3. Saksi Mata

237 35 0
                                    

Capricorn mengambil ponsel milik salah pria itu dan mengecek isinya. 

"Cih, udah gue duga, gak mungkin bisa di hubungin."  Capricorn mendecih karena nomor Boss yang tertera tidak aktif. 

Capricorn mengambil sampel sidik jari ke tiga pria tersebut dan kembali ke markasnya.  "Dari data yang gue dapet, gak mungkin semua gangster itu bunuh 1 malem, gak mungkin." Capricorn berfikir sendiri. 

Capricorn memberikan sidik jari ketiga pria itu pada Libra dan memintanya untuk mendapatkan seluruh informasi yang ada.

"Capricorn, semua data tentang mereka udah gue dapet."  Ucap Libra meminta perhatian Capricorn untuk mendengarkan penjelasannya. 

"Jelasin semua detail tentang mereka."  Perintah Capricorn pada Libra. 

Yang pertama bernama Near, umur 45 tahun bekerja sebagai pengimpor minyak. Yang kedua bernama Meki, umur 37 tahun baru di PHK dari pekerjaan sebagai sales. Yang ketiga bernama Mero, berumur 39 tahun selalu bekerja di bawah jaringan kriminal dan merupakan seorang buronan polisi sejak  5 tahun yang lalu."  Jelas Libra. 

"Yang namanya Maro coba jelasin lebih detail."  Pinta Capricorn lagi.

"Maro selalu berpindah pekerjaan di antara jaringannya sebagai berikut."  Libra menunjukkan beberapa foto para kriminal yang memperkerjakan Maro. 

Pengedar narkoba, penipuan, perampokan, penculikan dan yang terakhir di bawah pimpinan Mafia.  "Ini semua foto-foto para Boss tempat Maro kerja, kecuali ini."  Libra menunjukkan satu nama yang tidak ada fotonya. 

"Namanya Gemini, seorang buronan. Gak ada fotonya, ada yang pernah liat wajahnya, makanya cuma ada sketsa wajahnya. Catatan kriminal Gemini adalah, penipuan, penyamaran, pembunuhan, pembunuhan dengan kekejaman dan terdapat isu bahwa Gemini bekerja di bawah Mafia, gak ada polisi  yang bisa nangkep Gemini."  Ucap Libra kemudian. 

"Bos, lapor. Ke tiga bawahan saya telah di bunuh."  Gemini melapor pada Aries agar mendapat perlindungan karena dirinya sedang diburon.

"Cari tahu pembunuhnya, eksekusi segera."  Aries yang sedang merokoknya tak mau ambil pusing, asalkan namanya masih aman dan tak melibatkan banyak bawahannya ia tak terlalu peduli. 

Sedangkan Gemini yang menahan marah karena atasannya yang enaknya.  "Dasar, mata duitan."  Geram Gemini yang tak suka dengan Aries, tentu saja membicarakannya di belakang. 

"Suatu hari gue bunuh lu."

Gemini segera menuju ke Virgo untuk meminta bantuan kepada siapa pun tempat pembunuh di bawahnya. 

Setelah sampai di tempat Virgo, Gemini tak menemukan seorang pun di ruangan itu.  Setelah beberapa menit menunggu Virgo akhirnya datang, ia datang dengan pakaian bersimbah darah dengan luka di beberapa bagian di wajahnya.

Virgo, seorang gadis berusia sekitar 22 tahun ia bekerja sebagai mata-mata di organisasi kriminal ini.  Virgo bekerja karena bakatnya bukan siapa-siapa saja yang kehendaki.  Virgo pernah menjadi salah satu anggota detektif saat menjalankan misinya sebagai mata-mata. 

"Dari mana?"  Tanya Gemini basa basi. 

"Ruang bawah tanah."  Jawab Virgo sambil membuka jasnya yang penuh darah dan menggantinya dengan pakaian baru yang masih bersih.  Gemini foto ke tiga bawahannya di atas meja kerja Virgo. 

Virgo mengamati satu wajah yang ada di foto.  "Lokasinya dimana?"  Tanya Virgo yang sudah siap duduk di depan komputernya mencari segala informasi yang bisa ia dapatkan.

"Di belakang gedung bekas perusahaan mabel."  Jawab Gemini mencoba mengingat tempat terakhir sinyal hp salah satu bawahannya.

