Was was

662 40 3
                                    


5 bulan kemudian

" mas beneran hari ini gak berangkat lagi? "  tanya Hafsah untuk kesekian kalinya.

" iya yang, Ya Allah mas pegel jawab nya, nanya terus kamu"

" udah dua bulan lebih loh,  kamu kayak gini gak takut Bangkrut?"

" nggak " jawab Arsen cepat

"  tapi aku takut, Anak kita mau dikasih makan apa nanti mas"

" gak akan Bangkrut yang, kamu tenang aja, Anak kita mau makan emas tiap haripun mas sanggup, Dulu mas keperusahaan cuma dua Kali setahun perusahaan tetep jaya kok,  mas punya Tangan kanan disana"

"  sombong banget " cibir Hafsah kesal

" hahaha, Sini sini " Arsen menyadari Istrinya kesal, kenapa juga ia berkata begitu, Akhir akhir ini Hafsah mudah Kesal  dan suka merajuk, Ia paham betul kalau itu karna Hormon hamilnya, karna itu Arsen lebih berhati hati saat bicara dengan Istrinya.

" maaf mas bukan nya mau Sombong, tapi mas serius, kamu gak perlu pusing pusing mikirin makan anak kita, Cukup kamu sehat dan bayinya Baik baik aja, Sisanya biar mas yang mikirin " Arsen mengusap pelan rambut Hafsah dan mengecup nya sekali.

"  iya " jawab Hafsah merona.

Tok tok tok tok.....

" Siapa?"

" pagi tadi Max nelpon mas, Itu kayaknya dia, Kamu masuk dulu ya, pakai Khimarnya" ucap Arsen Lembut

" iya mas "

Sebelum Hafsah memutar langkahnya Arsen sempat mengecup kening putih itu sekilas dan memastikan langkah Istrinya yang pelan  lalu berjalan menuju pintu.

"  boss.." panggil Max saat melihat Arsen yang membuka pintu.

" Sudah ku bilang jangan panggil begitu lagi"

" oke oke, Aku ingin memberitahumu sesuatu "

" apa?"

" aku sudah memastikan otak dari pembantaian orang tuamu, dia Wilson saat ini namanya hampir menduduki citra pemilik Perusahaan ternama Dibeberapa Negara, tapi aku menemukan sesuatu yang menarik "

"  tadinya perusahaan ini bernama Mads Corp,  ayahmu pemilik 80% saham bersih atas Perusahaan ini, Sedangkan Wilson sendiri hanya 20%, ada sekitar 27 Anak perusahaan yang di bangun Ayah mu, lalu 15 sisa nya hasil Kembangan Wilson, Hal ini jelas sekali, Alasan kenapa dia membunuh Ayahmu saat itu sudah pasti karna keserakahan atas perusahaan, Karna sekarang dia adalah pemilik saham tunggal "

Arsen mengepal tangan nya kuat, Setelah bertahun tahun ia hanya bisa menemui jalan buntu dalam usahanya mencari pembunuh itu, tapi kini? Ketika ia sudah menyerah akan dendam itu, Semuanya malah terlihat jelas, Apa yang harus dilakukan Arsen? Balas dendam orang tuanya? Atau janji nya pada Hafsah dan calon bayi mereka?..

" pikirkan ini, tak hanya dendam mu, kau bisa merebut apa yang sudah menjadi Rintisan yang di tinggalkan ayahmu, bukan kah beliau akan lebih tenang jika semuanya kembali padamu?"

" jangan meracuni ku, aku sudah berjanji pada Istriku untuk berhenti, Aku banyak pikiran sekarang, Kau pulang lah !."

" aku akan pulang, Tapi tolong pertimbangkan ini, Ingat karna siapa kau Hidup terpuruk selama ini? Kau sudah menemukan nya, Sisihkan janjimu sebentar, dan balas kan dendam orang tua mu, dia... dia tidak pantas Hidup mewah setelah menghancurkan hidup orang lain"

Max pergi dengan meninggalkan pikiran bercabang Untuk Arsen .

Hafsah melihat suaminya yang masuk lagi.

Suamiku Mafia TSUNDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang