Hai jangan lupa vote dan komen!!!!
Setelah acara kemarin berakhir dengan letusan kembang api yang meriah di balkon ballroom. Pagi ini Syeila dan Dirga memutuskan untuk berpindah ke ressort yang berada didekat pantai.
Selain menikmati liburannya, banyak hal yang perlu mereka bahas pasca menikah ini. Syeila membereskan pakaian keduanya, siang ini mereka akan menemui keluarga besar di ressort milik Dirga, selain untuk perkenalan keduanya tetapi juga mengalihkan pimpinan ressort yang akan ditangani oleh Dirga melalui asistennya.
"Mas, baju kamu udah aku taruh situ. aku mandi dulu" ucap Syeila bergegas mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi.
Syeila berkutat dengan tubuh indahnya, ia menikmati berendam air hangat karena selama seminggu terakhir ini ia sangat kelelahan mengurus segala hal terkait pernikahan. Setelah usai Syeila mengambil kimononya dan memakainya. Rambutnya yang basah ia bungkus dengan handuk resort.
"Loh mas kok masih disini" kaget Syeila karena ia piker Dirga akan pergi terlebih dahulu menuju resort.
"aku nungguin kamu" ucap Dirga menatap Syeila dari bawah ke atas.
"heh mas lihatnya biasa aja" maki Syeila karena tatapan Dirga yang syarat akan memuja.
"Mas ini lelaki normal lo" Ucap Dirga sambil mendekati Syeila. Syeila berjalan mundur, Dirga pun juga perlahan mendekat hingga punggung Syeila menabrak pintu yang menghubungkan antara kamar dan balkon.
"Mas mundur deh" ucap Syeila agak ketakutan.
"hm, udah halal kan Sye?" tanya Dirga sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Loh kok jadi mesum gini?" takut Syeila
"nggapapa mesum sama kamu, nambah pahala" bisik Dirga lalu mendekap Syeila
Cup
Kecupan singkat yang Dirga berikan di kening Syeila membuat gadis tersebut memejamkan matanya. Seolah saling mengisi ruang kosong didalam lubuk hati mereka masing-masing. Kecupan hangat itu seolah mengantarkan keduanya dalam biduk rumah tangga yang akan mereka awali mulai kemarin.
Setelah melepas kecupan singkat tersebut, Dirga membawa kepala Syeila untuk bersandar didadanya.
"kita mulai hubungan ini ya" ucap Dirga yang mendapat anggukan dari Syeila.
"oh iya Mas, akum au bilang nanti foto yang kita post jangan yang keliatan muka yaa. Temen-temenku udah aku kasih tau supaya ngerahasiain pernikahan kita" ungkap Syeila
"kenapa? Kamu malu nikah sama saya?" tanya Dirga.
"bukan, aku kan mau ngambil S2 jadi ya biar berjalan dengan mudah" ucap Syeila
"kamu ngambil S2 di Ubara aja biar aku bisa nitip ke Kapolda" usul Dirga
"jangan lah mas, Aku mau yang deket kantor aja biar gampang juga ngurus kantor" jawab Syeila.
"maksud kamu kita backstreet?" tanya Dirga
"sejenisnya lah, tapi kan aku juga udah perkenalan juga di kantor kamu, temen-temenku Sebagian juga udah tau aku nikah. Cuma orang umum aja yang ngga tau, kamu soalnya terkenal sih" canda Syeila.
Dengan mendengus pasrah Dirga pun menyahuti " ya terserah kamu lah, tapi Cuma dalam jangka waktu 1 semester sembunyinya" peringat Dirga yang mendapat anggukan mantap dari Syeila.
"yaudah ayo susul keluarga kita" ajak Dirga yang membuat Syeila bergegas menggangti baju dan sedikit menyisir rambutnya.
"mas keluar dulu, akum au ganti baju" ucap Syeila
"udah tinggal ganti aja" jawab Dirga ringan
"MAS!!" teriak Syeila yang membuat Dirga terkekeh meninggalkan kamar mereka. Memang Dirga akui wajah kesal Syeila adalah hal candu baginya, apalagi Ketika pipinya berubah warna menjadi merah.
Dengan berpakaian santai keduanya menyusul ketempat kedua keluarga besar mereka berkumpul. Disana sudah terdapat keluarga besar dari Dirga maupun Syeila. Dengan menggandeng tangan Syeila, mereka mendekat ke titik pusat perkumpulan keluarga tersebut.
"wah baru keramas nih pagi-pagi" celetuk Hana, tante dari Dirga, Syeila menyembunyikan wajah merahnya dibalik punggung Dirga. Keluarga besar mereka salah sangka terhadap arti rambut Syeila yang dikeramasi.
"Loh mantunya Bunda koku dah keramas?" tanya Bunda Hera yang membuat keluarga lainnya menahan ingin tertawa.
"Gerah bun soalnya" jawaban Syeila membuat semua yang disana Kembali tertawa. Seolah yang diucapkan Syeila ini mengarah ke hal yang seharusnya dilakukan oleh sepasang suami istri.
"Aduh adekku, kayanya Arum hamilnya barengan deh" canda Yudha. Dirga yang mengetahui kondisi semakin menyudutkan istrinya, kini ia mengambil alih pembicaraan.
"Yah, Bun Dirga disini sampek nanti malem soalnya ada beberapa keperluan sama resort dan Dimas" ucap Dirga. Dimas adalah asisten yang dipercaya Dirga untuk menghandle resort di Bali milik keluarganya.
"yaudah, kami semua nanti take off jam 2, jadi mau makan sekalian ketemu penganten" ucapan Mama Dira membuat Dirga tersenyum.
"Syeila sini" ucap Bunda Hera yang menyuruhh Syeila untuk mendekat padanya.
Syeila pun mendekat dan langsung memeluk erat tubuh perempuan cantik di depannya ini.
"Bunda titip jagain Dirga suruh makan tepat waktu yaa" ucap Bunda Hera yang diangguki Syeila. Kemudian Mama Dira pun ikut bergabung dalam kehangatan pelukan mereka berdua. Sedangkan Dirga pun terlarut dalam obrolan antara Ayahnya, Papanya dan Yudha.
"Dir, ini Syeila udah ceritakan mau nerusin S2nya?" tanya Papa Hermono
"Udah pa, dan Dirga setuju aja"
"S2 ini cukup singkat mungkin 2 tahun atau 1 tahun jika Syeila mampu. Kamu bantu dia biar cepat selesai studinya ya" pinta Hermono kepada menantu lelakinya.
"siap pah, Dirga akan bantuin istri Dirga" tekad Dirga kuat.
"Papa Percaya sama kamu"
TBC!!
Haiii udah bab ke 7 nih semoga lancar terus yaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Militer
FanfictionSeorang perempuan cantik yang baru saja lulus dari gelar sarjana hukum, harus menerima keinginan orang tuanya untuk segera menikah dengan seorang Kapolres yang orang tuanya pilihkan. Bahtera rumah tangga mereka sangat indah dan bahkan membuat siapa...