48 tahun aku hidup apa gak cukup untuk semua yang pernah aku lakukan. Harus kah aku hidup di kurung dan bisa saja mati hari ini atau besok.
Pisces pov
Namaku Pisces aku akan mulai kisah kelam ini dari kelahiran ku 48 tahun yang lalu.
Semua keluargaku adalah orang baik, ibuku ayahku bahkan kakek dan nenekku adalah orang baik. Mereka lemah lembut, sopan dan penyayang. Sampai aku lahir dan mengukir sejarah keturunan baru.
Aku lahir dengan gen yang berbeda dari mereka, aku tidak merasakan rasa yang orang-orang bilang sayang atau cinta.
Semua itu aku sadar saat kakekku meninggal di umurku 5 tahun. Aku bertanya-tanya mengapa semua orang sangat sedih. Toh cepat atau lambat semuanya juga akan mati.
Apa yang kalian sayangkan, kakek juga sudah tua dan dia sudah terlalu lama hidup, memang sudah waktunya dia mati.
"Dasar anak sialan." Aku ditampar dan di maki setiap mengucapkan kata-kata yang ada di dalam pikiranku.
Bagiku hidup dan mati itu hal wajar, mereka terlalu berlebihan menyia-nyiakan waktu dan uang untuk mengubur orang yang sudah mati. Tidak ada gunanya.
"Kalau begitu kau gak usah makan toh nanti juga akan di buang." Ucap ibuku saat aku bicara padanya.
Aku hanya diam dan tak membantah, walau begitu ibu masih memberiku makan dan mengurusku dengan baik.
Sampai dimana aku sangat penasaran dengan semua yang biasa orang rasakan. Aku mempelajari semuanya seperti menangis itu mengeluarkan air dari mata. Agar mata mengeluarkan air dengan mengiris bawang atau memasukkan debu kedalamnya.
Jika bertemu orang maka harus tersenyum menundukkan kepala dan memanggil namanya. Sipit kan mata dan tarik bibir keatas sambil menatap teduh maka akan terlihat tersenyum.
Jika tidak suka dengan tindakan orang lain maka harus marah. Dengan memaki dan menjelaskan orang lain sambil bicara dengan suara yang keras.
Semua ku pelajari, namun ada perasaan yang tak bisa ku tunjukkan walau sudah ku pelajari. Yaitu rasa sayang dan cinta. Dari semua buku yang ku baca tentang cinta dan sayang tak ada satupun yang bisa ku mengerti.
Semuanya rancu dan tak pasti ada sesuatu yang hanya bisa dirasakan tanpa di ucapkan atau sesuatu yang hanya ditunjukkan dengan beberapa tindakan seperti pelukan atau ciuman atau lainnya.
Untuk diriku yang hanya mempelajari tanpa merasakan langsung hal itu sangatlah sulit. Bagaikan berjalan di atas air namun tak ada air untuk mencobanya.
Setelah umurku 7 tahun aku mempunyai seorang adik, namun ia lahir dengan kekurangan. Gagal ginjal dan jantungnya bocor. Sampai umurnya 1 tahun ia terus dirawat di rumah sakit.
Semua pengobatan dan perawatan sudah ia jalani. Terkadang aku berfikir mengapa harus di pertahankan bukannya jika ia hidup akan tambah susah. Ia harus terus berobat dan menghabiskan uang.
Adikku juga tidak akan hidup dengan normal ia pasti akan selalu bergantung pada obat dan menghabiskan waktu kita untuk menjaganya.
Saat aku mengatakannya pada ibu, ibu langsung menamparku dan menangis histeris di sambil memakiku. "Bagaiman jika itu kau, kau masih bisa mengatakan hal yang sama? Hah? Dengar ya, jika yang mati itu adalah kau aku bahkan tak akan menangis sedikitpun karena kau bukan yang ku harapkan untuk lahir, aku tak mengharapkan seorang iblis yang tak memiliki hati untuk lahir dari rahimku."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO WILL WIN [Zodiak Mafia]
Mistério / SuspensePara mafia yang mengejar Mafia lainnya, di selidiki oleh para detektif, banyak korban yang berjatuhan, manakah mafia yang menang?