Deva berhasil memenangkan pertandingan basket di sekolahnya. Pihak sekolah sudah memberikan hadiah yang lumayan besar pada Deva dan teman-temannya.
"Sayang nanti sepulang sekolah kita makan bareng yuk sama teman-teman kamu kan tadi kamu menang" ajak Kania sambil memeluk lengan Deva.
Deva diam sejenak. Kalo dia ikut dengan Kania nanti Dilara bagaimana?
"Kok bengong sih sayang? Gimana? Mau kan ya? Please jangan nolak karena aku udh booking restoran" ucap Kania dengan nada dibuat sedih.
Ini yang Deva tidak suka dari Kania, gadis itu suka membuat keputusan sendiri tanpa persetujuan darinya. Kalo udh booking restoran begini kan Deva harus hadir.
Deva mengangguk tanpa banyak bicara lagi karena dia sudah males dengan Kania. Keilan datang ke kelas Deva.
"Selamat Dev! Keren banget hari ini lo cetak banyak point" puji Keilan sambil menepuk bahu Deva.
Keilan dan Deva sama-sama anak basket. Jika mereka berdua tampil bersama di lapangan para penonton akan dibuat takjub dengan Deva dan Keilan.
"Makasih Kei! Nanti siang ikut gue sama anak-anak makan" ajak Deva yang diangguki Keilan.
Sebenarnya Deva ingin mengajak Dilara tapikan Dilara bukan teman sekelas nya yang ada nnti Kania bisa curiga.
"Dev lo bawa mobil gak?" tanya Rachelia, salah satu sahabat Deva.
Deva sendiri memiliki 4 orang sahabat termasuk Keilan, ada Rachelia, Vero dan Jean.
"Bawa emang kenapa?" tanya Deva.
"Nanti gue sama Vero satu mobil sama lo dan Kania ya. Biar Jean sama si Keilan kan dibawa mobil sendiri" jawab Rachelia.
"Eh gue boleh gak sih bawa temen?" tanya Keilan sambil memandang Deva dan Rachelia.
"Emang lo mau bawa siapa?" tanya Rachelia balik.
"Adik kelas gue namanya Dilara"
Jawaban Keilan buat Deva kaget. Sejak kapan Keilan mengenal Dilara? Kalo Keilan mau ajak Dilara berarti ada sesuatu di antara mereka berdua.
"Lah lo lagi deket sama Dilara?" timpal Jean dari belakang.
Keilan mengangguk "Bisa dibilang gitu, doain aja semoga doi nerima cinta gue"
Deva mengepalkan tangannya kuat-kuat, sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan Keilan berhasil mendekati Dilara. Dilara hanya milik Deva.
"Tanya aja sama Deva kan dia yang punya acara" ucap Rachelia sambil menunjuk ke arah Deva yang kini memasang wajah datar.
"Gimana Dev? Boleh gak? Kalo gaboleh gak masalah buat gue" tanya Keilan.
"Sorry gabisa Kei. Ini acara kita jadi cukup kita aja yang ikut gak perlu ada orang lain" jawab Deva datar.
Deva tidak akan pernah memberi celah untuk Keilan dekat dengan Dilara. Walaupun Keilan sahabatnya tapi dia bisa menjadi penghalang di hubungan Deva dan Dilara.
"Oh oke gpp Dev" balas Keilan lesu.
Rachelia dan Jean tidak ambil pusing dengan keputusan Deva yang melarang Keilan membawa Dilara.
"Gak usah sedih gitu kalo mau quality time sama Dilara coba ajak Dilara dinner pas malam minggu" ucap Jean.
Ingin rasanya Deva meninju wajah Jean, enak banget dia suruh Keilan untuk ajak Dilara dinner.
"Takut Dilara nolak soalnya kan gue baru deket sama dia masa udh ngajak dinner aja" balas Keilan.
"Ck...pantesan aja lo jomblo! Lo pengecut banget jadi cewek, agresif sedikit lah biar Dilara kepincut sama lo" decak Rachelia gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DE LARA [GXG]
Teen FictionWarning : gxg area!! Yg homophobic bisa menjauh dari sini jadi jangan nekad baca. . . . Kisah tentang Devara Mackenzie Liem yang selingkuh dengan adik kelasnya bernama Dilara Learyn. Hubungan antara Deva dan Dilara mulai terusik ketika Keilan Anggit...