thanks for supporting y'all <3
Kenzie POVMalam ini angin terasa cukup dingin, lebih dingin dari pada biasanya. Jam dinding mengarah pada angka 7 malam. Aku baru saja menikmati makan malamku bersama Ian, Alston, Alvaro dan juga Rilo.
Tidak sepenuhnya menikmati sebetulnya. Hanya 1/4 yang kuhabiskan.
Varo adalah adik dari Alston, dan Rilo adalah kekasihnya. Hari ini adalah kali pertama kami bertemu. Varo tidak jauh berbeda dengan Alston. Terlihat begitu sangar diluar, tetapi jika sudah mengenalnya dengan baik, sangatlah asik dan ramah.
Sedangkan Rilo yang ternyata lebih muda dariku 3 tahun, sangat polos dan menggemaskan. Mereka berdua adalah pasangan yang serasi.
Dua pasangan itu sekarang sangat sibuk dengan urusan masing-masing. Aku yang enggan untuk pulang, memilih untuk sekedar duduk di pinggir kolam mansion. Tidak sendiri, ada Nathan yang setia menemaniku kemana-mana.
Awalnya risih jujur, aku tidak terbiasa diikuti, aku jadi tidak merasa bebas. Tapi lama-lama, tidak buruk juga sepertinya. Aku merasa punya teman.
Oya, pikiranku tiba-tiba mengarah pada sosok arrogan yang sedang berada di New York saat ini. Terasa sedikit sedih mengingat malam ini aku tidak akan tidur bersamanya.
Aku merindukannya.
" Nat, aku ingin berbicara dengan Egan " kataku pada Nathan yang direspon cepat dengan sebuah anggukan.
Egan masih belum mengijinkanku memiliki ponsel sendiri saat ini. Jadi semua selalu melalui Nathan.
" Tidak diangkat tuan, sepertinya sedang meeting "
" Malam begini? "
" Meeting dalam bisnis begini tidak kenal waktu tuan "
Aku sangat mengerti apa maksud dari bisnis begini. Aku tahu bisnis illegal yang dilakukan oleh keluarga Aethelred sejak dulu. Jual beli senjata, narkoba, juga organ tubuh manusia. Masih ada juga bisnis lain seperti casino.
Awalnya cukup mengejutkan bagiku. Namun Ian memberiku pengertian bahwa ya ini bukan kemauan mereka juga, mereka hanya melanjutkan bisnis yang menjadi tradisi Aethelred.
Yang aku khawatirkan hanyalah, bagaimana bahayanya. Kata Ian musuh Aethelred sangatlah banyak, ada dimana-mana. Jadi kapanpun mereka harus selalu waspada.
" Bagaimana dengan Rave ? " Aku masih berharap aku bisa berbicara dengannya sekarang. Sekedar ingin tahu bagaimana keadaannya.
" Rave, apa bos sedang sibuk ? " Sedikit berbinar kala tahu Rave menjawab sambungan telepon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
âme-soeur
Fanfictionâme-soeur (n) soulmate. Siapa yang menyangkan dikala sukarnya kondisi, mereka dipertemukan menjadi satu kesatuan yang sukar tuk dipisahkan. Namun tetap tidak luput dari berbagai rintangan yang ada. Dalam keluarga maupun lingkungan sekitar mereka. ...