Holla, bestie!
Kembali lagi bersama saya, ayangnya Renjun yang kiyowok☺
Mie goreng or mie kuah?
Kalau aku sih lebih suka mie goreng, apalagi kalo makannya sama Renjun, sksksk.
——Happy reading——
Gadis dengan balutan gaun putih polos, namun cukup elegan di tubuh rampingnya itu tampak mengatur napas. Ia menggenggam erat sisi gaun dengan kedua telapak tangannya yang basah, karena keringat dingin.
Gadis itu hanya berdiam diri di dalam kamar. Memasang pendengaran setajam mungkin, agar bisa mendengar pembicaraan di luar kamarnya. Degup jantungnya mengencang, saat sang papa mulai membacakan ijab qobul.
Matanya terpejam, begitu mendengar suara lantang dari microfon. Suara dari laki-laki yang akan menjadi suaminya itu, mampu menggetarkan hati dan jiwanya.
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan!"
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH!"
Kalimat tersebut terdengar begitu lantang, bersamaan dengan air mata yang meluncur di pipi Zahra. Kalimat yang ingin ia dengar dari laki-laki yang dicintainya, justru terdengar dari mulut laki-laki lain. Laki-laki yang saat ini sudah sah menjadi suaminya, Daffa Ramdan Althaf.
"Alhamdulillah."
"Baarakallahu laka wabarakoa 'alaika wajma'a bainakumaa fii khoir."
Baik penghulu, Daffa, Jasim, Jiyad dan para saksi lainnya sama-sama meng–Aamiin–kan doa yang penghulu bacakan. Masing-masing dari mereka mengharapkan rumah tangga yang baru dibangun ini, bisa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Daffa mencium tangan orang tuanya serta mertuanya, secara bergantian.
"Barakallahu laka, selamat atas pernikahannya. Semoga menjadi pasangan yang sakinah mawaddah warohmah till jannah!" ucap Jiyad memeluk Daffa, seraya mengelus kepala anaknya.
"Aamiin allahumma aamiin. Makasih, Abi." Daffa tersenyum menatap sang ayah.
"Jalankan tugas kamu sebagai seorang suami, dengan sebaik mungkin! Jangan biarkan istrimu kecewa, sakit hati, apa lagi sampai menangis hanya karena perbuatanmu." Jiyad lagi-lagi memberikan wejangan pada anak sulungnya itu.
"Iya, Abi. Inshaallah, Daffa bakalan terus berusaha untuk jadi suami yang baik buat Zahra," ucap Daffa penuh keyakinan.
Fayra memeluk Daffa erat. Mengelus kepalanya penuh kasih sayang. "Selamat ya, sayang, mimpi kamu untuk menghalalkannya terwujud. Jaga kesempatan ini sebaik mungkin. Buat dia kembali ingat sama kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Message From Heart | Na Jaemin
Teen Fiction[Tertarik untuk baca? Follow dulu dong!] 🦋 "Saya suka sama kamu," ucap Daffa tiba-tiba. Membuat Zahra tersedak teh manis yang diminumnya. "Uhuk, uhuk!" "Kalau minum hati-hati!" Daffa mengelap lembut bibir Zahra menggunakan jari jempolnya. Zahra men...