BAB 16

180 9 0
                                    

Liburan telah usai. Aku kembali melakukan aktifitasku kembali. Pergi ke sekolah dan belajar. Hubunganku dan Al pun kian dekat. Bahkan pria itu sekarang sering mengantarku dan terkadang menjemput. Seperti hari ini. Bahkan kami sudah mengganti kata saya menjadi aku. Tapi tetap saja aku memamnggilnya om. 

"Gue duluan ya" ucapku pada Biru saat melihat mobil Al masuk gerbang sekolah.

"Sama siapa?" tanyanya.

Aku menunjuk mobil berwarna hitam legam itu dan mengatakan "Al" tanpa suara.

"Hati-hati vy" ucapnya melambaikan tangan.

Aku membuka pintu dan tampak lah Al dengan baju tersantai yang pernah aku lihat. Dia mengenakan singlet dan celana pendek.

"Niat jemput ga sih om, astagaaa" ucapku.

Untung saja kami menaiki mobil, kalo tidak pasti aku sudah malu melihat Al masuk ke sekolahku mengenakan pakaian santainya itu. Padahal biasanya dia kalo tidak memakai pakaian kantornya dia mengenakan kaos dan jeans.

"Niatlah"

" Terus Napa Pake singlet sama celana pendek"

"Tapi tetep ganteng kan di mata kamu"

GANTENG SIH GANTENG

TAPI GA GINI JUGA KALO JEMPUT

KALO DI RUMAH MAH GA PAPA

INI... JEMPUT ANAK ORANG LHO OM

UNTUNG KACA MOBILNYA GELAP

KALO TEMBUSKAN AKU UDAH MALU

"PEDE BANGET ASTAGA" ucapku.

Al tertawa.

" Gimana sekolahnya?" tanyanya.

Al memang selalu menanyakan setiap menjemputku.

"Nothing special" jawabku.

"Naksir orang ga?" Ledeknya.

Tumben nanya gitu.

" Emang Napa om?"

" Ya siapa tau kamu naksir cowok di sekolah"

"Kalo iya emang kenapa om?" godaku.

Al menoleh kaget. Menaikan satu alisnya.

" Beneran?"

Aku mengangguk meyakinkan.

"Siapa?"

Al duduk tegap. Wajahnya seketika berubah datar dan dingin. Diapun menjadi irit bicara.

" Ada deh... Pokoknya dia tinggi, ganteng banget,baik, ramah, suka jajanin aku" aku berusaha membuat Al panas.

"Oh"

"Berhasil"  batinku.

" Om gimana sama Zara?" tanyaku.

"Jangan mulai" jawabnya.

YAELAH OM

CUMA NANYA DOANG

"Om pasti tiap kali Zara ngidam om yang keluarkan" ucapku

" Sampe beli sate Deket rumahku jam satu pagi kan"

Ya, aku tidak sengaja melihat Al membeli sate saat aku membuka jendela.

"Kamu lihat?"

Aku mengangguk.

"Sweet banget " godaku.

"Hm"

" Ga dinikahin aja om, kasian ntar anaknya lahir masa ga tau bapaknya siapa"

" Ga"

TAKE YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang