17

212 37 1
                                    

"Selamat ulang tahun, Lady Arabella."

Cupp

Noah mencium telapak tanganku dengan sangat anggun. Kesan seorang bangsawan sangat kental pada dirinya.

He's indeed a noble.

Berbeda sekali dengan Liam yang datang dan segera melipir ke meja makan. Bahkan ia tak mengucapkan selamat dan hanya menyibukkan dirinya sendiri.

Omong-omong, mari kembali ke beberapa jam sebelum ini terjadi.

---

Bertepatan tanggal 9 April, aku bangun lebih siang dari biasanya. Bahkan saat aku sadar dari alam mimpiku, aku dapat melihat panekuk dan juga segelas susu di meja kamarku.

Ini sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Clary. Untuk yang berulang tahun, mereka dibiarkan bangun siang dan bermalas-malasan di atas kasur. Posisi mereka di hari spesialnya sudah seperti pengangguran yang tak perlu melakukan apapun.

Ya, hari ulang tahun di sini sudah seperti akhir pekan karena kita bisa molor sampai siang dan juga tak melakukan pekerjaan apapun. Sayangnya hal ini hanya setahun sekali, karena saat akhir pekan biasa pun aku harus bangun pagi.

"Selamat pagi, Nona."

Aku menoleh dan melihat Anna yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia membawakan baskom berisi air dan juga handuk untuk diriku mencuci muka.

"Selamat ulang tahun, My Lady." Anna tersenyum lembut dan segera membantuku.

"Hehehe, terima kasih, Anna."

Aku mencuci mukaku dan menyantap sarapan pagi ini. Karena ini masih jam 9 pagi, aku akan menikmati waktuku terlebih dahulu.

Aku akan menyelesaikan semua acara dengan cepat, jadi aku dapat pergi keluar mansion saat sore nanti.

[Dewa Kaerus: Selamat pagi dan selamat ulang tahun, Jiwa Muda! Aww, kau semakin besar saja (ノ◕ヮ◕)ノ*:・゚✧]

Oh, tumben sekali kau datang? Tak kabur seperti sebelumnya?

[Dewa Kaerus: Hahahaha, aku sibuk, tapi aku menyempatkan diri untuk mengucap selamat, utututu (づ ̄ ³ ̄)づ]

Ewhh, aku tak menginginkan respon seperti itu. Bukankah lebih baik kau bekerja untuk mendapatkan otoritas milikmu lagi?

Sudah beberapa kali Dewa Kaerus angkat tangan dengan masalah yang aku hadapi karena masalah kewenangan miliknya yang kurang. Ya, berujung dia menghilang.

Tapi masalah kali ini membuatku harus ambil alih. Dewa Kaerus benar-benar tak bisa diharapkan sekarang. Ya, tapi setidaknya ia telah memberikan fitur dan skill yang bisa aku percayakan.

[Dewa Kaerus: Heii, bukankah itu terlalu kasar? Aku benar-benar tidak ada ilmu berkaitan dengan pahlawan. Kau yang pertama di dunia ciptaanku ┐( ̄~ ̄)┌]

Ya ya, maaf. Tapi setidaknya kau jangan menghilang saat aku tanya.

"Nona, apa ada sesuatu yang salah? Anda terlihat kesal sejak tadi." Anna yang selesai merapikan tempat tidurku pun bertanya.

Aku menggeleng. "Tidak ada. Ara hanya kepikiran bagaimana katak muncul!"

Anna sempat diam sesaat sebelum tertawa canggung. "Ah, kalau itu saya kurang tahu, Nona. Mungkin Olive bisa menjawabnya jika Nona bertanya."

Fragile FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang