Bab 11 Kerumah Dirga

968 40 0
                                    

haiiiii kalian jangan bosen-bosen yaaa

jangan lupa vote dan komen







Seperti yang sudah direncanakan oleh Syeila, ia akan membuat sop buah yang sedikit banyak untuk dibawah kerumah mertuanya nanti. Ia hanya perlu memotong buah dan mencampurkan sirup serta susu cair.

Dirga sempat chat dengan Syeila mengatakan ia akan sedikit terlambar, tetapi mereka tidak akan membatalkan kunjungan kerumah orang tua Dirga. Perlu kalian ketahui jika ayah Dirga pangkatnya sama dengan Ayah Syeila di Angkatan Darat. Sedangkan ibu dari Dirga sendiri lebih memilih mengurus Tambang Emas serta menjadi salah satu owner rumah makan sushi.

Memang bisa dibilang, menikah dengan Dirga merupakan anugerah serta berkah. Pasalnya selain mendapatkan suami yang nyaris sempurna, ekonomi yang jauh dari kata kurang juga mendapatkan mertua yang diidamkan oleh orang banyak.

Nama Hera Danuatmaja sudah kerap kali nongol dilayar kaca karena kebaikannya yang sudah beberapa kali menjadi donatur setiap ada bencana alam. Selain itu, Hera sendiri terbilang sukses dibidang restoran Sushi yang sudah memiliki beberapa cabang di wilayah Jawa.

Terdengar suara mobil yang memasuki garasi rumahnya, dengan segera Syeila mencuci tangan dan bergegas membuka pintu rumahnya.

"dah pulang mas?" ucap Syeila

"iya ngga jadi terlambat" jawab Dirga

"mandi dulu terus siap-siap, aku udah nyiapin sop buah buat bunda" ucap Syeila kemudian menyalami sang suami dan mengambil tas kantor milik suaminya.

"hm, mas mandi dulu kamu siapain aja apa yang mau dibawa, nanti biar mas yang taruh ke mobil" ucap Dirga kemudian naik ke kamarnya.

Syeila sibuk menata buah yang sudah di potong kecil-kecil ke dalam wadah besar, sedangkan kuah sopnya akan ia pisahkan ke plastic agar bisa menampung banyak kuah. Selagi menunggu Dirga bersiap, Syeila menggunakan waktunya untuk berdandan tipis saja. Hanya memakai bedak tabur dan liptint cukup membuatnya lebih muda beberapa tahun.

Dirga sudah selesai, ia sore ini menggunakan pakaian polos putih dengan celana baggypants berwarna mocca, yang menambah kesan muda di wajahnya. Dilihat sesaat mereka berdua ini seperti pasangan muda yang baru berpacaran.

"yuk, udah Cuma in ikan?" tanya Dirga sambil menenteng buah tangan untuk bundanya.

"iya itu aja, atau kita mau beli dijalan?" tanya Syeila meminta pertimbangan Dirga.

"udah ini aja, bunda seneng sop buah kok" jawab Dirga

Keduanya bergegas menuju kerumah bunda Hera. Jalan untuk menuju rumah Bunda Hera terbilang jauh, karena rumah bunda Hera terletak di daerah Sidoarjo, yang artinya mereka keluar kota Surabaya. Padahal hanya lurus saja, tetapi macet yang terjadi di kota Surabaya ini membuat perjalanan yang mereka tempuh menjadi lama.

Butuh waktu hampir satu jam setengah untuk sampai di rumah orang tua Dirga. Sesampaianya disana, mereka sudah disambut oleh Hera serta Danu yang duduk manis di teras depan. Rumah orang tua Dirga 2 kali lipat lebih besar daripada rumah Syeila.

Syeila turun dari mobil meninggalkan Dirga yang membawa barang-barang mereka. Ia menghampiri Bunda Hera yang sudah ia anggap ibu keduanya.

"bundaa kangen" ucap Syeila kemudian memeluk Hera dengan erat.

"aduh anak perempuan bunda kangen jugaaa" tak kalah eratnya, Hera juga memeluk Syeila.

"Ayah ngga dipeluk?" tanya Danu jenaka

"Sye juga kangen ayah kok" ucap Syeila kemudian memeluk ayah mertuanya.

"bagus, anak sendiri diasingin"ucap Dirga dari belakang mengalihkan acara pelukan mereka

"aduh polisinya bunda ngambek, malus ama istrimu loh Dir" ucap Hera kepada anaknya.

"yuk masuk, bunda udah masak banyak" ucap Ayah Danu

"ini bun, ada sop buah bautan Syeila tadi, semoga bunda suka" ucap Syeila sambil menunjuk bingkisan yang berada pada tangan Dirga

"pas banget, bunda kamu dari kemarin ngidam sop buah yang banyak nanasnya" ucap ayah Danu

"wah pas banget, aku tadi bikinnya nanasnya banyak. Lagi musim panas enak yang seger-seger" ucap Syeila

Mereka pun menuju ruang makan, untuk melaksanakan makan malam Bersama. Tak lupa sop buah yang Syeila buat, tersaji pada menu makan malam ini.

"gimana Syeila udah isi?" tanya bunda Hera membuat Syeila dan Dirga tersedak secara bersamaan

Uhuk uhuk

"loh kenapa kok kesedak samaan?" tanya Hera lagi

"jangan-jangan kalian belum ngelakuin itu?" tanya Hera curiga. Syeila dan Dirga Kembali tersedak secara bersamaan

Uhuk uhukk

"astagaaa, Dirga gimana bunda mau gendong cucu, kalo usaha kamu aja belum berjalan" gerutu Hera

"biarin mereka pacarana dulu bun, masih muda juga" bela Danu

"keburu bunda udah tua yah" protes Hera Kembali

"diusahain kok bun" kini gentian Syeila yang mencoba menghibur mertuanya ini

"cepetan ya Sye, atau mau ikut program hamil nanti biar bunda saranin dokter kandungan" oceh Hera

"bundaa, biar Dirga nanti sama Syeila yang urus. Lagian biarin Syeila selesaiin kuliah dulu" ucap Dirga yang membuat Hera diam seketika

Mereka pun melanjutkanmakan malam makan mereka kemudia disusul sholat magrib berjamaah.





TBC!!!!!!!

hai jangan lupa vote yaaaaa!!!!

Hukum MiliterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang