Takut

181 121 99
                                    

"Bayangan itu kian menyiksaku."


💚


💚


💚


🍂Happy Reading Guys🍂

Keesokan harinya, Nayla masuk ke sekolah, dia datang lebih awal agar bisa tidur beberapa menit sebelum jam pelajaran dimulai. Tak selang waktu lama Yoga pun datang dan langsung duduk di samping Nayla, dia pun mengambil handphone nya dan juga earphone miliknya.

Dia mendengarkan beberapa lagu kesukannya sambil menutup kedua matanya, Nayla yang sadar dengan kedatangan Yoga langsung membuka kedua matanya, dia bangun dan membuka tas milik Yoga tanpa izin dari pria itu.

Nayla pun mengambil satu botol susu kesukaannya dan langsung meminumnya, tanpa menghiraukan pria yang ada disampinya itu. Yoga yang sadar pun mulai berbicara. "Fitri. Dia ada disini." ucap Yoga dengan kedua mata yang tertutup.

Bagaikan disambar petir, Nayla kaget dan terdiam beberapa saat. Dia berusaha mencerna perkataan dari pria itu, apa maksudnya? Fitri? orang yang pernah membullynya saat ia masih duduk di bangku SMP dulu.

Yoga yang sadar dengan diamnya Nayla pun melanjutkan perkataannya. "Dia sekelas sama kita."

Benar-benar rasanya saat itu Nayla ingin mati saja, ia masih belum bisa terima dengan kenyataan tentang hubungan kedua orang tuanya yang palsu itu, kehadirannya yang tidak pernah diinginkan, belum lagi sang ibu yang pergi karena ulah ayahnya. Dan sekarang harus ditambah dengan kehadiran Fitri.

Kenapa rasanya takut banget, bahkan untuk mendengar namanya saja gw sudah takut, dan sekarang gw harus bertatapan muka dengannya setiap hari. Tanpa sadar air mata Nayla mengalir begitu saja.

Yoga yang diam-diam memperhatikannya hanya bisa diam dan dia sudah tahu pasti kalau dengan hadirnya Fitri, maka semua hal buruk akan datang untuk gadis ini.

Sambil meletakkan kepalanya di atas meja Nayla menangis dalam diam, dan sesekali terdengar suara isak tangisnya, ia merasa takut jika kejadian yang sangat mengerikan beberapa tahun yang lalu, harus terulang lagi.

Yoga yang merasa iba dengan gadis itu pun, hanya diam dan terus menatap gadis itu sambil berkata. "Nay, lo akan baik-baik aja. Nggak usah cengeng," ucap Yoga yang berusaha melindungi gadis itu walau sedikit gengsi.

"Gw nggak akan baik-baik aja Ga," ucap Nayla sambil sedikit terisak-isak.

Tiba-tiba, Heru dan kedua temanya yang lain. Yaitu Riri dan Dika pun datang mereka yang melihat Nayla langsung mendekati gadis itu.

Sementara Nayla masih menangis karena bukan hanya takut, tapi ada banyak kesedihan untuknya saat ini.

🥀🥀🥀

"Lo kenapa nangis Nay?" tanya Heru cemas.

"Nay, lo kenapa?" tanya Dika dan Riri.

Namun Nayla tidak menjawab pertanyaan itu sama sekali, dia hanya menggelengkan kepalanya sambil menutupi wajah dengan buku miliknya.

"Nay, coba deh lo liat gw dulu. Lo jelasin lo kenapa nangis Nay?" bujuk Dika pada Nayla.

"Nay, jangan bikin kita khawatir dong Nay," sambung Riri.

Nayla yang merasa bersalah pun mulai mengangkat wajahnya, ia sedikit tersenyum saat melihat ketiga teman baiknya itu. Yoga yang melihat senyuman dari gadis itu merasa sakit, ntah kenapa senyuman Nayla saat ini terlihat sangat menyakitkan. Seperti ada banyak luka yang sedang ia sembunyikan.

YOLA (Yoga&Nayla) "SELESAI" ✔️   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang