[Tertarik untuk baca? Follow dulu dong!] 🦋 "Saya suka sama kamu," ucap Daffa tiba-tiba. Membuat Zahra tersedak teh manis yang diminumnya. "Uhuk, uhuk!" "Kalau minum hati-hati!" Daffa mengelap lembut bibir Zahra menggunakan jari jempolnya. Zahra menepis tangan Daffa, lalu mendelik tajam. "Apaan sih, Mas? Omongannya gak jelas banget!" "Saya serius, Zahra. Saya cinta sama kamu!" tukas Daffa penuh penekanan. Melihat tatapan serius yang Daffa lemparkan padanya, mampu membuat Zahra salah tingkah sendiri. Gadis itu berdeham kecil, guna menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba mengencang. "Duh, maaf banget. Sayangnya, aku udah punya pacar." "Saya suami kamu." "Tapi, Aydan pacar aku," ucap Zahra menatap Daffa, yang juga menatapnya datar. "aku cinta dan maunya sama Aydan, bukan sama Mas Daffa!" "Kalau Tuhan maunya kamu saya, pacarmu yang okenya sekecamatan itu bisa apa?" tanya Daffa tersenyum miring. - "Ketenangan tanpa batasan, kerinduan tanpa balasan, diam dan rasakan." 🦋 ⚠️Jangan jadi siders ya! ⚠️Don't copy my story! Maaf apabila ada kesamaan alur, nama, tempat, tokoh dan karakter ataupun peristiwa dengan cerita lain. Ini real hasil imajinasi dan halusinasi author.