Pagi ini terasa berbeda bagi dua makhluk bumi yaitu Aurora dan Antariksa, bagi mereka pagi ini adalah pagi terberat dari pagi yang biasanya.
Mau tidak mau, suka tidak suka mereka berdua harus menjalani aktivitas mereka seperti biasa. Pergi ke sekolah belajar dan kembali ke rumah walaupun hari ini akan berbeda dari hari sebelumnya.
ANTARIKSA POV
Rasanya aku tidak ingin terbangun dari tidur ku lagi, aku tau hari ini akan jadi hari terberat dari hari yang paling berat, padahal bisa saja aku bolos dan tetap tidur sepanjang hari namun entah kenapa kali ini aku sangat ingin pergi ke sekolah.
Dengan berat hati aku melangkahkan kakiku menyusuri koridor menuju kelas, belum genap sehari tanpanya diri ini sudah merindukan sosok gadis mungil berpipi chubby yang mempunyai gummy smile terindah di bumi.
Biasanya Aku berjalan berdampingan dengannya sambil bergandengan tangan, bersenda gurau dan bermesraan di sepanjang koridor.
Aku terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan heran dari murid lain, aku tau mereka pasti heran mengapa tidak ada gadis mungil yang biasanya selalu berjalan tepat di sampingku.
Sampai ketika aku melihat sosok gadis yang tak asing bagiku, ya siapa lagi kalau bukan Aurora Orezo kekasih ku eh ralat mantan yang sebentar lagi akan menjadi milikku kembali.
Mata kami bertemu tetapi ada yang aneh dengan matanya mengapa mata gadis mungil kesayangan ku itu terlihat bengkak? Apa dia menangis sepanjang malam? Jika iya maka aku tidak akan memaafkan diri ku sendiri yang sangat bodoh karena sudah membuat gadis mungil kesayangan ku itu menangis sepanjang malam.
Aku mencoba mengabaikan tentang matanya yang bengkak karena saat ini aku harus memberikan senyum yang biasanya aku berikan kepadanya.
Aku memberikan senyum seperti biasanya tetapi kali ini bukan gummy smile atau senyum yang ia beri pada ku melainkan tatapan kebencian yang ku dapat.
Aku mencoba hal lain untuk mendapatkan atensinya, bagaimana dengan menyapa sambil melambaikan tangan? Oke aku akan mencobanya.
"Hai Auro--" Belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku dia memalingkan wajahnya dan segara masuk kedalam kelasnya.
Aku gagal, senyum ku luntur, hati ku sakit, padahal aku berharap hal ini tidak akan pernah terjadi di kehidupan ku lagi seperti dulu merasakan hati yang patah karena cinta namun aku lupa dengan apa yang pernah Daddy katakan dulu.
"Hati bisa saja patah lebih dari dua kali."
Dan ya apa yang di katakan Daddy benar, aku mengakui itu karena aku sendiri mengalami nya. Aku akui hati adalah yang terhebat dia bisa patah lebih dari dua kali dan selalu sembuh kembali walaupun membutuhkan proses yang tidak singkat.
ANTARIKSA POV END
Jam istirahat telah tiba seperti biasanya para murid berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Meja terisi penuh, masing-masing meja di isi oleh para murid yang sedang menikmati makanannya sambil bersenda gurau.
Tetapi berbeda dengan satu meja yang biasanya si penuhi dengan canda dan tawa kini terlihat sepi seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.
"Kalian ngerasa ada yang aneh ga si tentang kejadian semalam." Salah satu di antara mereka akhirnya membuka suara dan di balas anggukan oleh yang lainnya.
"Iya gua juga ngerasa gitu Nick, ada yang ga beres ni. Bukannya gua mau berburuk sangka cuman ga makes sense aja Antariksa tiba-tiba meluk cewe lain, lu tau sendiri kan dia tuh cinta mati parah sama Aurora ya ga mungkin aja dia selingkuh kalo bener iya dia selingkuh itu kemungkinan cuman 0,2%." Jawab Jane
YOU ARE READING
Aurora : My Happiness
Ficțiune adolescențiDia, Aurora wanitaku yang berhasil membuatku menjadi percaya kembali dengan cinta. Dia adalah sumber dari seluruh kebahagiaanku yang berhasil menjadikan ku mahkluk paling bahagia di planet ini. Dengan senyum nya yang menular, ya senyuman itu yang me...