My Miliarder Husband Chapter Tiga Belas:Back To Korsel

1K 85 0
                                    

Gila, sumpah.

Apa yang mereka alami tadi sore menjelang malam benar-benar gila.

Ternyata yang bunuh Ryunjin bukan mafia atau Yakuza ternyata psikopat tiga bersaudara itu.

Jisung jadi pusing sendiri.

Ia terus mendakap si manis yang syok karena hampir aja terlindas truk. Yang di kendari dengan si bungsu psikopat.

Jika tidak ada Hendry mungkin tiga psikopat itu akan berkelahi dengan Jisung sendiri.

Mereka bisa selamat karena ada mayat Ryunjin dan beberapa jasad yang mereka temukan di semak-semak.

Mereka pura-pura membuat jasad itt terkena jebakan baru yang di buat dengan tiga bersaudara itu.

Mereka terlalu fokus pada mayat di sana tidak menyadari jika mobil milik mereka sudah Jisung pasangan peledak.

Dan mereka pergi berlari ke arah kota. Hanya Hendry dan Chenle saja yang berlari waktu psikopat itu masih bernafas.

Si manusia tiang Park harus memastikan jika mereka masuk kedalam jebakan miliknya. Waktu itu Jisung bersembunyi di dalam bagasi mobil.

Saat ingin meledakkan mobil ia langsung saja keluar dari sana dan mengaktifkan peledak. Ia kurang yakin dengan bahan peledak kecil itu.

Sebelum api dan ledakan itu padam ia mengumpulkan semua jebakan yang dapat ia ambil. Dan memasang di sekeliling mobil dan berlari menjauh.

Ternyata salah satu psikopat itu masih bisa selamat dari ledakan mobil itu. Tapi kedua kalinya harus terlepas dan kepala tertembak oleh Jisung. Yang masih melihat jika psikopat itu hidup.

Sekarang mereka sudah ada di bandara.

Hutan itu sudah di amankan. Rumah milik tiga psikopat sudah di bakar. Ternyata ada lelaki tua yang sudah menjadi incaran kepolosan Tokyo.

Akhirnya tertangkap dan mendapatkan hukuman mati dan di saksikan dengan seluruh warga dengan Tokyo.

Mungkin hutan itu akan di tutup tapi seperti tidak malah banyak orang yang datang untuk melihat.

"Pulang"

Ahh, bahkan suaranya masih saja bergetar.

"Baiklah kita akan pulang"

"Aku ijin tidak berkerja selama satu minggu tidak masalah kan??"

"Baiklah di temani dengan Mr. Huang tak apa kan?"

"Tak usah aku memiliki sahabat yang akan menemaniku di apartemen siangnya. Malamnya kau akan datang ke apartemen kan?"

"Tidak bisa berjanji tapi aku akan berusaha. Semisalnya jam enam belum ada di apartemen, pulang ke rumah paman mu atau minta sahabat mu menemanimu"

"Kenapa kau tak usah berkerja saja"

"Hai, kau akhir ini sangat manja apa ada sesuatu?hmm"

"Tidak kok apa salahnya bermanja pada kekasih sendiri"

"Aku sudah mengatakan jika aku menyukaimu"

"Aku benci kau Park"

"Bercanda ayo kita akan berangkat bersama Erick dan gege mu"

"Baiklah"

Chenle masih sedikit takut dengan Erick ternyata ia musuh dalam selimut.

Tangannya terus mengenggam tangan besar milik Jisung. Membuat seseorang di belakang sana mendengus kesal.

Padahal ia berharap adiknya memeluk dan menceritakan masalahnya terhadap dirinya. Lalu ia datang ke Japang untuk apa???

Tentu saja menjaga dan mengawasi bocah tak berakal di depannya ini. Sungguh ia sangatlah kesal terhadap si manis ini.

Di dalam pesawat hanya di temani keheningan yang tak terlalu saja. Chenle ingin beristirahat sebentar dan tertidur di dekapan seorang Park Jisung.

Mungkin tengah malam mereka sampai di negara gingseng itu.

Tentang paha Jisung kemarin, memang ada luka bekas sayatan karena tak sengaja bersenggolan dengan penumpang lain. Akhirnya mereka cekcok dan penumpang asal Irlandia itu memberikan sedikit kenangan bagi Jisung.

Dan lelaki bermarga teman itu harus merasakan omelan dari pujaan hatinya, tak artinya khawatir bukan???

Di elus rambut itu dengan halus dan sedikit pelan.

"Jisung jika sampai kau bangunkan aku ya nanti aku akan pulang bersama Lucas ge. Kerena ada Jungwoo hyung yang akan menjemput kami"

"Baiklah"

Rasanya sangat lah penik di bagian kepala, kebas di perut dan rasa mual.

Tidak mungkin jika ia mabuk pesawat jelas-jelas jika ia bukan seseorang seperti itu. Tapi bisa saja jadi karena ini penerbangan pertama ia sebelum menjadi orang miskin dulu.

"Apa dia sudah tertidur?" tanya Lucas yang berada di sebelah Jisung. "Sebenarnya apa yang terjadi kenapa dia terlihat sangat ketakutan bersama dengan anak dari Macau itu"

"Ahh, kami terjebak di hutan yang terdapat tiga psikopat gila. Dia hampir saja terlindas trak saat berusaha kabur bersama Hendry saat aku masih sibuk membunuh tiga bersaudara itu"

"Aku kira mereka berempat bersaudara"

"Itu appa nya sedikit tidak menyangka jika orang pertama yang merupakan bunuh adalah ibu mereka sendiri"

"Benar-benar keji"

Jisung hanya berdeham dan memperbaiki cara duduk si manis.

"Mr. Wong apa kau membantu"

"Apa? Apa itu ada hubungan dengan adikku"

"Tentu saja"

"Lalu?"

"Siapa sahabat dari adikmu yang pernah membuat ia celaka waktu masih sekolah"

"Kang Mina dia mantan sahabat adikku sekarang dia mempunyai sahabat manis kalau tak salah namanya Lee Haechan"

"Lee Haechan??“

" Apa ada yang salah??"

"Bukannya itu tunangan dari Mark Lee“

"Kau kenal dengan sahabatku? Sangat menakjubkan sekali anda tuan Park"

"Kami pernah melakukan kerja sama waktu aku masih berumur dua puluh satu tahun"

"Kau memiliki ingat yang kuat lalu siapa yang ingin celakai Lee Haechan atau Kang Mina"

"Lakukan apa saja membuat gadis itu benci pada dirinya sendiri"

Seperti ini bagus untuk anak buah milik Lucas sendiri.













Next...!!

My Miliarder Husband [Jichen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang