Arsen menatap Istrinya Yang Terbaring dengan wajah pucat disana." tuann.." kaget Vero saat Melihat Arsen berdiri Cukup Jauh.
Melihat Arsen yang diam dan Hanya Menatap Nyonya nya, Vero berinisiatif
" Nyonya baru saja Minum obat yang diresepkan Dokter tuan, Nyonya Baru tidur 10 menit yang lalu" Jelas Vero.
" apa dia Banyak menangis?"
Vero mengangguk Ragu.
" apa yang kau lakukan?" Tanya Arsen saat melihat Vero Memegang Handuk putih kecil dan Tangan Hafsah.
" Pergelangan Tangan Nyonya Memar tuan, Saya sedang Mengompres nya dengan Air Hangat"
Mendengar itu Arsen berlari kesisi Ranjang dan Mengecek pergelangan Tangan Istrinya, Benar saja, Kedua tangan itu Memar keunguan, terlihat sekali karna Arsen yang memegangnya kuat Semalam.
Tanpa Sadar Arsen menjatuhkan tetesan air Bening Itu dari mata Kanan nya.
" Keluar" titah Arsen serak.
Vero kaget bukan main, Melihat Tuan nya Menangis? Apa ia berhalusinasi?
" B..bbaiku tuan" Vero Belari keluar Kamar karna Panik Melihat Air mata Tuan nya.
Sedangkan Arsen Menangis membenamkan Wajahnya ditangan penuh memar itu, Rasa bersalahnya Semakin membengkak setelah Melihat Langsung Kondisi Istrinya.
" M,mmaaf, maafin mas" racau Arsen
" mas Gelap mata karna Kamu pikir mas nikahin kamu Hanya Karna Nafsu"
" Nggak Sayang, itu karna kamu Cinta Masa Kecil Mas, Bahkan Sampai Hari ini" racau Arsen Lagi, Seharusnya ia Menjawab Pertanyaan Hafsah Semalam Seperti ini.
********
Sudah 2 Hari Hafsah duduk di Kursi Rodanya dan Melamun menatap Keluar Jendela, Sudah du Malam Hari juga Arsen tidak menunjukan batang Hidungnya.
" Nyonya mau keluar?" Tanya Vero
" Tidak, Disini saja"
" Nyonya Sejak anda datang kesini, Anda Tidak pernah keluar kamar sama sekali, Apa Tidak Bosan?"
" Bosan, Tapi Kalau Harus keluar Seperti ini, Saya Lebih Memilih Tidak keluar kamar Selamanya" Jawab Hafsah Dengan tatapan lurus yang Kosong.
Vero Iba mendengar nya, Nyonya nya terlihat sangat Tertekan dan Malang.
" Nyonya..."
" Apa kau tau dimana tuan Arsen ?"
" tuan Arsen ada Diruang kerjanya"
" apa dia tidur disana?"
" Seperti nya iya"
" Bisa antar saya kesana?"
" Tapi Nyonya?"
Hafsah menatap Vero dengan pandangan yang sulit di Artikan hingga mau tak mau Vero membawa Hafsah keruangan Tuan nya.
TOK TOK TOK...
Tak ada sahutan dari dalam, vero menatap Nyonya dengan pandangan Khawatir.
" kita masuk saja"
" Tapi nya?
" saya masuk sendiri saja, kamu Boleh istirahat" Hafsah Masuk dengan mendorong kursi rodanya Sendiri.
Arsen yang sedang Melamun kaget melihat Hafsah.
" Vero mana?"
" Diluar, dia tidak Berani masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia TSUNDERE
Romance" Mulai Besok, Negara ini Adalah tempat Istrimu akan pulang Nantinya, jadi belajarlah mengurangi Ego mu Arsen!!" Tegas Abrar " setelah Menikah tempat pulangnya Adalah Aku, Bukan Negara Itu!!" " Arsen!!!" " jangan mendebat ku kek, Kau terlalu tua Un...