Tiba-tiba saja kontrak kerja sama dengan perusahaan Lee Erick putus. Akibat skandal yang di lakukan CEO dari perusahaan Lee itu.
Banyak siaran televisi yang membagikan berita yang cukup viral di dunia digital sekarang.
Desah desuh mengatakan jika sekertaris kedua persediaan Park terlibat dalam masalah korupsi empat perusahaan terbesar di Asia ini.
Mr. Wong, Mr. Park, Mr. Dirgantara dan tidak lupa Mr. Lee termasuk Lee Erick sendiri.
Kerugian tidaklah kecil membuat perusahaan yang berasal dari Indonesia mengalami sedikit masalah akibat korupsi besar-besaran ini.
"Seperti kita tidak bisa lagi berkerja sama dengan Mr. Lee"
Komentar Mr. Dirgantara cukup membuat suasana meeting kali cukup panas dan penuh dengan kehati-hatian.
"Saya tak pernah melakukan hal seperti itu"
"Mr. Lee samua bukti yang sudah di berikan tuan Jeno sudah cukup membuat yakin jika itu anda. Bahkan perusahaan milik Mr. Dirgantara saja mengalami masalah"
"Jika itu adalah akal busuk dari Persedir Park apa kalian yakin???"
"Seorang miliarder mengambil uang?" Mr. Wong bertepuk tangan kagum di bangkunya. "Julukan Persedir dan miliarder Korea belum cukup membuktikan jika beliau tidak akan kesusahan dalam hal seperti ini"
"Kau saja tidak tahu akan busuk lelaki Park bangsat Jisung"
"Yakkkk!!!"
"Sekertaris Zhong saya harap anda tenang jangan memperkeruh suasana"
Chenle tentu saja tidak terima jika Jisung yang di salah kan. Gara-gara lelaki bodoh Lee ini, waktu satu minggu untuk berlibur lenyap begitu saja.
Baru tiga hari bersantai di rumah dan bermanja-manja dengan Jisung harus terganggu.
"Saya harap kontrak kerja sama kita berakhir"
"Yakkk!!! Jisung dari mana hak mu untuk memutuskan kontrak kerja sama kita! Katakan bukti yang kalian terima"
Disinilah seorang Lee Jeno, lelaki gagah dan perkasa menolong para pengusaha sukses ini.
Rekaman di putar terlihat disana ada tiga orang dengan keadaan yang cukup tegang.
"Lakukan saja Lee! Kau bisa kaya termasuk kami!"
Lelaki Lee itu memutar bangkunya pelan. "Aku sudah gagal mendapatkan lelaki Zhong itu tapi aku akan mengambil sebagian uang dari tiga perusahaan besar itu"
"Cukup bagus tapi itu berbahaya"
"Park Jihan kenapa kau sangat takut ingat Jisung sudah membuangmu demi kekasih tidak jelasnya. Apa kau tidak ingin membelas dendam kita bisa membunuhnya bukannya mereka akan ke Jepang"
Sepertinya ada yang sakit hati di katakan kekasih yang tidak jelas.
Jihan hanya diam tapi usapan lembut yang di berikan Erick cukup membuat ia nyaman.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan tapi balas dendam adalah hal yang bagus. Aku juga ingin membunuh Jisung mengambil kekuasaannya bukannya bagus"
"Itu sangat bagus"
"Cara yang harus kita lakukan apa??"
Pertanyaan Jihan membuat kedua manusia serakah itu tersenyum dengan lebar. "Dekati saja Mr. Dirgantara rayu dia sedangkan kami akan melakukan tugas kami"
"Apa?"
"Wonyoung berhasil mengatahui data-data keuangan perusahaan LP crop dan dia sudah berhasil mengambil sedikit dari uang perusahaan dan masuk kedalam perusahaan milikku"
"Bukannya ada Sungchan??"
"Lelaki itu bodoh cukup kau mengangkang di hadapannya saja sudah membuat dia memberikan setiap data keuangan perusahaan"
Tiba-tiba saja rekama terhenti karena perlakuan Erick yang tiba-tiba saja membanting.
Chenle menatap tak percaya pada lelaki Lee ini.
"Lee Erick anda sudah bersalah malah menambah kesalahan saja"
"Mr. Zhong bisa kau diam." herdik Erick kesal.
"Kita putuskan saja kontrak kerja sama ini. Maka kami tidak akan melaporkan ini pada pihak yang berwajib tapi anda tidak bisa melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan LP Crop maupun Wong Crop"
"Ck, sialan"
Lelaki itu pergi begitu saja sambil terus mengumpat karena kesal terhadap setiap orang yang ada di dalam ruangan meeting.
"Kami pamit Persedir Park"
"Sampai bertemu kembali Mr. Wong dan Mr. Dirga"
Tinggal keduanya saja di dalam ruangan itu. Lelaki bertubuh tinggi itu mengambil jasnya yang ada di kursi.
Ia merasakan sebuah pelukan di pinggangnya.
"Kenapa?hmm"
"Mau bobo Ji kantung banget tapi kita masih berada di kantor. Padahal ijinku sampai satu minggu belum juga satu minggu harus kembali ke kantor"
"Nanti saja ya. Tugasku masih banyak"
"Tapi aku boleh minta satu permintaan setelah aku tidak akan banyak bertingkah"
"Apa"
"Kenapa kau sangat cuek!!Apa kau memiliki kekasih lalu ingin meninggal aku sendiri. Dasar dominan bangsat aku membencimu"
"Kau ini kenapa aku memang seperti ini"
"Tidak suka. Kau tetap jahat dan brengsek aku tidak menyukai"
"Baiklah babe kau ingin apa?"
"Ingin buah jeruk masam"
"Jangan makan buah yang terlalu masam cari makanan yang lain saja"
"Tapi aku ingin buah jeruk yang paling masam, boleh ya. Please~🥺"
"Baiklah, mintalah pada Jaemin untuk membelinya"
"Tapi aku ingin kau Ji"
"Sayang, perkerjaanku masih sangat banyak mintalah pada yang lain saja"
"Aku membencimu!!!!"
Brakkk
Pintu yang tertutup dengan kasarnya bersama dengan kepergian si manis. Memang perkerjaan nya sangatlah banyak, semoga Chenle tidak pulang sendiri.
Hembusan nafas sebelum kembali masuk kedalam ruangannya. Ternyata ada Jeno dan Wonyoung tengah berdebat mungkin saja masalah tadi.
"Itu bukan aku!"
"Tidak usah mengelak sialan lebih baik kau pergi saja dari sini tidak usah berkerja lagi"
"Jisung tolong aku! A-aku tidak melakukan itu"
"Bereskan barang-barang mu dan angkat kaki dari sini." kata yang terlontar dari belah bibir lelaki Park itu membuat Wonyoung bungkam. "Semoga ingin menjadi tindakan terakhir bagimu di cerita hidupku"
"Menyebalkan"
Satu masalah selesai sekarang satu masalah datang. Chenle tiba-tiba saja marah seperti seseorang tengah PMS saja.
"Tuan Lee bisa kau carikan aku jeruk masak dan cari keberadaan Chenle untukku"
"Baiklah"
Sendiri lagi biasanya ada kelakuan random dari kesayangannya yang cukup membuat ia sedikit terhibur.
Next...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Miliarder Husband [Jichen]√
RomanceChenle tak pernah berpikir untuk berurusan dengan orang kaya. Walau hidup di kalangan pembisnis seperti pamannya tidak membuat ia harus berurusan dengan orang kaya. Tapi karena lamaran kerja miliknya yang membuat kopi pemilik perusahaan itu tumpah...