"Hah ...."
Ting!
[Dewa Kaerus: Jangan terlalu sedih, Jiwa Muda. Aku ada di sini<3]
Aku menatap datar papan pesan itu dan kembali memejamkan mataku. Sejak tadi aku hanya berbaring di atas sofa dan menatap langit-langit kamarku.
Entah mengapa semenjak balik dari taman, aku merasa hampa. Tak tahu apa ini karena aku bingung atau kecewa. Bahkan kehadiran Dewa Kaerus tak dapat membangkitkan semangatku.
Jika kalian penasaran bagaimana respon Grand Duke, aku akan mengatakan jika ini akan sangat, sangat, sangaattt mengecewakan.
Tentu saja tidak ada jawaban pasti dari permintaanku itu. Grand Duke terpaksa pergi karena tamu dari istana datang berkunjung. Tak tahu siapa itu, tapi aku membencinya.
Walau Grand Duke berkata akan membahas ini lagi, tapi aku tak yakin jika ia akan menyetujui permintaanku.
Sejujurnya saat meminta hal itu, aku bisa melihat perubahan raut muka lawan bicaraku. Sorot mata yang awalnya terkejut berubah menjadi sendu. Perubahan itu cukup menyakiti hati kecilku.
Rasanya aku salah meminta hal itu. Aku sudah seperti melakukan dosa besar, arghhh.
[Dewa Kaerus: Omong-omong, apa kau tidak penasaran dengan siapa yang datang ke rumahmu? ٩(◕‿◕。)۶]
Aku diam untuk sesaat. Jika dipikir-pikir, siapa yang berani datang ke rumah Grand Duke Clary? Bahkan di waktu ia beristirahat setelah bekerja demi negara? Tentu saja orang itu bajingan tidak tahu takut.
Apa fitur suara bisa digunakan dari sini?
[Dewa Kaerus: Tidak bisa, Jiwa Muda. Jarak max adalah 7 meter, apa kau lupa? Ckck, padahal masih muda (# ̄0 ̄)]
Kau masih banyak omong, sepertinya kau baik-baik saja.
[Dewa Kaerus: Hahahahh, apa kau mengkhawatirkanku? Awww, betapa manisnya (´ ω '♡)]
Aku segera turun dari kasur dan berjalan keluar kamarku menuju ruang tamu di mana Grand Duke dan tamu itu berada.
[Dewa Kaerus: Apa kau akan menghampiri mereka? Kurasa itu bukan ide bagus, Jiwa Muda.]
Huh? Memangnya kenapa? Apa--
Dari jauh dapat aku lihat ksatria dari istana yang berjaga di depan pintu. Aku segera menghentikan langkahku.
[Dewa Kaerus: Pangeran pertama datang dari istana. Yang kau acungi jari tengah waktu itu ( ◡‿◡ *)]
Tunggu, Pangeran William? Kenapa ia ada di sini?
Tidak mungkin dia akan membahas penghinaan yang aku lakukan padanya, bukan? Tidak mungkin, kan?
Dewa Kaerus, apa yang harus aku lakukan? Apa yang mereka bahas?
[Dewa Kaerus: Aku tau, tapi ... ini kabar buruk. Ah, tapi ayahmu dapat mengatasi ini. Jadi kau tak perlu khawatir (´ ∀ ' *)]
TAK PERLU KHAWATIR GIMANA JIKA KAU BILANG INI KABAR BURUK?!
Tidak, tenang dulu Ara. Jangan gegabah. Tenangkan dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragile Fantasy
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] / [Slow Update] Lena mati karena menjadi sasaran tembak perampok bank. Padahal ia hanya ingin pulang ke rumah dengan damai setelah bekerja. Saat ia membuka mata, Lena bertemu dengan sosok yang menyebut dirinya dewa dan menda...