Arsen Menatap Istrinya Dengan Perasaan yang berkecamuk, Hati dan pikiran nya Seolah sedang berperang sekarang, apa yang baru saja Terjadi Benar benar Menghantam kewarasan ." Sayang.. Mas Minta maaf" Lirih Arsen, Ia Berlutut disisi Ranjang Dan membenamkan Wajahnya di ceruk Leher Hafsah yang masih Belum sadar.
" sama kamu juga anak kita " beberapa tetes air bening membasahi Leher Hafsah, Lagi lagi Arsen Menunjukan sisi Terlemahnya.
" sadarlah Arsen, jika melihat Kondisi mu sekarang, Istrimu akan Semakin terkejut waktu sadar Nanti " Ingat Max
" tidak, aku tidak akan meninggalkan nya barang sejengkal pun, kalau dia sampai di tangan Musuh lagi, aku tidak akan sesabar Kali ini?" Ucap Arsen
" Arsen.."
" DIAM!! !!" SENTAK ARSEN PADA MAX
" Arsen, terpuruk begini bukanlah solusi, harusnya kau pergi membalas Dendam atas kematian Anakmu, bagaimana bisa kau hanya memikirkan Istrimu saja sedangkan mereka sudah membunuh anak mu, dimana nurani mu sebagai Ayah?" ucap Max Tak Habis pikir, Rasa cinta Pria ini benar benar sudah Diluar Nalar.
" jangan mengajari ku, Kau tak Tau Sehancur apa Hatiku sekarang" sendu Arsen
" oke oke, Aku mengerti" ucap Max Mengalah
" Max, Pergi dan Cari Dalang Dibalik semua ini, Jangan Membunuhnya, Bawa dia kehadapan ku " ucap Arsen Singkat
" baik"
Max meninggalkan Arsen yang Di Rundung perasaan Hancur, setelah Orang tuanya, Sekarang Calon bayinya? Jika ia kehilangan Hafsah juga, Arsen benar benar tak ingin hidup lagi.
Hafsah merasa sinar tajam memasuki Netra mata nya, perlahan Suaminya terlihat dengan Buram
" mas?" Panggil Hafsah serak
" sayang?" Panggil Arsen antusias
" kamu,....Berantakan banget," tanya Hafsah lemah, Tangan nya Naik menyentuh Rahang suaminya
" darah? Mas luka? " ucap Hafsah lagi
" gapapa sayang gapapa, Yang penting kamu Aman"
Hafsah melihat sekeliling, Ini bukan kamar yang Biasa ia Tinggali selama hampir 3 bulan ini
" kita dimana?"
" Di Penthouse mas Yang lain, Disana Udah gak aman yang"
Hafsah menutup matanya lagi, ini karna pandangan nya tak kunjung Jelas.
" Kenapa? Kepala kamu sakit?" Tanya Arsen Lembut sembari Mengusap mata Istrinya
Hafsah Mengangguk Tipis " sedikit"
" matanya ditutup aja yang, Jangan di Paksain" Arsen Menutup Mata Hafsah dengan Tangan nya.
" Selain Pusing, ada yang sakit gak ? "
Hafsah Menggeleng pelan.
Arsen Diam sejenak, saat ini pikiran nya kacau, ia tidak menemukan Apapun selain kata Maaf untuk mengajak Istrinya Bicara .
Tiba tiba tangan Arsen yang menutup mata istrinya Basah, Apa ini? Air mata? Istrinya Menangis.
" kamu kenapa ? Kenapa Nangis?" Panik Arsen
" mas, janin ku, A..anak ku?" Tanya Hafsah menangis sembari menyentuh perutnya
Arsen mengepalkan tangan nya menahan semua perasaan yang Bercampur aduk di Hatinya sekarang, ia harus Tenang.
" o..orang itu, k..kamu Membunuh nya"sambung Hafsah Histeris, Kini ia mengingat semuanya
" Dia gak Meninggal yang, Mas udah nyuruh Orang Membawanya kerumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia TSUNDERE
Romance" Mulai Besok, Negara ini Adalah tempat Istrimu akan pulang Nantinya, jadi belajarlah mengurangi Ego mu Arsen!!" Tegas Abrar " setelah Menikah tempat pulangnya Adalah Aku, Bukan Negara Itu!!" " Arsen!!!" " jangan mendebat ku kek, Kau terlalu tua Un...