyerah sebelum meluluhkan Jevan karena tekadnya untuk mendapatkan Jevan seutuhnya.
"Jev" panggilnya lembut.
Jevan tercengang mendengar suara Bisma yang selembut ini saat memanggil namanya.
"Ini, tadi pagi mami gua ngasih bekal terlalu banyak. Tenang saja, gua udah sarapan kok. Dimakan ya Jev, gua ke kelas gua dulu. Jangan lupa dimakan ya!" ucapnya dengan melangkah pergi.