Yang biasanya up seminggu 2-3 kali, jadi seminggu sekali(╥﹏╥)
Entah kenapa jadi sesibuk dan semenurun ini semangat menulis:(
Sesibuk apapun, tetep jaga kesehatan ya!
Sayangi tubuh kalian, sembuh itu mahal.
——Happy reading——
"Ini, Mas." Zahra memberikan map biru yang tadi ia ambil pada Daffa.
"Makasih ya, Za," ucap Daffa menerima map tersebut, tanpa menatap sang istri. "Sabar ya, makanannya sebentar lagi sampai."
"Mas, ini apa?" Zahra menyodorkan barang yang ia dapatkan dari box yang berada di ruang kerja Daffa.
Daffa menatap barang yang Zahra maksud, lalu menatap gadis tersebut. "Itu boneka."
Zahra berdecak pelan. "Iya, aku tau. Maksudnya, ini punya siapa?"
"Punya kamu," ucap Daffa membuat Zahra menatap boneka kelinci di tangannya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Punya aku? Perasaan, aku gak pernah punya boneka ini deh," gumam Zahra menatap boneka tersebut dengan teliti.
"Yakin? Padahal, kamu sayang banget sama boneka itu. Apalagi, sama yang ngasih," ucap Daffa tertawa kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maksudnya?" Zahra menatap Daffa dengan wajah penuh keingin tahuan.
Daffa menaruh laptop serta mapnya di atas meja. Lalu menyuruh Zahra untuk duduk di sebelahnya. Dengan patuh, Zahra langsung duduk di sebelah suaminya itu.
"Kamu cuma ambil bonekanya? Gak lihat isi di dalam album?" tanya Daffa membuat Zahra semakin bingung.
"Album? Memangnya, ada album, ya? Oh, jadi sampul cokelat itu album?" tanya Zahra dengan mata melebar kaget.
