hai jangan lupa komen dan vote yaaaaa
Setelah melaksanakan sholat magrib berjamaah, Dirga memutuskan untuk pamitan pulang. Karena besok pagi ia akan melaksanakan apel pagi. Dirga memutuskan untuk pulang karena jarak rumah yang sangat jauh dengan kantornya serta kemacetan yang akan ia rasakan di sepanjang jalan.
"bun, Dirga sama Syeila mau pulang " pamit Dirga setelah mengobrol santai selepas sholat tadi.
"kok ngga nginep sih" kesal Bunda
"Dirga besok mau apel pagi bun" sahut Dirga
"yaudah Syeila biar disini" kata bunda
"bunda bukannya pengen cucu, kok mau misahin mereka" kini ayah Danu yang berucap
"hehehe, bunda lupa yaudah kalian nikmatin waktu kalian. Dan inget cucu yaaa" peringat bunda Hera
Dirga dan Syeila hanya mampu mengangguk agar lebih cepat acara berpamitan mereka. Dengan berpelukan terlebih dahulu dengan kedua orang tua Dirga, membuat Syeila tertahan dibelakang, sedangkan Dirga tengah menuju mobilnya.
"Syei, inget pesen bunda yaaa, disegerakan biar makin lengket hubungan kalian" ucap bunda.
"insyaallah bun" jawab Syeila
"untuk kuliah, nanti minta online aja jadi kamu tinggal kirim tugas" kini ucapan ayah membuat Syeila Kembali mengangguk.
Kenapa ayah Danu menyarankan seperti itu? Karena kampus Syeila ini adalah Universitas yang memang terkenal dengan Univ Profesi jadi banyak sekali kelonggaran untuk semua mahasiswanya. Salah satu kelonggaran yang biasanya di peroleh adalah bisa mengikuti kuliah tanpa harus tatap muka dikampus. Mahasiswa akan dijadwalkan tugas dan juga membuat beberapa rangkuman proposal atau penelitian lainnya.
"yaudah hati-hati, bunda sama ayah bantu doa dari sini" ucap Hera Kembali mencium wajah Syeila
"hati-hati jangan terlalu stress" ucap ayah sambil menyalami Syeila.
"aku sama mas Dirga pamit pulang yah bun" pamit Syeila lalu masuk mobil Dirga yang sudah menunggunya di depan teras.
"Bun, yah kita pamit" ucap Dirga sambil melambaikan tangannya.
Dimobil sepanjang perjalanan diisi dengan keisengan Dirga yang membuat Syeila merengut sebal.
"loh mas kan Cuma tanya" jawab Dirga
"ya mas tanyanya ngga masuk aka, masak tanya kuat apa ngga sehari 7 kali" rengut Syeila sambil menatap Dirga
"loh kan mas tanya dulu, siapa tau kamu ngga kuat" jawab Dirga membuat Syeila menatap Dirga dengan tatapan nyalang. Bukannya takut, Dirga malah terkekeh
"oh maksutnya kalau aku ngga kuat mas mau cari yang lain? Atau kalau aku ngga kuat mau jajan gitu?" tanya Syeila ngegas
"mas ngga ngomong gitu" sela Dirga
"tapi kata-kata mas kan ngerujuk kesana" jawab Syeila Kembali.
"loh kalau ngga kuat nanti saya kasih kamu jamu kuat" ledak tawa Dirga saat mendapati raut wajah Syeila yang melotot dari ekor matanya.
"ih masss" dengan sengaja Syeila memukul tangan Dirga.
"aduh Sye, saya kan Cuma bercanda" elak Dirga dari pukulan Syeila pada tangan kirinya
"salah sendiri bercanda kaya gitu sama istrinya.
"ampun deh" ucap Dirga sambil mengelus tangannya yang dipukul Syeila, melihat itu Syeila merasa bersalahpun mencoba untuk mengelus lengan yang tadi ia pukul.
"maaf ya mas" ucap Syeila sambil mengelus lengan kiri Dirga.
Dirga yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum, kemudian mengelus kepala Syeila dengan saying.
"maafin mas juga kalau bercandanya kelewatan" ucap Dirga.
Suasana mobil diiringi dengan music pop yang membuat keduanya bernyanyi selama sisa perjalanan tadi. Malam ini jalan cukup lenggang karena masih jam kerja juga hari senin. Hanya perlu menempuh waktu sekitar 45 menit keduanya telah sampai di perumahan yang dihuni oleh mereka.
Dengan Langkah Bersama keduanya masuk kedalam dan menuju kamar untuk beberes. Dirga memutuskan untuk mandi lagi, sedangkan Syeila menyiapkan pakaian yang akan Dirga pakai esok pagi serta memasukkan baju kotor mereka keruang laundry.
Sesudah Dirga keluar dari kamar mandi, ganti Syeila yang masuk kedalam kamar mandi, tak lupa Syeila membawa baju gantinya.
Hampir satu jam lamanya Syeila melakukan ritual mandinya. Hingga ia memutuskan untuk keluar tanpa menggunakan bathrobenya. Ia tak lupa mengusapkan body lotion ditubuhnya dan tak lupa menyemprotkan parfum miliknya.
Dengan membuka pintu kamar mandi perlahan, Syeila keluar. Di ranjang mereka, Dirga sedang focus dengan beberapa berkas. Terlihat raut wajahnya yang kadang terlihat mengerut dan Kembali datar lagi.
"tumben Syei, mandi malam hampir satu jam" ucap Dirga yang masih belum mengalihkan tatapannya dari berkas ditangannya.
"hehehe mas" jawaban Syeila membuat Dirga menolehkan pandangannya ke Syeila
"Syei---" ucapan Dirga terputus saat melihat tampilan Syeila.
Pasalnya kini Syeila hanya mengenakan dress mini yang menampakkan lekuk tubuhnya, bahkan tak dapat menutupi asset berharganya.
"jadi buatin cucu bunda sama mama?" tanya Syeila dengan menaikkan alisnya, terlihat menggoda.
"Syeiii" ucap Dirga lalu melempar beberapa berkas miliknya ke lantai dan menarik Syeila kemudian membawanya ke ranjang besar milik mereka.
Beberapa kecupan, Dirga layangkan pada seluruh wajah Syeila yang membuat Syeila terkikik geli. Entah bagaimana atasan Dirga yang tadi terlihat rapi, kini sudah berada dilantai.
"kamu beneran mau ngelaksanain kewajiban kamu?" tanya Dirga sekali lagi
"Iya mas, miliki aku sebagai istrimu sepenuhnya" ucap Syeila sambil merangkulkan tangannya pada leher Dirga.
"nanti kalau sakit, kamu bilang" ucap Dirga
Selanjutnya mereka melakukan apa yang sudah seharusnya mereka lakukan. Hingga jam menunjukkan pukul 2 pagi, Dirga pun menutupi selimut pada tubuh telanjang mereka, tak lupa ia Kembali mengeratkan pelukannya pada tubuh Syeila
"makasih" ucap Dirga kemudian mengecup dahi Syeila dan melanjutkan tidur mereka Bersama.
TBC!!!
Hai maaf banget ya kalau selama ceritaku ini banyak typo atau hal yang rancu. kalian bisa balas kalimatku yang typo (koreksi tulisanku) biar nanti aku perbaiki. makasih yaaa apresiasi kalian udah nonton ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Militer
FanfictionSeorang perempuan cantik yang baru saja lulus dari gelar sarjana hukum, harus menerima keinginan orang tuanya untuk segera menikah dengan seorang Kapolres yang orang tuanya pilihkan. Bahtera rumah tangga mereka sangat indah dan bahkan membuat siapa...