Setelah selesai mandi Dirga turun menemui Syeila sang istri di ruang makan. Dengan Langkah tenang dan tegas Dirga mendekat kearah Syeila dan mencium kening istrinya.
Cup
Kecupan tersebut membuat Syeila memejamkan matanya sejenak dan menikmati kecupan sang suami pada keningnya.
"selamat ulang tahun istriku" ucap Dirga kemudian menyerahkan paper bag berisi kado.
"makasih" balas Syeila singkat tanpa mau menatap Dirga.
"hei ada apa, mas buat salah?" tanya Dirga mengetahui respon istrinya berbeda.
"ngga, Cuma moodku ngga baik aja" jawab Syeila
"kamu mau apa? Ngidam?" tanya Dirga
"ngga mas, udah tenang aja" jawab Syeila cuek, kemudian mulai mengambilkan makanan ke piring Dirga. Tak lupa juga menyiapkan sop buah ke mangkok Dirga.
"istriku idaman banget sih" ucap Dirga kemudian mengelus puncak kepala Syeila.
Syeila yang di elus bukannya salting, malah semakin sakit hati. Ia masih teringat janji suaminya untuk tidak bertemu dengan Anita tapi nyatanya tepat di hari ulang tahunnya, ia melihat sang suami yang sedang makan dengan Anita. Bahkan suaminya juga membiarkan Anita berada satu mobil dengannya.
"hmm"dehem Syeila.
Menyadari respon sang istri yang terlampau cuek, Dirgaa pun berinisiatif untuk mengambil tangan Syeila yang berada tak jauh dari tangannya.
"maafin mas kalau mas ada salah, kalau kamu ada pikiran mengganjal tentang mas bisa diungkapi sekarang dari pada di pendem bikin dedeknya uring-uringan" ucapan Dirga
"mas kamu inget ngga apa aja janji kamu ke aku dulu?" tanya Syeila tiba-tiba membuat Dirga menghentikan kegiatannya yang akan menyeruput sop buah.
"mas janji ngga akan ninggalin kamu?" jawab Dirga
"janji 2 bulan lalu di hotel merpati Jombang" ucap Syeila masih mengingat segala hal
"oh,, Anita?" tanya Dirga
"hm, apa kamu ngerasa udah bisa nepati janji kamu?" tanya Syeila, ucapan Syeila membuat Dirga merasa gelagapan
"ehmm-kamu-"
"aku nanya mas, jawab aja jujur. Bukannya hubungan yang langgeng karena komunikasi yang lancer" potong Syeila
"mas udah nepatin janji itu" jawaban Dirga mmebuat Syeila semakin sakit hati sekaligus kecewa.
Suami yang Syeila banggakan dan eluh-eluhkan berani membohonginya. Sosok lelaki yang ia anggap sebagai pelindung setelah kakak dan ayahnya pun tak mampu membuatnya Bahagia di umur pernikahan yang masih muda ini.
"mas tau ngga sih, kalau aku bisa keguguran karena stress?" tanya Syeila yang menurutnya sensitive.
"Sye, kok kamu ngomongnya gitu. Kamu ada yang dipikirin? Kalau soal jurnal kuliah nanti mas bantu biar kamu ngga stress" ucap Dirga
"stress ngga melulu soal Pendidikan yang bahkan udah aku incer sedari awal mas." Ucap Syeila
"tapi dari orang yang mulai aku cintai" lanjut Syeila dalam hati.
"ya kamu stress soal apa? Kamu juju sama mas jangan Cuma bilang stress tapi pas ditanyain malah jawaban ngelantur" ucap Dirga yang sedikit menaikkan nada bicaranya.
"oh jujur kamu bilang. Aku tanya emang kamu udah jujur ke aku?" tanya Syeila tanpa tau matanya sudah berkaca-kaca.
Melihat itu Dirga mencoba untuk mendekat ke Syeila dan meraih tubuhnya. Namun belum sempat mendekat Syeila berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Militer
FanfictionSeorang perempuan cantik yang baru saja lulus dari gelar sarjana hukum, harus menerima keinginan orang tuanya untuk segera menikah dengan seorang Kapolres yang orang tuanya pilihkan. Bahtera rumah tangga mereka sangat indah dan bahkan membuat siapa...