Ivy yang masih duduk di bangku akhir SMA dijodohkan dengan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang model sekaligus direktur agensi model buatannya.
Tak disangka pria itu 10 tahun lebih tua darinya. Terkenal dingin dan cuek. Ivy yang ceria dan...
Lagi lagi pagiku di sambut pemandangan Al yang masih terlelap. Aku membuka gorden dan ia refleks mengambil bantal untuk menutup wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hahahahaha...om bangun yuk" ucapku.
"Hmm" balasnya dengan deep voice miliknya.
" Lima menit" ucapnya.
Aku memilih membersihkan diri. Hari ini aku akan makan banyak dan aku sangat senang.
"Om bangun, udah 30 menit lho" aku mengambil bantal di wajahnya.
"Hm" tapi tidak ada pergerakan.
" OM, ZARA MAU MELAHIRKAN!!!" teriakku.
Al langsung sigap terbangun. Melempar selimut dan membuka conneting door dan tampaknya menemukan Zara masih terlelap. Aku tertawa terbahak-bahak. Karena efek bangun tidur Al jadi lupa bahwa kandungan Zara masih berusia 4 bulan. Ya, kali mau melahirkan.
"Ivy"
"Iya om" aku tersenyum tanpa rasa bersalah.
"Ga boleh gitu" ucapnya.
"Ya habisnya om ga bangun-bangun"
"Hm"
" Ya udah sana mandi om" ucapku.
"Hm"
Al mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Tapi tunggu...INI KAN KAMARKU. Aku menggedor pintu kamar mandi.
"Om, ini kan kamar saya"
"Saya tahu"
"Om ga mandi di kamarnya om aja?"
Pintu kamar mandi terbuka.
" Saya lupa"
Al memberikan handukku yang dibawa olehnya. Lalu keluar kamar dan masuk ke kamarnya untuk mandi.
"Dasar om om"
°°°
" Ready?" Ucap Al memasang seatbelt nya.
Aku mengangguk dan mobil meninggalkan hotel. Untuk masalah bagaimana kamu bisa pergi berdua, itu karena kami berangkat sebelum Zara bangun.
Tangan kiri Al bergerak memgambil tangan kananku. Menyatukan tangan kami.
"Sweet deh" godaku.
"Siapa dulu" balasnya.
" Ternyata gini cara sweetnya om om" sindirku.
" Saya masih muda ya"
" Mau kepala tiga masih mau dibilang muda? Yakin ?"
