Mulai lagi

801 53 0
                                    

" MAS ARSENNNN..."  Hafsah Meraung tangis saat tak Kunjung mendengar Jawaban suaminya , kenapa takdir seolah Bermain dengan Jalan hidupnya, ia bahkan dinikahi Pria Kejam ini

Arsen pucat, ini kali Pertama Hafsah Memanggilnya dengan Keras, Dan k..kenapa Panggilan itu Terdengar putus Asa..

" Hafsah.."....

" kakek...? Apa kakek tau apa yang  mas Kerjakan disini?"  Tanya Hafsah lagi

Arsen beku di tempat, ia tau Istrinya akan Marah jika tau pekerjaan gelap ini, Tapi Arsen tidak menyangka akan sedemikian Besar dampak dan kehisterisan nya,

"  Jawab aku mas " tangisan Hafsah terdengar begitu Sakit, walau ia bisa Menebak dari reaksi suaminya tapi Hafsah Masih Berharap akan ada kata Tidak yang terucap dari Mulut suaminya

Arsen mengangguk tipis sebagai bentuk jawaban atas pertanyaan istrinya, , ia menutup mata penuh rasa Bersalah, Seharusnya  Hafsah tak pernah ia Nikahi, Andai Arsen tak Nekat mengingin kan Hafsah Waktu itu, Paling tidak Hafsah tidak akan menangis sebanyak ini.

" jahat.. Kalian jahat mas, apa kalian begini karna aku Yatim piatu yang hanya tinggal dengan keluarga Tiri ?"

" apa karna itu Mas memilihku? Karna walaupun aku dan calon bayiku dibunuh orang itu, Gak akan ada yang menyalah kan Mas?"

Arsen membuka matanya kaget.. k..kenapa Hafsah bicara seperti itu.

" Hafsah, Mas Sadar dan mengakui kebohongan ini, Mas memang Orang jahat yang merenggut banyak Nyawa, T..tapi ini gak ada Hubungan sama Orang tua Kamu yang udah gak ada, Mas milih kamu karna mas Cuma mau kamu, k..kita udah bahas ini kan.." Arsen memegang Kedua bahu Hafsah, Ia tak ingin istrinya salah paham soal ini

" Dan lagi, Kalau hari itu mas juga kehilangan kamu, gak perlu orang lain untuk menyalahkan mas, karna mas.. Mas yang akan menyalahkan diri mas Sendiri, Persetan dengan dunia, mas Pasti ikut kalian,  karna Alasan Mas Bertahan hidup selama ini cuma Kamu dan dia"

" mas sudah kehilangan salah satu, setengah dari diri mas ikut pergi bersama  anak kita"

" dan seperti katamu, Mas juga Ayah dari janin itu, hati mas Lebur Sekarang, tapi rasanya, Mas bahkan gak punya Hak buat Nangis, Karna mas yang buat kalian udah kayak gini "

Hafsah diam, apapun yang di katakan suaminya, Seolah memantul di Telinga dan itu membuat kepalanya sakit, semakin dipikirkan semakin Ia merasa tak memiliki alasan lagi untuk terus berada disisi Pria ini.

"  maaf, Sekali lagi mas minta maaf, Tolong jangan pergi , mas sudah hidup Sendirian selama belasan tahun, mas gak mau sendirian lagi, masakan kamu, Senyum kamu, mas gak bisa kalau gak ada kamu"

" Gimana caranya biar kamu gak takut lagi, Apa harus mas Ngejauh bentar  supaya kamu lebih tenang, Kalo bener, mas gapapa Gak pulang kerumah dulu, soal ngejaga kamu, itu bisa dari jauh" mohon Arsen Putus Asa

"Takut?  Kenapa mas merisaukan Rasa takut ku sedangkan Kecewa ku Lebih sulit diatasi bahkan olehku sendiri ?" Ucap Hafsah, Kini suaranya terdengar lebih stabil.

"  Hafsah...."

" hiks aku mau pulang mas , tapi aku gak punya siapa siapa"

Arsen memeluk Istrinya yang semakin terisak, Dalam hati ia Bersumpah akan meninggalkan Dunia itu jika Hafsah Masih Memilihnya, Arsen tidak akan mendekati semua yang berhubungan dengan Mafia lagi,  istrinya lebih penting sekarang.

" Mas Minta maaf, Mas gak akan ngelakuin itu lagi, Mas gak akan Membunuh siapapun lagi,  jangan nangis  yang, Hati mas sakit. " ucap Arsen, Tangan kanan nya mengusap Rambut Hitam tergerai milik Hafsah, Hal itu membuat Hafsah sedikit tenang.

Suamiku Mafia TSUNDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang