Ancaman Musuh

1.2K 70 4
                                    

" mas Arsen"

" ya?"

"  Hafsah janji gak akan melompat dari jendela ataupun Balkon"  ucap Hafsah tiba tiba

" iya sayang, mas percaya " jawab Arsen Tulus

" kalo gitu Jangan awasin Hafsah lagi ya, Hafsah Risih mas"

" Nanti mas Bilang Vero biar gak terlalu Ngikutin kamu dan Gak perlu  ngelaporin semuanya sama mas lagi"  jawab Arsen

" Bukan Vero, tapi Ajudan kamu"  ucap  Hafsah tanpa menoleh, Matanya trrus tertuju pada Laki laki Berbaju hitam dibalik Pohon itu.

"  Ajudan? " tanya Arsen bingung

Hafsah menoleh, Lalu menunjuk kearah luar jendela, Arsen berdiri dari duduk nya, dan mengikuti Arah tunjuk  Hafsah.

Dan benar saja, Ada seseorang disana

" itu mas yang suruh kan?" Tanya Hafsah lagi

Sedangkan Arsen Menegang, Itu bukan Ajudan atau Anak buahnya, O..orang itu musuh yang menyelundup Dipekarangan Rumah dan mengawasi Istrinya.

Wajah Arsen merah padam menahan  amarah, Apa yang dilakukan semua Ajudan bertubuh Besar  dirumahnya,  kenapa bisa rumahnya dimasuki tikus Menjijikan seperti ini.

" mas kenapa?" Tanya Hafsah bingung, Suaminya menunjukan ekspresi yang tak biasa.

" nggak kok, udah ya, Jendelanya ditutup aja" elak Arsen berusaha tenang

Hafsah mengangguk.

" Lain kali kalau mau ngerasain Udara luar jangan lewat Jendela lagi , Minta temenin sama Vero ke taman Belakang, disana udaranya lebih seger lagi, Banyak Bunga juga"  saran Arsen

Lagi lagi hafsah mengangguk tanda mengiyakan saran suaminya, ia memang belum pernah ketempat yang tadi disebutkan Suaminya.

" Ehm, Kamu udah lama sadar Kalo ada orang disana" tanya Arsen Hati hati, Jangan sampai Istrinya Curiga

" udah dari 2 hari yang lalu kok mas,  kasian banget Kamu suruh Kayak gitu, Dia gak pergi dan ngawasin Hafsah 24 jam banget, seharusnya kalau Mas Khawatir, Mas aja yang Jagain Hafsah"

Mendengar itu, Sumpah serapah Arsen Hampir Meledak, 2 Hari lalu?, Itu artinya Ini Hari ke 3 istrinya dalam pengawasan musuh, dan Ia tidak menyadarinya sama Sekali.

" mas baru inget ada Urusan, mas panggilin Vero ya" ucap Arsen tiba tiba

" urusan apa mas?"

" ada Dokumen yang belum mas  tanda Tangani,  Mas tinggal bentar gapapa ya Sayang?" Tanya Arsen terburu buru

Hafsah menunduk tersipu, Lalu mengangguk pelan

" Ya udah, mas keluar ya.." pamit Arsen setengah berlari Keluar kamar dan berteriak

" VEROOOO !!!"  Panggilan Menggelegar Arsen mengejut kan Seisi Rumah,  semua pelayan Paham, Kemarahan Arsen  sudah seperti Alarm bahaya untuk Mereka.

" ya tuan?" Jawab Vero maju, Semua Ajudan dan maid berkumpul sesuai kelompok masing masing.

" temani Nyonya, Bawa Sepuluh Ajudan Untuk Berjaga di Depan kamar, tutup semua Jendela, dan lakukan Pelan pelan, Jangan sampai Istriku Curiga karna sikap Kalian!!"  Ucap Arsen mengecilkan suaranya

" apa terjadi sesuatu tuan?" Tanya Fie

" ada tikus Bernyali besar Menyelundup ke rumah ini dan Mengawasi Istriku selama 3 Hari Terakhir, Apa guna Puluhan Ajudan ku pekerjakan di Rumah ini,  Bahkan Hafsah yang Seorang Awam saja menyadari kehadiran Tikus itu, tapi kenapa kalian tidak Hahhh!!!? " murka Arsen, Ia ingin sekali memukuli pria pria bodoh ini sekarang, Tapi tidak bisa, Hafsah bisa mendengarnya.

Suamiku Mafia TSUNDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang