21

135 27 6
                                    

Semuanya berakhir dengan cepat. Charles dan Glen mengatasinya tanpa masalah. Putri Catlyn, Eva, dan ... eum siapapun ksatria itu—mereka reuni setelah berpisah selama beberapa jam.

Dan aku?

Sedang digendong oleh Ren. Lalu apa yang aku lihat?

Tentu saja Grand Duke yang menyidang Liam. Aku tak tahu apa perkara yang dibuatnya, tapi sesaat Charles mengambil alih masalah, Grand Duke langsung menyeret Liam menjauh.

Sistem, fitur suara!

Aku mengamati setiap kata demi kata di papan sistem dengan cermat.

["Kau. Apa ini rencana keluargamu? Apa bajingan-- kaisar itu yang menyuruhmu?"]

Oh ... hei, apa ini benar Grand Duke? Aku tak pernah mendengarnya menghina anggota keluarga kerajaan selama ini. Maksudku, dia memang membenci mereka tapi tak pernah menggunakan kata kasar seperti itu.

["No, that's not the case, Your Grace. Kami benar-benar diculik! Aish, aku sedang lelah, jangan tuduh-tuduh diriku, lah!]

["Me--"]

["Duke, Ara tadi diculik. Lalu aku dan Zeke berusaha menolong, ehh ... kami ikut diculik juga. Dan ya, berakhir di sini."]

Damn, apa ini Liam yang aku kenal? BAGAIMANA BISA DIA HEBAT MENGARANG SEPERTI ITU??

Aku tercengang dengan fakta ini. Kupikir Liam akan menumpahkan semuanya pada Grand Duke, akan tetapi ... dia membalutnya dengan cerita bohong yang masuk akal.

["Lalu bagaimana dengan ini? Apa kau yang mengikat pita ini pada pada gading babi hutan di sana?"]

Ah, mereka membicarakan pita biruku! Ehm, sebenarnya aku sengaja memberi tanda itu. Jikalau Grand Duke bertemu jalan buntu, mereka dapat menemukan jalan menuju benteng ini. Tentu saja semuanya ideku. Tapi kalau Liam mengatakan sejujurnya, aku tak yakin hal baik akan keluar.

["Ya. Aku sengaja menggunakan pita itu agar mudah diidentifikasi. Syukurlah Duke dapat mengambil pesan tersirat itu.]

...

...

...

Aku harus akui jikalau Liam akan menjadi seorang narator yang hebat. Semuanya terdengar dan terlihat natural! Lihat saja ekspresinya yang tetap sama itu!

Tanpa bicara apapun lagi, Grand Duke langsung bergerak menghampiri tempatku, meninggalkan Liam yang membatu di sana. Aku harus mengucapkan rasa syukurku padanya nant--

["Ugh, ini gila. Kebohongan buatan Noah memang hebat. Latihan dalam hati di sepanjang perjalanan tadi tidak sia-sia karena leherku masih utuh."]

... Aku harus berterima kasih pada Noah saja langsung.

---

"Nonaa!" Olive berlari menghampiriku. Matanya sembab, mungkin karena banyak menangis. Yaaa sekarang pun ia masih terisak sembari memelukku erat.

"Ma-maafkan saya. K-karena sa--"

"Oli--ve. Aku tidak bisa bernapas!!"

Ya ampun, ini mah aku mati duluan karena kehabisan napas yang ada!

Olive segera melepas pelukannya. Ia beralih memegang kedua bahuku. "M-maafkan--saya, Nona."

"Tidak apa, Olive. Kan Ara sudah kembali dengan sehat!"

Lagipula ini keputusanku untuk kabur—walau mereka tahunya aku diculik. Tapiiii ... ini bagus, bukan? Aku telah kembali! Sambut dengan bahagia dong!

Fragile FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang