BAB 17

192 12 0
                                        

Paginya, Al tetap datang. Bahkan dia meminta izin pada papa.

" Pa ayo berangkat" ucapku.

" Tapi ada Al lho" ucap papa.

" Ga papa, Ivy maunya diantar papa" ucapku.

" Kasian Al, jauh jauh kesini lho" bujuk papa.

"Biarin" ucapku tak mempedulikan Al.

"Kalian bicara dulu aja, waktunya masih lama" ucap papa meninggalkan aku dan Al di teras.

"Kenapa?" Al membuka suara.

" Kamu marah ?"

" Kalo ada yang ngomong diliat jangan liat yang lain"

Aku menatapnya.

" Marah?" tanya lagi.

"Om kemarin saya kan udah bilang ga usah dateng, terus Napa sekarang malah Dateng"

" Itu udah tanggung jawab saya, kalo saya ga sibuk saya ngantar kamu"

" Oke, tapi itu dulu. Sekarang saya sama om ga ada apa- apa" ucapku.

Tentu saja Al terkejut.

" Maksud kamu"

" Iya, saya minta perjodohan ini dibatalin" ucapku dengan tegas.

" Ivy"

" Om boleh pulang" ucapku.

" Ga, aku mau dengar penjelasan kamu dulu "

" Ga ada yang perlu dijelasin om"

" Papa ayo" aku memanggil papa.

Aku langsung meninggalkan Al yang masih berdiri. Papa menepuk pundaknya.

" Saya ga tau masalah kalian apa, tapi Ivy sudah berulang kali meminta kami membatalkannya" ucap papa sebelum akhirnya menyusulku.

Kami pun pergi. Dapat kulihat wajah sedih Al dari kaca spion.

°°°

"Ivy pr fisika udah ?" tanya Biru.

" Udah, mau lihat?"

Biru mengangguk. Aku memberikan buku catatan ku padanya dan ia mulai menyalin.

" Ntar pulang mau nongkrong ga?" tawar Essya.

" Boleh, mau dimana ?"

" Di cafe Deket sekolah aja biar hemat ongkos" tawar Gya, teman Essya.

" Boleh" jawabku.

"Ya udah pada izin dulu aja" ucap Essya.

Kami bertiga mengangguk. Gya dan Biru segera menghubungi pacar mereka masing-masing. Sedangkan aku mengirim pesan pada papa.

Pa,
aku nanti pulang mau nongkrong sama temen
Papa, jemputnya tunggu aku ngabarin ya

Barusan Al minta izin sama papa
Dia mau jemput kamu
Kamu bilang sama dia ya

Ivy kan udah bilang pa
Ivy ga mau ketemu Al lagi

Kalian bicarain baik-baik dulu
Apapun hasilnya nanti
Papa pasti dukung

Iya pa

TAKE YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang