Bab 16 Ngidam

1.1K 43 0
                                    

Kandungan Syeila sudah memasuki minggu ke 7. Hari ini bertepatan dengan jadwal check up kandungan. Syeila akan mengajak suaminya untuk menemaninya ke dokter kandungan yang juga merupakan teman dari Syeila sewaktu SMA.

Dengan memakai baju dress panjang serta sandal rumahan membuat pesona Syeila sangat kuat. Orang akan melihatnya seperti gadis remaja yang akan pergi hangout, padahal ia sedang mengandung buah hatinya.

"Mas nanti habis check langsung ke resto steak ya" ucap Syeila

"Iya Sye" jawab Dirga

Setelah berdandan merekapun bersiap untuk pergi. Tak lupa Syeila memastikan mengunci rumah dengan baik. Semenjak kejadian Anita yang apel siang ke kantor Dirga, mulai hari itu Dirga selalu menyempatkan waktu senggangnya saat siang untuk keluar bahkan ia kadang nangkring di kampus istrinya untuk melakukan makan siang Bersama.

Dan sejak Anita yang datang kekantor suaminya, Syeila sudah jarang kesana selama satu bulan lebih. Syeila merasa masih kesal jika kesana dan akan membuat moodnya Kembali turun. Dirga pun memaklumi maksut dari Syeila karena Dirga berfikir itu adalah kemauan bayinya.

Semenjak hamil pun Syeila cendurung suka sekali tidur saat siang hari dan akan begadang dimalam hari. Bahkan beberapa kali sempat adu mulut dengan Dirga karena kebiasaan barunya. Tapi Dirga sangat Bahagia karena semenjak hamil, Hormon sang istri sangat-sangat liar dan menggairahkan.

Jadwal kampus Syeila pun juga beberapa kali kosong dan diisi Syeila dengan kegiatan Bhayangkari. Untuk pekerjaan di kantor sang mama, sementara Syeila cuti hingga ia meraih gelar tapi jika sang ibunda membutuhkan Syeila akan turun tangan membantu.

Keduanya kini sudah berada dalam mobil yang akan menuju ke rumah sakit yang juga tempat Syeila check kandungan terdahulu. Sebelum itu Syeila telah membuat janji dengan dokter kandungan yang juga temannya dulu.

Sesampainya pada parkiran rumah sakit, Dirga membukakan pintu kepada sang istri. Dirga menjadi sangat romantis bahkan lebih peka sekarang ini.

"ayo Mas gandeng" ucap Dirga sambil menggandeng lengan Syeila.

Perjalanan menuju poli kandungan cukup jauh karena harus melewati lobby yang besar dan melewati poli anak. Dipertengahan jalan menuju poli anak, ada seseorang yang memanggil Syeila.

"Sye!!" teriak orang itu memanggil Syeila yang mau tidak mau membuat Langkah kedua pasangan ini terhenti. Syeila membalikkan badan guna melihat siapa yang memanggilnya.

"Yaa?" jawab Syeila dan sedikit terkejut melihat dosen di kampus barunya ini.

"haii, apa kabar aku udah jarang nemuin kamu dikantin fakultas" ucap orang itu yang tak lain adalah Axel yang membuat Syeila menatap Dirga cemas.

"hehehe iya, udah jarang ke kantin sekarang" jawab Syeila seadanya.

Dirga yang melihat kedekatan lelaki di depannya dengan istrinya ini sedikit mengerutkan keningnya. Sedangkan Syeila melihat raut wajah dari suaminya ini sedikit merasa bersalah karena tidak menceritakan tentang lelaki yang kata Cindy menaruh hati padanya.

"kamu mau periksa apa mau jenguk orang kesini?" tanya Axel

"mau periksa" jawab Syeila

"oh sama kakak kamu?" tanya Axel menatap Dirga dan malah mengartikan bahwa Dirga adalah kakak dari Syeila.

"ha??"

"saya Dirga, Suami Syeila" jawab Dirga karena melihat Syeila yang terkejut. Ucapan Dirga mampu membuat Axel menatap tidak percaya kepada Syeila.

"wahh suaminya Syeilaa, saya Axel dosen Syeila dikampus" ucap Axel sambil menyodorkan tangannya kearah Dirga yang mendapat genggaman keras dari Dirga.

"kamu sakit apa Sye?" tanya Axel kepada Syeila.

Syeila pikir setelah Dirga mengenalkan dirinya sebagai suami Syeila, itu akan membuat dosennya ini berhenti ikut campur urusannya, tapi salah. Axel semakin menjadi dalam mengikuti urusan rumah tangganya.

"oh mau cek kandungan" ucap Syeila sambil mengelus perut ratanya, ia berharap Axel akan menyudahi acara ramah tamahnya karena Syeila melihat wajah Dirga sudah keruh.

"wah lagi hamil ya tapi masih tetep kuliah hebat kamu Wanita idaman" ucap Axel yang membuat Syeila semakin berkecil hati. Ia segera mengakhiri percakapan mereka.

"aku duluan ya, ditunggu dokternya. Permisi" pamit Syeila menarik tangan suaminya.

Syeila dan Dirga sudah sampai di ruangan dokter Febryanti. Mereka pun langsung duduk dan disambut hangat oleh Dokter Febry.

"hei Sye,, gimana ada mual?" tanya Febry

"udah ngga kok, Cuma agak sedikit sakit kalau buat jongkok" ucap Syeila seadaanya dan menceritakan keadaannya

"kayanya dedenya minta buat kamu jangan cape-cape. Ini suamimu?" tanya Febry menatap lelaki asing didepannya

"iya Feb" jawab Syeila

"Masnya jangan terlalu neken Syeila ya, soalnya ibu baru plus masih muda jadi masih rentan. Nanti kalau pasca melahirkan lebih peka dan perhatian ke keduanya ya Mas takutnya kena baby blouse" Febry memberikan beberapa catatan kepada Dirga yang dijawab anggukan oleh Dirga.

"yaudah Sye kamu baring dulu kita cek sama denger detak jantung si baby"ucap Syeila

Dokter Febry pun mulai mengoleskan gel pada perut rata Syeila dan mulai menggerakkan alat pendeteksi jantung ke perut Syeila. Bunyi dug-dug-dug membuat perasaan Bahagia Dirga membuncah.

"ini dedenya aktif banget loh" ucap dokter Febry

"kondisinya aman kan dok?" tanya Dirga

"untuk kondisinya baik, Sye jaga pola makan sama minum vitamin rutin dan juga jangan stress" pinta Dokter Febry ke Syeila yang dijawab senyuman dari Syeila.

"untuk hari ini itu aja yang aku sampein, Syeila kalo mau tanya-tanya jangan sungkan" ucap Febry mengakhiri sesi pelayanannya.

Dirga dan syeila pun mengucapkan terima kasih kepada dokter Febry dan memilih untuk segera pulang karena hari ini Dirga akan melakukan meeting lewat zoom. 



TBC!!!!!

Hukum MiliterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang