Suara deru mobil dan klakson terdengar nyaring. Aku dan Al sudah berada di jalan. Tapi entah kami akan kemana. Dia hanya melajukan mobil hitam legamnya menyusuri jalanan.
" Mau kemana?" tanyaku.
" Terserah"
" Makan?atau kemana gitu" saranku.
" Terserah"
Woy ditanyain beneran jawabnya terserah.
Ni om-om kenapa sih kayak cewek
" Makan aja yuk om" saranku.
Al menatapku tajam. Memangnya salahku apa?.
" Mau ya om"
Bukan salahku jika aku memanggilnya dengan sebutan om. Salahnya mau dijodohin sama bocil kayak aku.
"Hm" balasnya singkat.
SINGKAT PADAT DAN JELAS BANGET YA OM
BISA GA SIH NGOMONGNYA DI OANJANGIN DIKIT.
DARITADI SATU KATA TERUS
Al melajukan mobilnya menyusuri ramainya kota. Entah di restoran apa dia akan menghentikan mobilnya. Aku hanya ikut saja.
°°°
" Untuk berapa orang?" tanya waiters menyambut kami.
Al menghentikan mobilnya di restoran Italia. Jujur aku bingung akan memesan apa, karena tidak biasa makan di restoran mewah seperti ini.
" Dua" jawabnya.
Waiters itu mengarahkan kami ke meja yang kosong. Meja itu berada di dekat jendela yang langsung bisa menatap pemandangan jalanan kota yabg ramai.
" Silahkan" waiters itu memberikan buku menu.
Al menatapku. Mengisyaratkan bertanya aku akan memesan apa.
" Samain aja" balasku.
Al mengangguk dan membuka buku menu. Lalu memesan setelah membolak balik buku menu.
" Kurang lebih pesanan akan selesai 15 menit. Mohon ditunggu" balas waiters seraya mengambil kembali buku menu.
"Terimakasih" balasku.
Setelahnya tidak ada yang kami obrolkan. Sejak tadi dia hanya fokus pada laptop miliknya yang entah sejak kapan ia bawa. Sedangkan aku hanya melamun melihat jalanan.
" Permisi ini pesanannya" satu persatu makanan diletakan di meja kami.
"Terimakasih" balas Al.
Kami melahap makanan tanpa sepatah katapun. Terkadang aku menatapnya yang sedang makan. Pemandangan yang cukup limited. Bahkan gak hanya aku, beberapa perempuan juga menatap dan memuji Al.
Drettt...drettt...
Ponsel bergetar tanda panggilan masuk. Tertera tulisan mama di layar. Aku segera mengangkatnya.
"Iya ma?"
" Kamu dimana?"
" Lagi makan ma" jawabku.
" HAH? sama Al?"
" Iya maa"
" Ya sudah... Cepat pulang, mama mau ketemu calon menantu mama"
Mama mematikan telepon. Sebegitu ingin kah mama bertemu calon menantunya yang DINGIN DAN IRIT KATA.
"mama?" Al membuka mulut.
" Iya"
"Kenapa?"
" Di suruh cepet pulang ... Mama mau ketemu om" balasku.
" Ok" balasnya.
WOY!!! GA BISA APA NGOMONG GA CUMA 1 KATA.
BIKIN EMOSI AJA... GIMANA KALO MAMA TAU KELAKUAN OM-OM SATU INI.
Kami segera menghabiskan makanan masing- masing dan beranjak pergi. Sempat tadi saat keluar restoran beberapa pengunjung dan waiters perempuan mengajaknya berfoto, namun malah Al meninggalkan mereka.
CALONNYA SIAPA SIH INI?
UNTUNG GANTENG
°°°
Mobil akhirnya berhenti di pekarangan rumahku. Tak kusangka mama sudah menunggu di teras.
" Ya ampun Al, ayo masuk-masuk" ucap mama.
" Selamat malam, Tante"
Kini Al duduk di sofa sambil mengobrol dengan kedua orang tuaku. Aku hanya mendengarkan dan memberi reaksi.
SEJAK KAPAN AL DEKET SAMA PAPA MAMA?
BUKANKAH INI PERTAMA KALINYA MEREKA BERTEMU?
Karena sudah malam, mama dan papa pamit untuk beristirahat. Meninggalkan aku dan dia di ruang tengah.
"Mau tambah lagi kopinya?" tawarku karena gelas kopinya kosong.
Bukannya menjawab, Al malah menggeser gelasnya.
TINGGAL JAWAB AJA APA SUSAHNYA SIH
UNTUNG AKU PEKA
Aku segera mengisi kembali gelas Al dengan kopi yang baru.
" Saya harus keluar kota" ucapnya tiba-tiba.
Tumben panjang.
"Kerja?"
Dia mengangguk.
" Owh"
Dia menyodorkan ponselnya. Memintaku menulis nomorku.
"Udah" aku menyerahkan ponselnya kembali.
" Saya pamit"ucaonya seraya mengambil kembali ponselnya.
Aku mengantarnya hingga ia hilang. Rasanya aneh. Ini pertama kalinya ada seorang laki-laki yang datang ke rumahku dan dekat dengan orang tuaku. Semoga saja aku bisa dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOUR HEART
Fiksi RemajaIvy yang masih duduk di bangku akhir SMA dijodohkan dengan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang model sekaligus direktur agensi model buatannya. Tak disangka pria itu 10 tahun lebih tua darinya. Terkenal dingin dan cuek. Ivy yang ceria dan...