Hafsah Menangis dan Bersimpuh Di Ranjang kamarnya, Ia Mendengar Ijab qabul atas Dirinya di Luar Kamar, Lihat lahh bahkan Tidak ada Yang menemaninya dikamar saat Kata Sah Itu di Ucap Kan oleh Semua Orang," I..ibuu,, Hafsah udah Nikah, , Suami Hafsah masih di Luar, Suaranya Terdengar tegas, Namanya Arsen bu, Papa Yuda yang memilih kan nya " Hafsah menangis pilu di balik kedua tangan mungil nya, Kenapa Takdir selalu Bercanda dengan Hidupnya? Ayahnya yang meninggal karna kecelakaan, lalu Ibunya Yang menikah dengan Teman Sekolah Ayahnya dan Membawa saudari Tiri yang tidak menyukainya, lalu Ibu Meninggal, lalu Hafsah di perlakùkan Seperti Pembantu dan Kuliahnya Di Berhentikan, dan Sekarang Ia di Nikahkan secara paksa, Bukan kah Takdir Sedikit Keterlaluan padanya?
" Ayah , ayah gak Marahkan disana ?, hikss ayah Ngerestui Pernikahan Hafsah Kan, ayahh, Jangan Pikirin Gimana Hidup Hafsah disini, Ayah Bahagia aja sama Ibu disana hikss, Hafsah gapapa yah, Gapapa.." racau Hafsah lirih
Tiba tiba pintu Kamar pengantin Di ketok seeorang.
Tok Tok Tok
Hafsah Berdiri, ia Menghapus Airmatanya dan Merapikan Gamis serta Hijabnya, Mas Arsenkah itu?
Pintu Terbuka, menampilkan Seseorang Pria Tegap dengan Setelan Jas Yang terlihat Mahal.
Hafsah Menunduk, apa kah dia Arsen ? kenapa Suaminya Terasa Begitu tinggi?
" Lihat saya!" Ucap Arsen
Hafsah mengangkat wajah nya Pelan Hingga Mendongak.
senyum tipis Suaminya Terlihat samar disana, " dia Benar Benar Hafsah? Dan dia memakai sebuah benda berbentuk kain untuk Menutupi Rambut nya sekarang" batin Arsen dengan Wajah yang kembali Datar.
Hafsah meneliti suaminya Dengan tatapan Ragu, Benarkan pria Ini yang Mengucap kan Ijab Qabul tanpa Nada Ragu tadi? Pria ini sedikit... Tampan? Wajahnya Bersih, rahangnya juga Tegas, Dan Kulit Putih, Pria ini Terlihat Seorang Bule dimata Hafsah
" Berhenti Menatap saya Seperti Orang Bodoh, saya Disini di Minta Membawamu keluar, bukan Untuk Menemuimu dan dipandangi begini, Saya tidak punya Banyak Waktu, Kita Berangkat Ke LA 2 jam lagi" ucap Arsen kasar, dalam hati Arsen Menyumpahi mulutnya, Haruskan Itu yang ia Ucapkan saat pertama kali Bertemu Istrinya.
" Ada apa dengan Baju sampah ini? Apa seleraberpakaian mu memang begini? Apa kau menganggap Remeh pernikahan ini? Setidaknya pakai Baju yang lebih baik, Bahkan Bahan nya terlihat sangat Kasar" Maksud Hati, Arsen merasa Khawatir karna Baju yang di pakai Gadis itu terlihat sangat kasar, Apakah Itu akan melukai Kulit Hafsah? Harusnya Ia membawa Satu Gaun Mahal untuk Hafsah, Tapi Lagi Lagi, niat Baiknya tersalurkan dengan Kata kata Yang jahat, jika memotong lidaahnya akan membuatnya diam, maka Arsen akan melakukan itu
Hafsah Terdiam, Apa yang diharapkan nya dari pernikahan tak Wajar ini, sikap Baik suaminya kah? Mendengar Cara berbicaranya saja Hati Hafsah langsung mencelos, walau sudah ia Sangka, Tapi diperlakukan Sekasar ini, Hafsah Benar benar terlukai
" i..iya Tuan" Hafsah Berjalan menunduk, Langkahnya sedikit Melewati Arsen.
" Haruskah Kau bersikap Seperti ini di Hari pernikahan kita?" Sentak Arsen
Hafsah menoleh kaget.
" lupakan Soal pernikahan mu, Tapi ini juga Pernikahan Saya, Sebaiknya Kau menjaga Sikap Hafsah, Adakah seorang Istri yang baru di Jemput Setelah Akad, Berjalan mendahului suami" Ingat Arsen
Hafsah Kaget mendengar itu, Suaminya Benar, ia Berlari Kecil dan berdiri Di belakang Arsen.
Arsen menatap Tajam Hafsah, Gadis itu Menciut takut
" Secara Tidak Langsung kau sudah Menunjukan Betapa Tidak Berpendidikan nya dirimu, Kebodohan mu bahkan Sudah terlihat Di 10 Menit Saya Melihat mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia TSUNDERE
Romance" Mulai Besok, Negara ini Adalah tempat Istrimu akan pulang Nantinya, jadi belajarlah mengurangi Ego mu Arsen!!" Tegas Abrar " setelah Menikah tempat pulangnya Adalah Aku, Bukan Negara Itu!!" " Arsen!!!" " jangan mendebat ku kek, Kau terlalu tua Un...