Bab 1 Kelulusan

4.6K 106 0
                                    

Pagi ini, perempuan cantik Bernama Syeila Anggita Hermono akan melaksanakan wisuda yang sudah ditunggunya hampir 3 tahun ini. Gadis cantik dengan rambut berwarna sedikit hazel dibagian pinggirnya ini sangat semangat sekali menyambut kelulusannya.

"Sye, kamu make up sendiri kan?" tanya perempuan yang hampir memasuki usia setangah abad di hadapan Syeila ini.

"iya ma, aku make up sendiri biar cepet" ucap Syeila lalu melakukan aksi memoles wajahnya.

Sebenarnya tanpa perlu dipoles berlebihan, wajah Syeila sudah cantik rupawan. Bibir tipis yang memiliki warna pink serta lesung pipi yang membuat wajah Syeila tampak muda selalu. Selain itu, bulu mata yang lentik serta alis yang natural membuat wajah cantik Syeila ini menjadi incaran kaum lelaku.

Hanya perlu waktu 20 menit hingga semua rangkaian make up Syeila selesai. Orangtua Syeila sudah menunggu di ruang tamu guna berangkat Bersama. Kali ini kemudi diambil alih oleh kakak dari Syeila, yaitu Prabu Yudha Hermono. Yudha sapaan akrabnya ini saat ini sedang cuti libur dari pekerjaannya yaitu seorang jaksa militer. Ia menempuh gelar sarjana selama 2 tahun kemudian mendaftar akademi militer selama 3 tahun. Karir Yudha di dunia militer tak jauh dari ayahnya yang Bernama Budi Hermono yang juga merupakan seorang jaksa militer.

Keempat orang ini sedang menuju kampus kebanggaan Syeila. Salah satu Universitas yang ada di Surabaya. Dengan baju kompak, keluarga ini menuju ke kursi orang tua, sedangkan Syeila menuju kursi yang berisi teman-temannya yang di wisuda hari ini.

"ma, pa aku ke kursiku dulu. Kak Yud nanti vidioin ya kalau aku dipanggil" pamit Syeila dari orang tua serta kakaknya.

Syeila berjalan ke tempat duduk yang sudah ditentukan, disana sudah ada teman seperjuangannya, Isna.

"Hai Is cantik banget lo" puji Syeila kepada Isna yang ditanggapi Isna dengan gelengan kepala.

"biasa yang goodlooking merendah" sindir Isna.

"yuk duduk habis ini prodi kita yang dipanggil" ajak Syeila kepada Isna.

Tak lama setelah mereka duduk, nama Syeila dipanggal lebih dulu.

"Ananda Syeila Anggita Hermono Sarjana Hukum dengan IPK 3,98 selamat anda mereih Gelar Cumlaude" seru MC.

Riuh tepuk tangan mengembara didalam ruangan tersebut, dari bangku orangtua terlihat jelas, keluarga Hermono sangat senang atas apa yang diraih oleh anak bungsu mereka. Banyak yang mengucapkan selamat kepada keluarga Hermono ini.

Keluarga Hermono ini memang cukup dikenal didunia Hukum dan Militer, karena mereka juga mendirikan Firma Hukum sendiri, selain itu semua anggota keluarganya bergelar Sarjana Hukum.

Setelah berfoto di depan dan dengan Isna, Syeila berpamitan menuju keluarganya. Di depan Gedung, keluarga Hermono memberikan berupa buket kepada anak bungsu mereka serta ucapan kebanggaan yang sangat untuk Syeila.

"ayo foto" ajak Syeila lalu memberikan handphonenya kepada salah satu orang yang lewat di depan mereka.

"kak, minta tolong fotokan" ucap Syeila kepada orang tersebut, dan mereka pun berfoto ria, hingga suara Budi Hermono menginterupsi.

"oke Dek, karena kamu sudah lulus maka Papa akan mulai mengenalkanmu kepada Keluarga teman Papa" ucap Hermono.

"kok adek sih Pa?" tanya Syeila kemudian.

"kakakmu kan udah tunangan, masa iya kakakmu mau selingkuh" ucap Hermono.

"Loh Adek juga pengen cari sendiri Pa" mohon Syeila kepada Hermono.

" kamu ga akan nyesel kok Dek" kini giliran Yudha yang berbicara.

Syeila hanya bisa menerima saja, setelah berucap begitu Syeila berpikir mereka akan Kembali kerumah untuk melakukan jamuan makan malam. Syeila berniat meninggalkan keluraganya disana. Tapi belum sempat kakinya melangkah untuk yang kelima, terdengar Hermono yang mencegahnya.

"loh Dek, mau kemana?" tanya Hermono

"loh kan katanya mau ketemu teman Papa, ya pulang lah ganti baju dulu" ucap Syeila dengan wajah yang tak seceria tadi pagi.

Bukan sekali saja, Hermono mencoba mengenalkan Syeila kepada temannya ini tapi beberapa kali Syeila dapat menghindar dengan menjadikan kelulusannya lebih penting dari perkenalan keluarga. Tapi sekarang tidak lagi, karena Syeila sudah lulus, maka Papanya tidak dapat menerima alasannya lagi.

"loh teman Papa lagi di parkiran mau kesini sekalian" ucap Hermono lagi. Syeila yang mendengar itu hanya mendengus pasrah dan berdiri disamping Mamanya.

"Hai Her" ucap seorang lelaki yang menggunakan seragam loreng hijau.

"Hai Dan" ucap Hermono lalu menyalami temannya ini.

Mereka bersalaman hingga suara Hermono Kembali menginterupsi.

"jadi ini Dan, anakku bungsu yang mau dikenalin sama anakmu" ucap Hermono.

"cantik gini" ucap Wanita yang berdiri disamping teman Hermono.

"hai om, tante" sapa Syeila kepada kedua teman Papanya.

"Syeila, ini Om Danu sama Tante Hera" ucap Mama Dira, mama dari Syeila

"loh dimana anakmu?" tanya Papa Hermono kepada Danu.

" lagi cari parkiran yang kosong, di depan tadi udah full" ucap Danu.

Obrolan pun berlangsung dengan Syeila sebagai topik utama, hingga terdengar lantunan salam dari seseorang.

"assalamualaikum semuanya" ucap sosok Lelaku dengan menggunakan pakaian coklat dengan symbol 3 balok emas di sisi kanan dan kiri pundaknya yang menambah kesan segan dan mendominasi.

Bahkan kini seluruh atensi wisudawan terfokus pada 2 keluarga ini.

" ini anakku Dirgantara Danuatmaja yang baru aja naik pangkat" pamer Danu kepada Hermono.

" wah, masih muda udah AKP ya?" kagum Hermono

"alhamdulillah Om" ucap laki-laki tersebut kemudian bersalaman kepada Hermono, Dira, Yudha dan berakhir di Syeila.

"nah udah kumpul, mari kita foto" ucapan Yudha membuat senyum merekah di wajaha orang tua.

Bergantian berfoto hingga akhirnya usulan Hermono membuat Syeila memelototkan matanya.

" sekarang Syeila sama Dirga foto berdua" bagaimana Syeila tidak melotot, jika permintaan Papanya kini membuat Syeila merasa tak percaya.

Dengan kaku, mereka berdua berfoto dengan jarak yang lebar, hingga membuat Hera heran sendiri.

"Dirga, Syeilanya dirangkul dong" ucap Hera.

Mau tak mau mereka segera berpose agar kecanggungan diantara mereka segera berakhir. Setelah berfoto, kedua keluarga ini melanjutnya untuk makan di Mall depan kampus ini. Dengan berjalan kaki mereka menuju kesana.

"Dek, aksesorisnya kamu taruh mobil aja" ucap Mama Dira kepada Syeila.

"oke ma, yuk kak anterin gue" ucap Syeila kepada Yudha tapi mendapat pelototan dari Dira.

"kamu minta anter Dirga, nanti kita tungguin di Restonya. Titipin ke mobil Dirga aja yang paling deket" ucap Mama Dira.

Dirge dengan cepat memagang tangan Syeila lalu berpamitan kepada kedua orangtua mereka. Syeila merasakan semua mata tertuju padanya, apalagi disampingnya ini adalah polisi ganteng yang menyeret tangannya.

"maaf ya" ucapnya melepas tangan Ketika tiba disamping mobil.

"panggil Sye aja Mas" ucap Syeila sopan.

"ini ada bingkisan dari keluarga saya semoga suka" ucap Dirga sambil memberikan Buket Uang Dollar kepada Syeila.

"loh mas, kok repot-repot" ucap Syeila sungkan

"boleh nitip ngga mas? Nanti saya ambil" ucap Syeila meminta izin untuk menitipkan yang mendapat anggukan dari Dirga.



TBC 



hai ini cerita kesekianku yang berlatar belakang kehaluanku. aku sebenarnya kerap kali membaca cerita serupa tapi kadang aku ingin menambahkan hal yang berbeda dari ceritaku sebelumnya.

semoga kalian suka yaaa

vote dan komen boleh 

Hukum MiliterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang