Matahari mulai condong kearah barat, menandakan bahwa jam sudah lewat waktu dari makan siang. Tentu banyak pejalan kaki yang masih berkeluyuran,terutama tartaglia itu sendiri. Dia berjalan santai dengan baju sekolah nya,dia bolos.
Dua kancing baju atas yang sengaja ia buka dan dengan keringat yang membasahi bajunya,membuat kaum hawa dan bottom menjadi tergoda dengan cetakan badan sempurna yg dia miliki. Banyak yg ingin mengajak dirinya untuk berkenalan namun ketika melihat wajah dingin dan tegasnya itu,mental mereka menjadi ciut.
Tartaglia berjalan menduduki kursi tunggu sebuah halte bus,dia duduk lalu memasukkan tangannya ke saku celana untuk mengambil handphonenya. Dia mengetik sebuah nomor lalu mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinganya, tartaglia tengah menelpon seseorang.
Panggilan telpon nya di jawab,"Kau dimana,bodoh? Kau bolos lagi?"
"Tidak juga. Orang tua ku memanggil jadi aku langsung keluar." Kata tartaglia santai.
"Kau pikir aku akan percaya dengan omong kosong mu,sialan?"
Tartaglia terkekeh sebentar,"yea---
Belum menyelesaikan kata katanya,ada suara tembakan yang cukup nyaring. Membuat orang orang di sana menjadi terkejut termasuk tartaglia juga.
--Akh! Ugh-!" Desis tartaglia ketika kepalanya tiba tiba terasa sakit lalu tak lama kemudian tubuhnya ambruk.
Yeah,tembakan itu mengenai tartaglia. Semua orang panik dan bergegas menelpon rumah sakit terdekat agar bisa menolong dirinya.
Untung saja tak lama setelah itu sebuah ambulans datang memapah dan membawa tartaglia ke rumah sakit.
~•~•~•~•~
Seseorang yang sudah berumur terlihat memasuki kamar VIP rumah sakit. Saat pintu dibuka terlihatlah tartaglia yang tengah duduk di ranjang rumah sakit,dia duduk dengan pandangan kosong bersama teman temannya yang lain.Wajah dari teman temannya pun terlihat putus asa,membuat orang yang sudah berumur tadi menjadi kebingungan. Sepertinya ada yang salah,pikirnya.
"Hei nak.. maaf ayah terlambat,kau baik baik saja?" Pria berumur yang mengatakan dirinya ayah tartaglia itu pun mendekat ke sisi ranjang pasien.
Tartaglia menoleh,dia menatap pria itu dengan kebingungan.
"Ayah..? Kau ayah siapa? Maaf,aku tidak mengenalmu tuan." Katanya.
Sang ayah sedikit terkejut lalu menatap ke salah satu teman tartaglia--yg sebelumnya berbicara di telpon dengan tartaglia--yg bertubuh sedikit pendek.
"Apa kata dokter?" Tanya sang ayah.
"Dia hanya mengalami gagar otak ringan,untung saja dia cepat cepat dibawa ke rumah sakit.." jelas temannya.
"Jadi maksudmu dia hilang ingatan?"
"Iya,ingatannya akan kembali dalam jangka waktu 3-5 bulan mungkin...?"
Pernyataan itu dijawab dengan anggukan saja. Ayah tartaglia menatap anaknya dengan serius,yang di tatap pun hanya memainkan jarinya karena takut dan merasa tidak ada seorang pun yang ia kenal.
"Nak,aku ayahmu. Namamu adalah tartaglia namun biasanya kau dipanggil childe. Cepatlah sembuh." Perkataan ayahnya hanya di angguki oleh tartaglia--mari kita panggil childe saja biar mudah.
"Ayah akan mengatur kepindahan mu,disini mungkin tidak aman lagi karena kau sedang melemah saat ini.."
Beberapa minggu kemudian childe benar benar dipindahkan di kota yang lumayan jauh dari kota asalnya saat baru sembuh. Butuh waktu tiga hari untuk pergi ke kota yg akan dia tinggali sekarang,bukan kota sebenarnya karena lebih dominan sedikit kepedesaan. Tidak ada gedung pencakar langit dan kalau adapun hanya bisa dihitung dengan jari.
Childe sangat nyaman melihat kota yang seperti ini. Tidak bisa dipungkiri mungkin dia tidak akan kembali lagi ke kota asalnya,pikirnya.
Sekarang dia tengah menaiki mobil yang mengantarnya ke sebuah penginapan. Tak butuh waktu lama,dia akhirnya sampai di sebuah penginapan dengan nama 'Neo Inn'.
Childe keluar dari mobil lalu mengangkut barang barangnya dari bagasi mobil. Dia meregangkan otot-ototnya yang kaku,dia sampai di penginapan sekitar jam 3 subuh. Masih ada waktu untuk beristirahat sebentar lalu pergi ke sekolah.
~•~•~•~•~
Waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi, matahari sudah terbit dari tadi dan sudah mulai banyak anak anak sekolah berjalan pergi ke sekolah masing masing. Beberapa anak juga jalan berdampingan sesekali tertawa karena berbicara pada lawan bicaranya.
Childe sekarang tengah merapikan bajunya serapi mungkin,dia bercermin menatap pantulan dirinya di cermin. Tersenyum,sedikit mengusak rambutnya lalu menunjuk kearah cermin,"sudah kuduga aku memang tampan~"
Childe kemudian menatap kearah jam sebentar. Gawat! Sepertinya dirinya terlalu kagum dengan wajahnya sendiri sampai lupa waktu saat melihat kearah cermin. Childe bergegas mengambil tasnya lalu keluar dari rumah itu kemudian menguncinya dari luar.
"Aku berangkat.." katanya pelan lalu berlari untuk pergi ke sekolah barunya.
Sesampainya di sekolah baru itu, terlihat banyak sekali anak anak yang juga berlari untuk ke kelas masing masing. Sepertinya mereka juga terlambat sama seperti childe?
Sekolah baru childe kini bernama 'Liyue School',sekolah itu bisa dibilang besar karena yang childe liat saat ke kota ini hanya sekolah inilah yang terbesar dari yang lain. Mungkin sekolah ternama,pikirnya.
Childe tersadar dari lamunannya ketika ada seseorang yang menabrak bahunya,childe menoleh kearah orang yang menabraknya yang sedang berlari pelan.
Tanpa memberhentikan larinya,orang yang menabrak childe tadi hanya menoleh lalu berkata."maaf..! aku sedang terburu buru.." dan setelah itu pergi meninggalkan childe sendirian yang masih terpaku dengan wajah orang yang menabrak dirinya.
"Manis..." Kata childe tanpa sadar.
Ah,sepertinya childe mengalami Love at first sight dengan orang itu atau mungkin hanya perasaan nya saja? Dia tidak tau..
Tbc.
Cuma coba coba buat cerita tartali doang.Suka? Vote and komen.
Ga suka? Gk usah baca.
Homopobic? Ngapain mampir tolol? Bukannya dh dibilang ini bl?
Kata terlalu terbelit belit? Saya bukan orang yg jago bikin cerita.Ini cerita jerih dari pikiran saya, rada mirip kek cerita orang? Mungkin kita jodoh makanya sama.g.
Kabur dulu sblm ketahuan adek, sekian terima scaramouch :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor [ Tartali ]
Romance[ Modern au ] Tartaglia, anak dari seorang mafia besar di negaranya. Walau pekerjaan gelap orang tuanya itu tergolong rahasia, tapi tetap saja masih banyak orang di luar sana mengincar nyawanya. Namun sebuah kecelakaan membuat kepribadian dan kehidu...