âme-soeur XIII

1.7K 242 8
                                    


kgn ga?
manis-manis dlu ya :)


Semuanya kembali normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Semuanya kembali normal. Tidak ada pengacau ataupun suasana yang menegangkan seperti hari-hari sebelumnya. Akhirnya bisa menghembuskan nafas lega, bersantai pada sofa yang berada di ruang utama.

Mansion Alston yang menjadi latar mereka menghabiskan sore hari yang cukup mendung. Menonton salah satu serial horror di Netflix. Tidak semua suka horror sebetulnya, ini permintaan yang paling muda jadi ya sudah yang tua alhasil mengalah. Walaupun dalam hati berjerit takut. Tubuhnya tinggi berisi, wajah sangar memang, tapi kalau dihadapkan hantu seketika jadi hello kitty.

Pemilik mansionnya sendiri masih sibuk di ruangan kerja bersama dokumen yang menumpuk menunggu giliran untuk dibaca dan ditanda tangani. Hanya ada Egan, Kenzie, Ian, dan Rilo. Varo serta Elson berada di ruang tembak, mengasah kemampuan mereka.

Kenzie terlihat nyaman bersandar pada dada bidang Egan. Sesekali menyembunyikan wajahnya di sana saat ada momen yang menegangkan. Yang menjadi sandaran sesekali terkekeh kecil karena terlalu gemas batinnya.

" Kenapa hantunya cantik sekali sih? aku jadi iri " celetuk Rilo yang memeluk bantal berbentuk kepala beruang itu erat sekali.

" Mungkin skincare yang digunakan lebih mahal dari milikmu " Ian menjawab sambil menatap Rilo malas.

" Memang hantu juga pakai skincare? "

Sumpah Egan merasa berada di lingkaran yang teramat salah sekarang. Ini memang sepolos itu atau bodoh batinnya.

" Rilo please, don't be too innocent " jawab Kenzie yang tertawa menatap Rilo dengan ekspresi polosnya.
[tolong jangan terlalu polos]

" Babe " Egan tidak memperdulikan Rilo maupun Ian. Dua matanya kini fokus mengarah pada Kenzie. Kenzie yang merasa dipanggil pun mengangkat kepalanya menghadap Egan seakan bertanya apa.

" I'm sleepy. Let's go home, wanna cuddle " Suara Egan terdengar setengah berbisik dengan manjanya. Membuat yang lebih muda terkekeh. Dasar bayi besar.
[aku mengantuk, ayo pulang, ingin berpelukan]

Kenzie berdiri menegakkan tubuhnya, membuat yang lain menatapnya bingung, karena film yang terputar masih baru setengah jalan.

" Kalian ingin pulang? " Ian bertanya dengan wajah sedihnya. Mansion megah itu akan terasa sangat sepi, karena Rilo dan Varo juga memilih tinggal di apartmen mereka sendiri. Hanya tersisa dirinya dan Alston serta para maids juga bodyguards.

" Ada yang harus kukerjakan " Kali ini Egan yang lebih memilih untuk menjawab.

" Kalau begitu kak Egan saja yang pulang, Kenzie tetap disini bersama kami "

âme-soeurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang