muak

1.3K 93 12
                                    

Arsen bernafas Lega, ia Berjalan cepat menuju istrinya dan Menuntun Hafsah kembali Ke Sofa.

" Mas Emang udah jahat sama kamu, mas Kasar dan Terus nyakitin kamu, Mas selalu ngatain juga Ngehina kamu, Tapi... Tapi bukan berarti mas Benci sama kamu, Gak, gak kayak gitu..." Arsen berlutut dilantai kembali dan menghadap Ke Arah Istrinya.

" mas Cuma gak bisa, Sekuat apapun mas Usaha , Semuanya tetap sia sia, sejak kecil mas Udah Hidup di lingkungan yang kayak gini, Tanpa sadar mas Terbiasa dan mulai nerapin semua nya, Tapi sumpah, Mas gak mau kamu Mikir macem macem, malam itu juga yang pertama buat mas, Mas gak Pernah nyentuh wanita manapun,, bahkan jika Mereka menawarkan diri, mas gak........"

" udah mas,  Cukup" Ucap Hafsah Lembut, sakit Hati nya malam itu Meluap Ketika mendengar penjelasan suaminya, Hafsah bisa melihat Ekspresi Kalut  diwajah Suaminya, Arsen Yang selalu Berbicara kasar padanya, kini bicara lembut dan Bergetar, lalu apa tadi? Mereka pernah bertemu? Kapan? Terlebih saat Arsen bilang, Bahwa Arsen Mencintai nya?

Arsen diam, ia Menatap Hafsah Penuh Harap, Lagi lagi mata tajam itu mulai menunjukan Genangan nya.

" Ini kayak bukan kamu yang seorang tuan Arsen, mas juga punya title pemarah dan kasar, tapi waktu ngeliat mas Nangis? Hafsah  pikir, Hafsah lagi mimpi sekarang" Binara menggapai Sudut mata Arsen dan mengusap Nya pelan.

" tapi tangan Hafsah basah, Mas Bener bener nangis di depan Hafsah "  sambung Hafsah saat ia merasakan basah di sudut mata Suaminya.

Arsen menutup matanya, yahh Sentuhan Ini, sentuhan Penuh Kasih yang selama ini  ada dimimpi Arsen, nyatanya, sentuhan itu milik Hafsah istrinya, Arsen berharap Dunianya Benar benar berhenti sekarang, Setidaknya, biarkan ia menikmati perlakuan lembut istrinya sedikit lebih lama.

"  sekarang, Mas pakai baju dulu, Hafsah Tunggu disini"  ucap Hafsah.

Arsen membuka matanya dan menunduk,  ditubuhnya hanya ada Handuk yang menutupi pinggang hingga lutut saja.

" kamu ikut mas ke Walk in closet ya" ajak Arsen

Hafsah menggeleng

" Hafsah, mas....." 

" Hafsah gak bakal ngapa ngapain mas. " potong  Hafsah kosong

Arsen menghela nafas, Jangan sampai ia marah lagi kali ini.

" VEROOO!!", panggil Arsen sembari berjalan kearah Walk in Closet

Vero masuk terburu buru

" ya tuan?"

" Balut luka nyonya, Dan temani dia sampai saya selesai" ucap  Arsen setelah masuk Walk in Closet

" Baik tuan"

Vero mendekati Hafsah, ia Kaget melihat luka di pergelangan Tangan nyonya nya.

" nyonya?  Apa yang terjadi? Bagaimana anda bisa terluka?" Tanya Vero terkejut

" pisau... Pisau buah" jawab Hafsah linglung, Pernyataan Suaminya barusan benar benar mengguncang Hafsah.

Sedangkan Vero menutup mulut Kaget.

" Nyonya, Apa yang anda coba  lakukan..?" Ucap Vero panik, Ia mencari pisau itu, setelah melihat sekeliling dan tidak menemukan nya, Vero pikir tuan Yang telahmembuang ny, ia mulai membersihkan luka  Hafsah dan Membalutnya, Tebakan nya Benar, inikah alasan perubahan tangisan itu?

Tepat setelah Vero menyelesaikan balutan Nya, Arsen keluar dengan pakaian santai dan rambut basah.

" bagaimana?" Tanya Arsen Resah

" Tuan, S..sepertinya Nyonya......" lapor  Vero

Arsen mengangguk " saya tau, apa lukanya dalam? Tanya Arsen mengecek tangan Hafsah.

Suamiku Mafia TSUNDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang