"ngapain tuh om om ikut"bisik Biru.
Al akhirnya ikut kami. Biru dan Alex sampai kaget melihatnya.
"Biarin" balasku.
Film akan mulai lima menit lagi. Jadi kami segera membeli ticket, cola dan tentu saja popcorn. Lalu masuk ke studio 5, tempat penanyangan.
"Kamu yakin nonton ini?" Bisik Al.
Aku mengangguk. Film yang kami pilih adalah film horor. Aku yang kalau nonton film horor tidak pernah menutup mata ataupun menjerit, tentu saja berani.
"Ga romantis"ucapnya
" Ya cari aja cewek yang takut nonton horor" balasku.
"Ga mau"
" Ya udah. Diem aja" ucapku.
Selama menonton kanan, kiri, atas bawah semua kaget dan menutup mata saat adegan mengerikan. Mungkin hanya aku dan Al yang menonton seperti menonton film drama. Selama hampir dua jam, jeritan penonton memenuhi studio.
"Gila sih tadi..." Ucap Biru.
"Habis ini Lo mau kemana?" Tambahnya.
" Pulang" jawabku.
" Ya udah kalo gitu, kita pisah sekarang. Gue sama Alex mau ke Timezone"
Aku mengangguk dan kami berpisah. Aku dan Al menuju tempat parkir.
"Mau kemana?" tanya Al menyalakan mesin mobil.
"Pulang"
"Ga mau makan dulu?"
Aku menggeleng.
" Ke rumah saya ya"
"Ga usah om, saya pulang aja"ucapku .
Tidak, aku tidak ingin bertemu Zara. Lebih baik aku pulang dan melakukan sesuatu. Sebenarnya aku ingin ikut Biru ke Timezone, tapi Al akan terus menerus mengikutiku.
"Kamu marah sama saya?" tanyanya.
" Engga"
" Kalau engga, kenapa kamu mengabaikan semua chat dan telepon saya"
" Ga papa" balasku.
" Gapapa itu bukan jawaban Ivy" ucapnya.
"Hm"
" Oke gini... Saya ga akan antar kamu pulang kalo kamu ga janji bakal angkat telepon dan jawab chat saya"
NGAPAIN SIH NGANCEM NGANCEM
"Janji ga?"
" Iya iya" putusku.
"Good girl" Al mengelus puncak kepalaku.
OM PLIS JANGAN GINI DONG
GA BISA MARAH LAGI NIH
SALTING NIH
LULUH NIH HATI SAYA
TENANG IVY, KAMU HARUS JAGA IMAGEMU.
°°°
" ih ga mau" tolakku.
Malam ini, Al meneleponku dan mengabari bahwa dia sudah membelikanku tiket untuk ke Los Angeles. Menemaninya bekerja kembali. Untuk kali ini mami, Aly, dan Axe tidak ikut. Tapi tentu saja Zara ikut.
" Saya udah beli Ticket buat kamu"
" Kasih aja ke siapa kek, mami atau siapalah" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOUR HEART
Roman pour AdolescentsIvy yang masih duduk di bangku akhir SMA dijodohkan dengan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang model sekaligus direktur agensi model buatannya. Tak disangka pria itu 10 tahun lebih tua darinya. Terkenal dingin dan cuek. Ivy yang ceria dan...