Area bokongnya sangatlah sakit apalagi jika ia berjalan rasanya seperti di belah dua saja. Lebih baik berbaring di atas ranjang saja sambil bermain handphone.
Si dominan Park tadi entah pergi kemana.
Mata selalu menatap sinis ke awah wanita tengah duduk di sampingnya. Sungguh ia merasa jengkel dengan orang di hadapannya ini.
Krukkk
Sial perutnya tiba-tiba saja lapar.
Memang salah dirinya kenapa menolak tawaran makan dari lelaki Park tadi siang. Sorenya mereka tiba-tiba harus berangkat ke Jepang karena permintaan Erick.
Sekarang Jisung dimana? Ia sudah kelaparan dan ini juga ulah dari lelaki bongsor itu.
"Terima
Gumahan dari samping membuyar lamunan si manis.
Matanya membola lucu ketika melihat nikmatnya makanan disana. Pramugari itu hanya tersenyum sinis ke arah Chenle.
" Jika tidak memiliki uang tak usah ikut ke dalam pesawat VVIP. Sekarang lihat ada seseorang yang tengah kelaparan di pesawat hahaha "
Chenle merengut tak suka saat beberapa penumpang mengolok-olok dirinya. Ck, lihat saja jika si miliarder kaya itu mengajaknya menikah.
Ia akan menerima nya dan membeli pesawat VVIP ini. Lihat saja semuanya tak akan berani lagi mengolok-olok dirinya.
"Ck, yakkk!!! Nona tutup mulutmu itu. Lihat saja jika kekasih ku sudah datang kau akan segera paham. Siapa yang kau buat malu"
"Benarkah?"
"Takut....." sambung nya menatap Chenle sinis.
"YAKKKK KAU...!!!"
"Apa? Tak usah berlaga kau adalah orang kaya"
"Akan ku buat kau bertekuk lutut nona. Dan bersiap saja jika surat pemecatan akan segara hadir karena ulahmu sendiri"
"Jangan hanya berani mengancam saja bukti kan sekarang jika kau benar-benar orang kaya dan cucu konglomerat"
"Kau ben-
"Heh! Gembel Cina untuk apa kau ada di sini?"
Senyum manis Chenle terukir melihat siapa yang mengatakan jika ia gembel. Di peluk tubuh tinggi itu dengan sayang membuat pramugari itu terkejut.
Tak beda jauh dengan beberapa penumpang yang lain.
Mereka sangatlah mengenal lelaki yang tengah si manis peluk. Itu pengusaha tersukses dari Tiongkok. Beliau dan ayahnya adalah pengusaha begitu terkenal apalagi di bidang kuliner.
"Ada?"
"Lucas ge mereka ngatain jika aku adalah orang miskin pada aku cucu konglomerat. Dan keponakan dari paman Wong dan bibi lalu aku adik manis kesayangan mu kan?"
"Ya? Kau memang adik manisku lalu masalah apa?"
Bibir maju beberapa senti karena kesal.
"Mereka mengatai jika aku miskin, ge. Ayo katakan siapa aku sebenernya agar mereka tahu aku sebenarnya siapa"
"Oh ya? Apa bagus memamerkan kekayaan yang kita miliki?"
"Lihat yang kau katakan kakakmu saja tidak mengakui jika kau adalah adiknya, keponakan dari ayah dan ibunya. Tak membual"
"Gege!!!"
"Kau tuli atau bodoh? Apa bagusnya memamerkan kekayaan apa kau tidak mendengar aku berkata barusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Miliarder Husband [Jichen]√
RomanceChenle tak pernah berpikir untuk berurusan dengan orang kaya. Walau hidup di kalangan pembisnis seperti pamannya tidak membuat ia harus berurusan dengan orang kaya. Tapi karena lamaran kerja miliknya yang membuat kopi pemilik perusahaan itu tumpah...