Chapter 10

1K 135 28
                                    

Zhongli dan childe sudah sampai di stasiun bawah tanah. Mereka kini sedang menuruni anak tangga, memasuki area tunggu untuk kereta selanjutnya yang akan datang.

Sebenarnya lumayan banyak orang yang ada disana. Zhongli sebenarnya tidak yakin apakah mereka kebagian sisa tiket untuk masuk kereta itu dengan orang yang lumayan banyak ini. Apa mereka harus menunggu pemberhentian selanjutnya? Tidak mungkin kan? Sangat banyak pertanyaan yang sedang dia pikirkan.

Sedangkan childe yang dari awal berada di depan zhongli, melihat keadaan sekitarnya. Gerak gerik beberapa orang di sekitar ruang tunggu itu sangat mencurigakan baginya. Entahlah, terlalu lama di situasi bahaya seperti ini membuat instingnya menjadi tajam.

"Maaf kak, kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Jadwal pemberangkatan kereta akan di umumkan sebentar lagi, kita akan langsung ikut masuk.." jelas childe sambil berbisik.

Zhongli yang paham hanya mengangguk, dia dengan hati hati ikut memperhatikan sekitarnya. Banyak mata yang sedang mengawasi mereka. Sialan, dia tau itu pasti adalah orang orang suruhan yang mengejar mereka sebelumnya. Zhongli berdecak kesal, bagaimana para bedebah itu bisa tau kalau mereka ada disini? Pikirnya.

"Berlagak lah seperti pasangan. Aku tau mereka itu orang berbeda, jangan sampai mereka tau ini kita." Kata zhongli.

Childe membelalakkan mata tak percaya,"Serius kak?" Tanya nya.

"Iya.." kata zhongli sambil tersenyum, memulai acting nya sebagai pasangan childe.

Childe masih cengo. Dia sama sekali tidak percaya jika dirinya di beri lampu hijau begini, ternyata dikejar musuh seperti ini sangat menguntungkan ya..?

"Berarti aku boleh dong cium kak Lily.." kata childe dengan tatapan berbinar.

Zhongli masih tersenyum. Tersenyum sadis kali ini,"Kau mau ku pukul?"

'Pemberitahuan! Kereta nomor R-831 akan berangkat sebentar lagi, di mohon untuk penumpang segera menaiki kereta secepatnya. Terimakasih!'

Pemberitahuan dari staff kereta membuat keduanya berusaha mendekat ke pintu kereta yang sebentar lagi terlihat ingin tertutup. Zhongli sesekali menoleh kearah belakang, degup jantung nya menjadi cepat ketika melihat beberapa orang mulai mencoba menembus paksa lautan manusia di area itu. Mereka pasti sudah ketahuan!

"Childe!" Panggil zhongli.

"Sial..!" Childe mengumpat kesal. Dia tau, dia segera menarik tangan zhongli lalu sedikit berlari.

Dor!!

Sebuah gencatan senjata terdengar. Membuat banyak orang disana histeris, dan itu membuat zhongli dan childe mempunyai kesempatan untuk melewati orang orang yang tengah panik dan masuk ke dalam kereta.

Pintu kereta tertutup, kereta mulai berjalan. Untung saja mereka sempat masuk. Para musuh mulai menembak ke arah kereta. Itu berhasil menembus ke beberapa kaca kereta dan mengenai penumpang lainnya.

Penumpang yang terkena langsung tergeletak, mereka meringkuk kesakitan dan mati kehabisan darah. Banyak sekali darah yang bercucuran dan tentu saja itu membuat penumpang lain ikut panik dan histeris juga.

Childe memeluk zhongli, ia mengajak zhongli untuk menunduk lalu melindungi zhongli dengan tubuh nya. Tetesan darah mulai menggenangi lantai kereta, teriakan dan isakan pilu terdengar dari keluarga dan kerabat korban yang terkena tembakan. Untung kereta sudah menjauh dari area tadi dengan kecepatan tinggi, jadi tak memakan banyak korban.

Childe dan zhongli perlahan berdiri, melirik sekitarnya. Tatapan bersalah zhongli lemparkan karena mungkin orang orang yang tak bersalah ikut terkena imbasnya. Zhongli yang melamun kemudian tersadar ketika childe mengajaknya untuk duduk di kursi yang ada di kereta itu.

Mi Amor [ Tartali ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang