Vegas POVSudah dari 30 menit yang lalu aku berada di posisi yang sama. Duduk bersandar pada kepala ranjang. Jemariku dengan seksama mengusap rambut gelapnya yang halus. Ia merawat tubuhnya dengan baik bisa dibilang.
Wajahnya yang mulus tanpa noda, bibir lembab merah merona bak cherry, tubuh yang tidak terlalu kurus dan mulus, serta jangan lupakan bongkahan kenyal bagian belakang yang sintal.
Sudah nyaris sebulan ia disini, dan aku tidak pernah bosan menyetubuhinya. Kenzie Arvins sangat menggiurkan. Bahkan telah menjadi candu bagiku, bak nikotin yang aku hirup setiap harinya.
Bukan maksudnya aku mencintainya.
Kalian salah besar.
Aku menyebutnya milikku, ya karena ia mampu memberikan yang aku butuhkan.Kenzie mengizinkan aku melakukan apapun pada tubunya, itu yang paling membuatku tertarik. Aku tahu aku terkesan jahat disini, tapi ya memang itu nyatanya.
Aku tahu di umurnya yang terlampau muda, harus bekerja di tempat seperti itu pasti sangat berat. Jadi apa salahnya jika aku menjadikannya seperti sugar babyku? I gave him all my attention, he got anything he want, so what's the problem ?
Aku membayar semua utangnya dan merawat dirinya dengan baik, lalu dibalas dengan ia menuruti semua kataku. Terdengar adil kan?
" Good morning sugar " ucapku kala dua mata indah itu terbuka. He's goddes.
" You woke up so early " Kenzie menyamankan posisinya pada dadaku, membuatku semakin memeluknya erat.
" Morning pills " jemariku menarik kepalanya untuk menghadap ke arahku. Aku mencium bibir ranum itu, melumatnya perlahan. Shit, begini saja bisa membuatku horny.
" eughh... " Tidak hanya lidah, bibir kami mulai beradu. Hingga entah bagaimana, posisinya telah berganti duduk tepat di pangkuanku.
Kenzie menepuk dadaku, melepaskan ciuman itu sepihak karena kehabisan oksigen. Aku tentu tidak bisa hanya berhenti di sini.
" Why you so sexy ? "
Penampakkannya memakai kemeja biru kebesaran milikku, dengan dalaman putih bertuliskan Calvin Klein, membuat dirinya tampak mempesona.
Apalagi jika tidak pakai apa-apa.
Kenzie menyembunyikan kepalanya pada ceruk leherku. Ketara ia sangat malu sekarang. Dasar bayi.
" Sayang "
" Yaa? "
" Fuck zie! " umpatku saat dengan sengaja ia menggoyangkan pantatnya. Membuat bagian bawahku semakin mengeras.
Jika selama ini kalian kira Kenzie bocah polos nan lugu, kalian salah.
" Uh daddy marah, zie nakal ya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
âme-soeur
Fanfictionâme-soeur (n) soulmate. Siapa yang menyangkan dikala sukarnya kondisi, mereka dipertemukan menjadi satu kesatuan yang sukar tuk dipisahkan. Namun tetap tidak luput dari berbagai rintangan yang ada. Dalam keluarga maupun lingkungan sekitar mereka. ...