Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, hubungan Antariksa dan Aurora belum juga membaik malah kini mereka nampak bagai orang asing.
Sudah dua bulan lamanya Antariksa menjalani hari tanpa ada nya sosok Aurora namun tak seharipun bayangan Aurora terlepas dari pikiran nya.
Begitupun Aurora, walau ia nampak sangat acuh dengan Antariksa karena dirinya masih kalah dengan ego yang begitu besar tapi bayangan Antariksa tak luput dari pikiran nya.
Dan untuk Ella orang yang sangat di tunggu untuk meluruskan masalah ini tak kunjung datang ke sekolah, entah dia memang sengaja membuat hubungan Antariksa rusak atau ada hal yang membuatnya tidak bisa masuk ke sekolah.
We never know....
....
"Eh kita mau ke kantin atau go food nih?" Tanya Jane
"Kek nya kantin aja deh, gua kangen sama suasana kantin nih." Jawab Flores yang diangguki kedua sahabatnya
"Tapi kan Aurora...." Nicky menggantungkan kalimatnya kemudian melihat ke arah Aurora
Sejak beberapa hari yang lalu Aurora memang sudah bergabung kembali bersama sahabatnya karena dia sangat merindukan menghabiskan waktu istirahat bersama keempat sahabatnya itu.
Mereka makan bersama tetapi tidak pergi ke kantin, biasanya mereka memesan lewat aplikasi online atau perwakilan dari mereka memesan makanan di kantin kemudian membawa dan memakannya di kelas.
Aurora yang merasa di lihat langsung menunjuk dirinya sendiri "Gue? Kenapa gue? Udah kalih santai aja, gua juga kangen ni sama susana kantin yang sumpek sama lautan manusia."
"Fiuhhhh." Keempat sahabat Aurora menghela nafas lega, pasalnya Aurora sering kali menolak jika di ajak ke kantin dengan alasan tidak mau melihat wajah 'Dia'
Akhirnya Aurora CS setuju makan di kantin tetapi dengan syarat...
"Gua ga mau gabung sama geng cowo lu pada, gua belum sanggup liat mukanya hehe." Pinta Aurora
Keempat sahabat Aurora yang paham dengan maksud Aurora mengangguk sambil tersenyum sebagai jawabannya.
Kini Aurora CS sudah berada di kantin dan duduk di meja yang berbeda dari meja yang biasa mereka tempati sebelumnya, mereka mulai memesan makanan dan setelah menunggu beberapa saat makanan datang.
Aurora menikmati makanan nya sambil melihat sekitarnya, kemudian tanpa di sengaja matanya menangkap seorang lelaki yang nampaknya sedang membujuk kekasihnya yang sedang merajuk.
Pemandangan itu membuat memori kenangan di kepala Aurora kembali berputar, teringat bagaiman dirinya sering merajuk untuk mendapat perhatian dari Antariksa.
"Tingkah cowonya mirip banget sama Antariksa, kalo gua lagi ngambek pasti dia bakal lakuin hal apapun buat bujuk gue supaya gua ga ngambek lagi." Ujar Aurora pelan hampir tidak terdengar
Jane yang menyadari Aurora berkata sesuatu namun tidak jelas mengatakan apa langsung bertanya penasaran "Ngomong apa si ra?"
Mendengar suara Jane yang menyebut namanya ia langsung mengalihkan pandangannya kepada Jane "Ah engga, gua ga ngomong apa-apa salah dengar kalih lu."
Jane mengerutkan dahinya "Engga ko gua ga salah denger, kuping seorang Jane Coles ga bakal salah denger."
"Yakin ga salah denger? Padahal kuping lu itu tergolong kuping yang harus di korek pake beko loh." Saur Flores membuat Jane mendengus kesal
"Hahahah 1000 untuk Flores." Ucap Anna sambil mengacungkan jempol
Jane yang merasa di tindas hanya menghela nafas pasrah dan membuat keempat sahabatnya menertawakan kepasrahan nya.
YOU ARE READING
Aurora : My Happiness
Teen FictionDia, Aurora wanitaku yang berhasil membuatku menjadi percaya kembali dengan cinta. Dia adalah sumber dari seluruh kebahagiaanku yang berhasil menjadikan ku mahkluk paling bahagia di planet ini. Dengan senyum nya yang menular, ya senyuman itu yang me...