Virgo mulai mengotak atik komputernya, entah apa yang dicari.  Layar komputernya hanya menunjukkan angka-angka yang tidak bisa dimengerti oleh Gemini.  Hanya menunggu hasil sambil melihat-lihat isi ruangan Virgo yang berisi koleksinya. 

Beberapa menit menunggu akhirnya Virgo menyelesaikan pencariannya dengan komputernya.  "Dari CCTV yang gue udah retas, ke tiga bawahan lo keliatan sama tiga cewe. Gak ada CCTV di belakang gedungnya jadi gue gak tahu apa yang terjadi. Setelah beberapa jam, ada dua orang bertopeng keluar dari belakang gerbang." 

"Gue simpulin kalau bawahan lo di bunuh sama tiga cewe yang masuk sama mereka dan mayatnya di beresin sama dua orang bertopeng yang dateng setelah beberapa jam."  Tambah Virgo. 

"Lo bisa cari ke tiga cewenya? Sama doa orang yang beresin mayatnya?" 

"Bisa." 

Virgo mulai mencari dengan komputernya, tak lama kemudian ia menemukan data-data pribadi dari ketiga perempuan.  Virgo ketiga memaparkan data pribadi tersebut.  Yang pertama bernama Gebi, berumur 25 tahun, tidak bekerja namun menjadi simpanan seorang pejabat negara.  Selanjutnya bernama Fika, berumur 24 tahun, bekerja sebagai asisten pengedar narkoba.  Dan yang terakhir bernama Vita berumur 19 tahun, bekerja sebagai wanita malam.

"Mereka terakhir terlihat di salah satu minimarket yang gak jauh dari gedungnya."  Jelas Virgo setelahnya. 

"Buat 2 orang bertopeng itu butuh waktu buat mendeteksi wajahnya." 

"Oke, terima kasih ya gue jalan dulu."  Gemini langsung berlari menuju mini market untuk mencari informasi lainnya. 

Tak lama kemudian akhirnya Gemini sampai di tempat tujuan, hanya mini market kecil.  Mencoba untuk mengelabui kasir dan para karyawan di mini market, Gemini mencoba menjadi seorang detektif agar lebih mudah mendapatkan informasi. 

"Izin, saya detektif dari kepolisian."  Gemini langsung to the point bicara pada kasir mini market dengan gayanya sambil menunjukkan kartu tanda detektif, ya tentu saja palsu. 

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"  jawab sang kasir. 

"Saya sedang mencari sebuah kasus tentang pengedar narkoba, dan dari data yang saya temukan pelaku terakhir terlihat pada CCTV mini market ini. Saya ingin meminta rincian pembayaran dari orang itu."  Jelas Gemini dengan sangat hati-hati agar kasir tidak curiga dengannya.

"Mohon maaf, sebelumnya siapa nama dan kapan bertransaksi?"  Sang kasir percaya dengan bualan Gemini dan mencarikan informasi.

Tak pikir panjang Gemini yang akhirnya mendapat sedikit demi sedikit informasi tentu dengan senang hati memberi tahu. 

"Dengan nama Gebi, transaksi minggu malam pada jam 11.48." 

"Baik, akan saya carikan, mohon tunggu sebentar lagi."  Sang kasir mulai mencari pemilik nama dan waktu yang telah di beri tahu. 

"Ini daftar pembelian, orang tersebut menggunakan kartu kredit untuk membayar."

"Terima kasih atas kerja samanya, saya permisi."  Gemini mengambil kertas rinciannya dan beranjak pergi. 

Gemini segera mengirim nomor kartu kredit tersebut kepada Virgo.  Permintaan untuk Virgo meretas dan mencari tahu nomor telfon yang terdaftar. 

"0817-5643-xxxx."  Tak butuh waktu lama akhirnya Gemini menemukan lokasinya. 

"Tamat lo sialan." 

====

Maaf Up nya lama, makasih udah nungguin, setelah ini bakal up sering.  ^ Jangan lupa vote sama komennya ya.

Ini aku gak tahu kenapa, part 4 selalu turun ke bawah, jadi buat yang udah baca part 3 lanjutannya itu "4.Gemini."

WHO WILL WIN [Zodiak Mafia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang