Tatapan Virgo berubah, Cancer tersenyum tipis. Sedari tadi Cancer sudah membidik kepala Virgo dengan pistolnya yang sudah berisi peluru.
Hanya menunggu Cancer untuk menarik pelatuknya maka kepala Virgo akan bocor.
Dor!
"Tepat sasaran." Cancer meniup ujung pistolnya dan tersenyum miring.
Sedangkan Virgo sudah terkapar karna kepalanya hampir bocor. Peluru itu melewati telinga Virgo. Walau tak melukai Virgo secara fisik Cancer sudah membuat Virgo hampir mati.
"Lu utang nyawa sama gue." Ucap cancer sambil berdiri dari kursi dan pergi.
Sudah ditentukan bahwa yang menang adalah Cancer. Virgo dengan segala umpatannya menatap Cancer yang pergi dengan rasa bangga dan kesombongannya.
====
"Kapten!" Yura membanting pintu dan melempar berkas-berkas yang ia bawa dengan wajah kesal dan sedikit marah.
"Apa?" Jawab kaptennya yang hanya fokus melihat layar komputer.
"Maksudnya apa kapten bikin kayak gini?" Tanya Yura yang masih sabar dengan sikap dan tanggapan kaptennya yang cuek dan tak acuh.
"Apanya?" Sekali lagi ia masih menjawab dengan masih fokus pada layar komputernya.
"Kok kasus saya udah selesai gini? Kenapa gak diskusi dulu, bicara sama saya? Kan saya ketuanya. Ini pers, saya gak pernah setuju sama pers yang kapten bikin. Kasus ini belum terpecahkan." Yura menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Terus kenapa?" Tanya kapten. Kaptennya bahkan semakin serius bermain komputer. Entah apa yang sedang ia kerjakan.
"Kapten Rio!" Yura memukul meja dan membentak kaptennya yang bernama Rio untuk fokus pada pembicaraan.
"Mau ikut main, saya kurang anggota." Kapten Rio malah menawari Yura untuk bermain catur bersamanya dengan komputer.
"Saya resign aja lah pak." Yura menaruh topinya dan hendak beranjak.
"Eh iya, iya saya gak main lagi." Kapten Rio mematikan komputernya dan sangat-sangat fokus menatap dan mendengarkan Yura untuk bicara kali ini.
Yura kembali duduk. Wajahnya terlihat sangat lelah mengahadapi manusia yang satu ini. Ia hanya diam beberapa saat menatap kaptennya sambil berfikir kenapa orang seperti ini bisa menjadi kapten detektif.
"Silahkan bicara." Kapten Rio yang juga sudah bingung mengapa Yura hanya diam menatapnya.
"Intinya saya gak mau ada pers sebelum kasus ini benar-benar terpecahkan titik." Yura menekankan maksudnya dan tak ingin di ganggu gugat.
"Publik minta kejelasan loh." Kapten Rio yang awalnya sangat serius berubah jadi santai sambil meminum kopinya.
"Kan bisa beritanya ditunda atau bisa di bilang masih penyelidikan." Jawab Yura dengan logika yang masuk akal.
Kapten Rio tersenyum tipis dan layu memandang Yura. "Ada yang namanya publik, yang berisi masyarakat berbagai kalangan. Kalau kerja kita tak segera terberitakan maka akan ada kalangan yang demo dan protes meminta kejelasan. Bagi orang yang mengerti mungkin akan paham dengan cara dan bagaiman polisi bekerja menggunakan prosedur dan harus memberikan informasi valid dan terpercaya. Namun bagaimana dengan orang yang tak mengerti sama sekali? Mereka hanya akan menganggap polisi lambat dan hanya makan gaji buta tanpa bekerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO WILL WIN [Zodiak Mafia]
Mystery / ThrillerPara mafia yang mengejar Mafia lainnya, di selidiki oleh para detektif, banyak korban yang berjatuhan, manakah mafia yang menang?