âme-soeur
(n) soulmate.
Siapa yang menyangkan dikala sukarnya kondisi, mereka dipertemukan menjadi satu kesatuan yang sukar tuk dipisahkan.
Namun tetap tidak luput dari berbagai rintangan yang ada. Dalam keluarga maupun lingkungan sekitar mereka.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EGAN POV
Terjebak di dunia gelap ini sudah kulalui sejak masih kecil, tepatnya 6 tahun. Dimana aku mulai mengerti berbagai jenis senjata, bela diri, obat-obatan terlarang dan masih banyak lagi. Bahkan tentang kerasnya dunia permafiaan ini.
Bukan tanpa alasan Ayahku mengajarkan semuanya. Ia bilang semua ini demi kebaikanku. Karena sejak di dalam perut Ibuku pun aku sudah berada dalam bahaya.
Awalnya aku begitu lelah dan enggan rasanya mengetahui hal-hal seberat itu. Tapi lama-lama jujur aku menikmatinya. Sampai membunuh orang bukanlah hal yang sukar tuk ku lakukan. Hanya dalam jentikkan jari aku bisa melakukannya.
Seperti yang terjadi saat ini. Aku duduk di sebuah kursi pada ruangan bawah tanah mansionku. Dikelilingi beberapa body guard kepercayaanku, serta dihadapkan dengan seorang bajingan yang berani mengusik keluargaku.
Fred namanya. Seorang laki-laki yang berumur 22 tahun. Aku tidak pernah mengenal siapa dia. Yang ku tahu, ia sudah nyaris membunuh adik tercintaku.
" Siapa? " Aku bertanya dengan nada yang begitu normal, tidak memperlihatkan sebagaimana aku marahnya.
" Siapa bosmu? "
" Aku tidak akan memberi tahu " jawabnya acuh.
Nyawa sudah diujung tanduk dan dia masih berlagak tidak mau memberitahu? Nekat sekali.
" Lihat sekitarmu "
Ia melihat sekelilingnya, dimana ada beberapa organ tubuh yang tergantung bahkan tergeletak layaknya sampah di lantai. Sengaja ku suruh begitu, agar ia tahu sekejam apa aku.
" Saranku, berikan satu nama sekarang dan kau bebas. Atau kau ingin sama seperti mereka? "
" Cuih, kau kira aku takut padamu brengsek?! "
Tingkat kesabaranku cukup teruji hari ini.
" Kau masih ingin orang tuamu selamat kan? " Rave tiba-tiba membuka suaranya. Memang ia body guard yang layak kuacungi jempol. Ia selalu tahu cara untuk melemahkan.
" DON'T TOUCH MY PARENTS ASSHOLE! "
" Kau tahu aku bisa melakukan segala hal dengan cepat dan mudah kan? " kataku sambil menatapnya remeh.
" Dean Wu "
Segampang itu.
" Pria itu? Masih hidup rupanya "
" PUAS KAU?! "
" Puas? Sangat belum. "
Aku berdiri dari dudukku. Mendekati Fred yang masih terborgol.
