Tak terasa kini sudah memasuki dua tahun aku menjadi istri Al. 8 bulan yang lalu aku melahirkan seorang anak laki-laki yang kami beri nama Abercio Volker Almero, panggil saja Cio. Sifatku dan Al ada dalam dirinya. Namun lebih dominan Al. Matanya mirip aku sedangkan sifatnya yang dingin mirip Al. Dia sedikit dingin namun tak sedingin papanya. Kami pun sekarang tinggal di London.
Malam ini hanya ada aku dan Cio berdua di rumah. Al masih belum pulang dari tugas dinasnya.
"Cio belum bobo nak" aku mendekati kasur.
Cio masih sangat aktif malam ini. Mungkin dia menunggu papa nya pulang.
" Papa belum sampai nak" aku mengelus kepala bayi kecil ini.
"Pa-papa" ucapnya.
"Cio kangen papa yaa"
" Mama juga" ucapku
Keaktifannya masih berlanjut hingga pukul 12 malam. Untung saja suara deru mobil Al terdengar, kalo tidak anak ini pasti tidak akan tidur.
Aku menggendong Cio menyambut Al. Pria yang kini berusia 35 tahun itu tengah melepas sepatunya, sedangkan anaknya sudah heboh minta di gendong.
" Sabar nak" aku mengelus dada Cio.
" Papa.." ucapnya dengan senyuman.
Owh iya kalo sifat manja satu ini tentu saja kalian tahu darimana asalnya. Tentu saja papanya.
"Ada yang kangen papa yaa" Al mengambil alih Cio dari gendonganku.
Cio langsung memeluk leher Al melepas rindunya pada papanya itu.
" Persis kayak papanya" ledekku.
"Aku ga kayak gitu ya" ucapnya.
Aku mengambil alih tas Al dan membawanya ke ruang kerjanya. Meninggalkan papa dan anak itu. Lalu ke dapur untuk membuatkan Chocolate hangat.
Setelah selesai, aku menghampiri mereka dan terkejut melihat Cio yang sudah tidur dalam gendongan papanya. Sangat lelap.
" Ini Chocolate nya" aku meletakan gelas di atas meja.
" Thanks sayang" ia masih menggendong Cio.
" Sini, Cio biar aku aja yang gendong. Pasti kamu capek kan"
" Ga papa, anak sendiri juga. Lagian aku juga kangen sama Cio"
YANG DIKANGENIN CIO DOANG NIH
MAMA NYA ENGGA?
GA TAU AJA DIA SEBERAPA MENDERITANYA AKU MENIDURKAN CIO YANG KANGEN PAPA NYA
UNTUNG ANAK SENDIRI
GANTENG LAGI
YA SEBELAS DUA BELAS SAMA PAPANYA
"mama nya Cio juga dong" ucapnya.
" Juga apa?"
" Papa juga kangen" ia membuka lengannya yang tidak menggendong Cio.
Aku tersenyum dan masuk ke pelukannya. Pelukan hangat yang selalu aku nikmati dan rindukan.
" Love u sayang" Al mencium keningku.
"Love u too"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOUR HEART
Teen FictionIvy yang masih duduk di bangku akhir SMA dijodohkan dengan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang model sekaligus direktur agensi model buatannya. Tak disangka pria itu 10 tahun lebih tua darinya. Terkenal dingin dan cuek. Ivy yang ceria dan...