Setelah kejadian kemarin Chenle berusaha menghindari pemuda Jung itu. Dari kegiatan yang semakin ia buat padat untuk dirinya sendiri.
Tanpa harus bertemu dengan pemuda itu lagi. Jikapun ada ia pasti membawa Mr. Lee yang menemaninya.
"Selamat pagi persedir. Pagi ini jadwal anda saya kosongkan karena adik anda ingin bertemu. Siang nanti kita akan mencari baju dan melakukan kontrak kerja pada perusahaan Wong Crop. Malamnya anda harus menghindari acara nona muda Jang"
"Baiklah"
Pintu di dorong pelan. Dan si manis tak beranjak dari tempatnya.
"Kau boleh keluar"
"Tapi maaf nona, persedir Park belum menyuruh saya untuk keluar"
"Terserah kau saja"
Nona muda itu duduk di hadapan hyungnya. Chenle tidak salah lihat dengan prilaku yan di tunjukan gadis ini. Sangat mirip dengan seseorang yang menggoda.
"Maaf nona bisa ada percepatan persedir Park harus melakukan meeting pagi hari ini"
"Ck, oppa aku ingin mengatakan sesuatu padamu"
"Keluar...!!"
"Dengarkan dulu aku oppa. Apa kau tidak pernah berpikir ataupun mengingat waktu kita dulu".tangan yang lebih tua di genggam dengan begitu erat. " Ayo kita mulai dari awal lagi"
"Aku sudah memiliki kekasih"
Apa hubungannya kekasih dengan adiknya?
Tawa sumbang mulai terdengar. Seperti inikah akhir dari kisahnya.
"Kenapa kau berbohong?! Bukannya kau sudah berjanji padaku kenapa kau ingkari...?!"
"Kau yang memulai"
"Tapi kau sama menikmati kala itu Jisung oppa. Aku tidak terima jika ini berakhir. Aku Park Jihan berjanji akan menghancurkan kebahagiaanmu selama aku hidup"
"Lalu?"
"Kekasih mu akan mati hari ini esok ataupun lusa"
"Kau pikir aku takut?"kekehan kecil tapi berhasil membuat yang di samping merasa remember." Jika aku duluan membunuhmu "
"O-oppa..."
"Kaget? Apa kau pikir aku akan takut dengan segala ancaman yang kau berikan padaku, Jihan-ssi?"
"Aku akan memberi tahu eom-
"Beritahu saja...!!! Buat mereka semakin memandang buruk padaku! Katakan saja Jihan-ssi. Kau salah satu saudara yang paling hina yang pernah kutemui selama ini. Jangan pernah berpikir jika seseorang yang diam akan takut denganmu penuh dengan mulut kotor itu"
"Kau membenciku?Oeh, aku tidak berharap kau bisa menerima kehadiranku sebagai saudara tapi waktu kita. Apa kau tidak bisa menerimaku sebagai bagian masalalu mu"
"Aniya. Aku tidak berharap kau ada disana"
"Kenapa? Apa aku seburuk itu di ingatanmu hiks jawab aku oppa"
"Ya kau begitu pahit dan buruk untuk ingatanku"
Tubuh kurus itu berbalik dan pergi. Apa yang ia harapkan dari seseorang seperti hyungnya ini.
Chenle yang tidak paham hanya bisa tersenyum kuda kearah atasanya. Mendorong kopi pahit yang ia buatkan dan langsung saja di terima dengan pemuda Park itu.
"Bisa kita percepatan pertemuan dengan Mr. Wong"
"Tidak bisa persedir. Anda harus melakukan meeting sekarang karena rekan kerja sama anda yang berasal dari Jerman sudah datang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Miliarder Husband [Jichen]√
Roman d'amourChenle tak pernah berpikir untuk berurusan dengan orang kaya. Walau hidup di kalangan pembisnis seperti pamannya tidak membuat ia harus berurusan dengan orang kaya. Tapi karena lamaran kerja miliknya yang membuat kopi pemilik perusahaan itu tumpah...