3 | SMA ALASKA

2.4K 357 432
                                        

Jangan lupa vote +komennya yak:)

Selamat membaca📖!

Selamat membaca📖!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

3. SMA ALASKA

Motor besar berwarna hitam dengan corak merah terlihat memasuki kawasan SMA Alaska. Lima motor yang sama terlihat mengikuti di belakangnya.

Siswi-siswi terheran-heran karena motor yang biasanya hanya lima kini bertambah satu.

Regan membuka helm full face nya, membuat siswi-siswi yang melihat mengigit bibir untuk tidak berteriak. Cowok itu masih sempat-sempatnya tebar pesona dengan mengedipkan sebelah matanya pada gadis-gadis yang tengah berkumpul di depan sekolah.

"Ya elah, kelakuan. Masih sama aja ternyata," cibir Azka pada Regan.

Regan meliriknya sinis. "Iri? Bilang bos!" guraunya.

"Gimana sekolahnya?" tanya Argas.

"Not bad. Meskipun sekolah gue yang di luar negeri lebih bagus," sahut Regan santai. Cowok itu melepas jaketnya dan mengikatnya di pinggang.

"Anjir!" ringis Regan saat kepalanya di jitak.

"Songong lo. Mentang-mentang pernah sekolah di luar negeri," kata Dirga. Orang yang sama dengan yang menjitak kepala Regan tadi.

"Syirik aja lo, anying," kesal Regan.

"RINGGA!"

Ke-enam remaja itu menoleh saat suara cempreng seorang gadis terdengar memanggil salah satu dari mereka.

"My Lula," Ringga tersenyum lebar saat sang gebetan berlari ke arahnya seraya merentangkan kedua tangannya untuk ia peluk.

Semua sahabatnya bergedik ngeri melihat kelakuan kedua manusia yang tengah di mabuk asmara itu.

"Eh?" Raut bingung Ringga tercetak jelas ketika melihat langkah Alula terhenti di tengah jalan.

"Lulaa! Sini!" teriak Ringga.

Alula menggeleng dan mundur perlahan. "Ringga nanti kita ketemuannya di kelas aja ya! Lula takut, ada monster," ujarnya lalu pergi menuju kelas tanpa menunggu jawaban cowok itu.

Sontak Regan menatap sahabatnya tajam. Ringga hanya mengusap tengkuk cengengesan. Enak saja wajah seganteng ini di bilang monster.

"Bilangin sama gebetan lo. Gue bukan monster. Bisa salah paham kalau orang-orang denger,"

Ringga mengangguk kaku. Mereka pun melanjutkan langkahnya untuk sampai ke kelas.

Tepat di depan pintu kelas, langkah Regan harus terhenti saat melihat sosok gadis yang tak asing, yang  juga tengah menatapnya dengan tatapan horor.

Alana mendengus kesal. Masih pagi, tapi ia sudah di hadapkan dengan cowok yang sangat menyebalkan.

"Bosen gue liat muka lo," geram Alana.

REGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang