02 - Maaf

40 12 67
                                    

Annyeong, bestie!

Ayang Renjun datanggg~

Jam berapa kalian baca part ini?

Rebahan sambil baca wp tuh, enak banget aslii😌

——Happy reading——

Zahra menatap lurus ke depan. Saat ini dirinya berada di taman kota, sedang menunggu kekasihnya datang. Ia meminta Aydan menemuinya di sini, karena ada hal penting yang harus mereka bahas.

Gadis berandrok mocca, blouse putih dengan kerudung pashmina mocca itu, tengah asik melamun. Hingga tidak menyadari kehadiran laki-laki yang sedari tadi ditunggunya.

"Hey?" Aydan duduk di sebelah Zahra. Menepuk pelan pundaknya, membuat Zahra tersadar dari lamunannya.

"Eh, kamu." Zahra menatap Aydan yang tersenyum ke arahnya.

"Udah lama ya, nunggunya? Maaf ya, tadi aku bantu mama belanja dulu," ucap Aydan, membuat Zahra merasa bersalah.

"Harusnya, aku yang minta maaf. Maaf, udah ngajak kamu ketemuan tiba-tiba." Zahra menundukkan kepalanya.

"Enggak, kok. Aku malah seneng, bisa ketemu kamu." Aydan mengedipkan matanya, berusaha membuat Zahra agar tidak merasa bersalah.

Zahra tersenyum malu dibuatnya.

"Tumben, kamu ngajak aku ketemuan. Biasanya, harus aku dulu yang ngajak. Kenapa? Kangen aku, ya?" Kenarsisan Aydan membuat Zahra hanya bisa memutar bola mata malas.

"Dikit."

"Kok dikit, sih? Harus banyak!" tukas Aydan tak terima.

Zahra berusaha menahan tawanya, saat melihat Aydan ngerengut. Menurutnya, Aydan tampak lucu saat sedang merajuk. "Gak usah banyak-banyak, nanti overdosis!"

"Mana ada kangen bisa overdosis!" Aydan memajukan bibirnya kesal, membuat Zahra tidak bisa lagi menahan tawanya.

Melihat Zahra tertawa, membuat senyum di bibir Aydan mengembang. Ia tahu jika Zahra sedang tak baik-baik saja. Maka dari itu, ia berusaha untuk menghiburnya.

"Jadi, kenapa, nih?" Aydan mengulang pertanyaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kenapa, nih?" Aydan mengulang pertanyaannya. "Gak mungkin kan, kamu ngajakin aku ketemuan cuma mau bilang kangen. Pasti, ada yang mau kamu bicaraan."

Zahra terdiam cukup lama. Bingung harus mengatakannya dari mana. "Aku boleh tau gak, perasaan kamu ke aku tuh, gimana?"

"Perasaan aku ke kamu tuh, gak bisa digambarkan. Tapi yang jelas, aku bakal terus jadi orang yang selalu mencintai kamu. Bahkan, aku gak akan pernah lepasin kamu," ucap Aydan menatap Zahra dalam. "kecuali, kamu yang minta untuk dilepas."

Zahra membalas tatapan Aydan dengan pandangan yang sulit diartikan. "Ay–aydan."

"Hmm?"

"Kamu ... ada niatan untuk seriusin aku, gak?" tanya Zahra, membuat Aydan menatapnya teduh.

Message From Heart | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang